13. Berdua

5.2K 181 0
                                    

Setelah dirasa sudah rapih, Nana bergegas keluar kamarnya dan menunggu Rafael di ruang tamu. Tidak lama kemudian suara ketukan pintu terdengar

Tok

Tok

Tok

"Nanaaa" sapa Rafael riang saat pintu terbuka

"Hai, Fael"

Nana tersenyum melihat Rafael, outfit mereke hari ini couple secara tidak sengaja. Memakai bawahan hitam dan juga atasan berwarna coklat susu, bedanya Nana memakai cardigan untuk luarannya

"Kita mau kemana, El?" tanya Nana saat mobil sudah mulai bergerak

Rafael terlihat berfikir sejenak "Nana maunya kemana? Fael ikut Nana aja" jawab Rafael menyengir lebar

"Kamu ajak aku keluar, tapi gatau tujuannya kemana?" celetuk Nana heran

"Ke apart Fael aja deh, mau hug sama Nana"

"Siapa bilang aku mau kasih kamu hug?" ejek Nana

Rafael yang mendengar itu, sontak melemaskan bahunya sedih. Dia menatap Nana dengan puppy eyes nya sambil memajukan bibir bawahnya cemberut

"Nana pelit!"

Nana mengangkat bahunya acuh sambil mengalihkan pandangannya kearah jendela di sampingnya

°°°°°

"Kamu ajak aku ke apart cuma buat ngeliatin kamu diem?" Tanya Nana sambil menatap Rafael geli

Dada Rafael terlihat naik turun dengan cepat, hidungnya memerah menahan tangis. 'gue kenapa jadi lembek gini sih kalo sama Nana?! Rafael, lo harus LAKIK!!!' Batin Rafael kesal

Dia menatap Nana sinis dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Menyatukan alisnya agar terlihat garang

Nana menahan senyumnya sambil melihat Rafael dengan tatapan dingin. Gadis ini sepertinya sudah sangat pandai memainkan ekspresi, terbukti Rafael segera memalingkan wajahnya dengan bibir yang sudah melengkung kebawah

"Rafael" panggil Nana datar

Tidak terdengar jawaban dari Rafael, Nana hanya mendengar isak tangis yang semakin lama semakin besar

Nana mendekat kearah Rafael, gadis itu mengusap lembut rambut hitam legam lelaki disampingnya ini "Kenapa, hm?"

"Nangis terus dari tadi" Nana menarik dagu Rafael agar menghadapnya

Rafael menyeka air matanya dengan kasar "Fael gak nangis!" sewot Rafael sambil sesenggukan

Nana tertawa geli melihat Rafael "Sini hug" Nana merentangkan tangannya agar Rafael masuk kedalam pelukannya

Rafael dengan cepat memeluk Nana erat, dan menumpahkan tangisnya di ceruk leher gadis itu

"Jadi, kenapa nangis terus dari tadi pagi?" Nana mengusap pelan punggung Rafael

Posisi mereka sekarang duduk di sofa panjang ruang tamu Rafael. Nana yang menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa sambil meluruskan kakinya, dengan Rafael yang berada diatasnya sambil memeluk dia bak anak koala. Untungnya sofa itu besar, jadi bisa menampung dua manusia sekaligus

Nana merasakan gelengan pelan di lehernya, "Kamu kesel sama aku?" Tanya Nana yang masih saja dibalas dengan gelengan dan isakan

Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, dia mengangkat pelan kepala Rafael yang ada di lehernya. Mengusap lembut wajah lelaki itu yang sudah banjir dengan air mata

"Udah ah nangis nya, nambah jelek nanti" ujar Nana berusaha menghibur Rafael

"Fael jelek?" Tanya Rafael pelan dengan suara serak sehabis menangis

"Enggak, Fael ganteng kok" dengan senyum genit Nana mencolek hidung mancung Rafael

Wajah Rafael yang tadinya sudah memerah karna menangis, bertambah merah karna godaan gadisnya ini. Dia kembali memeluk Nana erat sambil menyembunyikan wajahnya di dada Nana"Fael malu" cicit Rafael

Nana yang sedari tadi gemas dengan Rafael, mecubit kedua pipi lelaki itu "gemasssss" ucap Nana sambil menggoyangkan pipi Rafael

"Nwanha shakwiiiit" Rafael menatap Nana melas

Nana menyengir seraya mengusap lembut pipi Rafael yang bekas dicubitnya tadi "Jadi, kenapa nangis terus?"

"Fael gatau" ujar Rafael sambil mendongak menatap Nana

"Kok gatau?"

"Fael sedih kalo dicuekin sama Nana" lirih Rafael

"Lho? Kan kamu yang diemin aku tadi"

"Tapi Fael kan diem karna lagi ngambek sama Nana," jelas Rafael

"Nana gak mau hug Fael, tadi" lanjut Rafael pelan sambil kembali menundukkan kepalanya

"Ini kan aku udah hug kamu" Nana mengeratkan pelukannya seolah meremukkan tulang tulang Rafael karna terlampau gemas

Rafael menganggukkan kepalanya cepat "Heem, makanya Fael udah gak ngambek lagi" Rafael menyengir lebar sambil menatap Nana dengan mata sembabnya, dan juga hidung memerahnya karna menangis tadi

'Apa aku karungin aja ya nih om om...' Batinnya

RAFANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang