Getting Mine

40.

angin pagi menerpa wajah si manusia barbie yang kini sedang tertidur pulas di ranjangnya. hingga pergerakan seseorang mulai mengusik tidur manusia barbie itu.

"lisa bangun.." ucap seorang wanita kepada si manusia barbie itu yang ternyata adalah lisa.

"enggggghhh.." lisa mulai terusik karena kikikan dan sentuhan-sentuhan sang wanita yang kini ada di sampingnya. namun mata lisa kembali terpejam.

"hey.. bangun.." sang wanita menggoyahkan kembali tubuh lisa karena masih memejamkan matanya.

hingga lisa mulai meregangkan tubuhnya dan perlahan membuka matanya. dengan samar-samar ia melihat wanita di depannya..

"j- jennie..?"

puk...

sang wanita seketika  memukul lisa dengan bantal di tanganya karena kesal...

"kenapa kau selalu memanggilku jennie setiap kesadaranmu kurang.. menyebalkan.." wanita itu memanyunkan bibirnya karena kesal.

.
.

LISA POV.

Aku mendudukan diri di ranjang dan tersenyum kecil melihat wanita di depanku kini yang sedang merajuk. dan dia adalah diana, mantan dokterku yang kini sering menemaniku.

aku tahu ia punya perasaan lebih untukku. namun aku yang begitu sulit untuk membuka hatiku. namun sepertinya aku harus berusaha membuka hatiku, agar aku bisa sedikit melupakannya..

tentangnya.. dan tentang perasaanku.. semua masih sama, seperti terakhir kali kami berpisah.

aku tidak pernah tahu bagaimana kabarnya dan anak kami. bahkan aku sengaja menahan diriku untuk mencari tahu tentangnya, walaupun tuan kim pernah sekali menemuiku dan meminta maaf denganku karena perbuatanya dulu yang justru membuat jennie pergi jauh darinya.

.
.

flashback on.

aku sedang memperbaiki mobil di bengkel seperti biasa. sampai tiba-tiba aku melihat mobil yang begitu familiar berhenti di depan bengkelku.

brakk..

aku mengerutkan keningku saat melihat tuan kim lah yang muncul dari mobil tersebut seorang diri.

hingga ia menemukan keberadaanku yang kini juga menatapnya. dan aku melihat, ia mulai berjalan menghampiriku..

"lisa.. bisa kita bicara..?" ucapnya dengan raut wajah yang berbeda dengan saat terakhir kali aku menemuinya. dan memang itu sudah beberapa tahun yang lalu.

semenjak perpisahanku dengan jennie, aku tidak pernah lagi melihatnya. dan bahkan sponsor yang aku pegang untuk membantu agensinya juga sudah aku tarik semua. hingga aku tidak tahu bagaimana kelanjutan agensi itu sekarang.

"ikut aku.."

.
.

kami berada di rooftop bengkelku. dan kami sama-sama masih terdiam dengan duduk bersebrangan. aku masih menatap wajahnya yang kini terlihat lebih tua dan sayu.

"wae..?" tanyaku. dan ia perlahan mengangkat pandanganya dan menatapku.

"lisa, aku tidak tahu.. apakah ini masih penting untukmu. t- tapi aku datang kemari untuk meminta maaf atas perbuatanku di masalalu. aku akui, aku terlalu egois dan bodoh waktu itu." dan aku mengerti sekarang. apa ia benar-benar telah menyesal..?

aku masih terdiam, hingga aku melihat ia mengeluarkan secarik kertas di saku jasnya dan menyodorkannya di depanku.

srekkk..