Weekend ini Nana berencana memberikan Rafael kejutan dengan mendatangi lelaki itu tanpa sepengetahuannya.
Nana tertawa kecil saat mengingat obrolan mereka semalam.
Flashback
"Bunda, besok Fael jemput ya" ujar lelaki itu sambil meletakan ponselnya dengan sandaran bantal, mereka sedang melakukan panggilan vidio
"Mau kemana?" Nana menatap Rafael bingung
"Mau ke apartemen lah, Fael mau peluk peluk lama!" Ketus Rafael memandang Nana garang
Nana menopang dagunya, mata gadis itu melihat keatas seolah berfikir, "Kayaknya gak dulu deh, aku mau rebahan satu hari full di kosan"
"Di apart kan bisa rebahan juga" ujar Rafael cepat
Nana menggelengkan kepalanya dua kali, "Eem, beda"
Wajah Rafael berubah pias, "Bunda gak mau kesini?" tanyanya pelan yang dibalas anggukan kepala oleh Nana
"Yaudah gak papa, Fael aja yang kesana" ucap lelaki itu riang sambil merubah posisinya menjadi tengkurap
"Gak boleh!"
"LHO? KENAPA?!!" Pekik Rafael kesal
"Aku kan udah bilang mau rebahan total, kalo kamu kesini aku jadi gak bisa full rebahan"
"Bisa kok! Fael kan gak ganggu Bunda, Fael nanti ikut rebahan juga!" jawab Rafael nyolot
"Nah itu! Kamu nanti ganggu aku rebahan. Enggak, enggak. Pokoknya weekend ini aku mau rebahan tanpa gangguan!" Nana mengalihkan pandangannya saat Rafael menatapnya dengan puppy eyes lelaki itu
"Bunda...." rengeknya
"Enggak, Fael."
"IIIHHHhhhh!!" Rafael menendang-nendang kasur sambil menenggelamkan kepalanya di bantal membuat teriakan lelaki itu teredam
Nana tersenyum geli melihat tingkah Rafael, lalu mendatarkan kembali wajahnya saat melihat Rafael sudah mengangkat kepalanya, "Bunda... Fael kan kangen, masa gak boleh ketemu.." cicitnya pelan dengan suara yang bergetar dan mata yang sudah memerah
Nana melihat hidung lelaki itu yang sudah kembang kempis, 'Bocor nih keran, bentar lagi' Batin Nana menduga-duga
"Hiks..."
Kan...
Nana menatap Rafael diam, telinganya masih setia mendengarkan tangisan kekasih cengengnya itu.
"P-padahal Fael kangen..hiks, mau peluk-peluk lama" ujar Rafael sambil sesenggukan
"Kemarin kan udah ketemu, masa masih kangen" ejek Nana
"Kangennya kan unlimited!"
Nana mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, dirinya tidak bertanya lagi
"Bunda...hiks, Fael mau ketemu.." rengek Rafael diiringi dengan tangisan
"Enggak."
"BUNDAAA JAHATT!!" Pekik Rafael yang dibalas anggukan sekali oleh Nana
"Enggak..Bunda gak jahat..." cicit lelaki itu seraya menundukkan kepalanya dengan tangan yang bergerak mengusap air matanya sendiri
Nana sudah tidak bisa menahan tawanya lagi, dia tertawa sambil menatap Rafael geli, membuat lelaki itu menatap Nana dengan bibir bawah yang sudah dimajukan
