42.

3.9K 441 60
                                    

rae won telah kembali ke korea saat mendengar ada masalah dengan agensi mengenai kerja sama dengan salah satu brand, dan hal itu sama persis dengan yang dulu di hadapi jennie.

ia memijat keningnya saat melihat komputer di depanya, karena begitu banyak komplen dari brand tersebut mengenai model yang dikirim agensi.

"bagaimana, apa mereka bisa memberikan dispensasi akan masalah ini..?" dan saat ini rae won sedang meeting bersama minji untuk membahas masalah tersebut.

"mereka tetap akan meminta ganti rugi tuan. padahal kami sudah mengkonfirmasi untuk menunggu kami mencari jalan keluar dari masalah ini." ucap minji dengan menunduk takut.

rae won semakin di buat pusing, pasalnya memang ini juga termasuk kelalaianya. diamana ia sekarang tidak terlalu memantau agensi maupun para artis agensi karena ia lebih sering memikirkan jennie.

"lalu, apa kau punya ide untuk masalah ini..?" minji berfikir sejenak.

"emm.. s- sebenarnya, masalah ini sama seperti yang dulu miss jennie hadapi tuan. dan untuk menyelesaikan semua ini, dulu miss jennie mengganti model dengan miss jisoo. tapi aku tidak tahu apa cara itu masih bisa menyelesaikan masalah ini atau tidak."

"jadi, aku harus mencari model baru untuk mengganti model yang bermasalah itu..?"

"nee tuan." rae won kembali terdiam dan berfikir.

sebenarnya cukup beresiko mengambil model baru di tengah-tengah masalah ini. tapi tidak ada cara lain, dan mungkin ia bisa mencobanya seperti yang dulu jennie lakukan.

"oke.. baiklah, segera cari model baru dan kirim ke sana untuk mengganti model yang bermasalah itu sekarang juga. dan aku ingin tahu apa respon para pemegang brand sore nanti."

seketika minji di buat tercengang dengan perintah dadakan rae won. pasalnya mencari model baru tidak semudah itu, apalagi jika harus mempunyai visual yang menyamai visual kim jisoo. itu akan sangat sulit.

"t- tapi tuan, sepertinya tidak mudah untuk mencari visual model yang sama seperti miss jisoo." dan rae won menatap tajam minji.

"aku tidak mau tahu minji..!! segera dapatkan penggantinya dan kirim kesana..!!" bentak rae won yang sudah mulai hilang kesabaranya. membuat minji seketika takut.

"b- baik tuan. kami akan coba mencarinya dengan cepat."

rae won mengangguk. namun kembali terheran dengan minji yang masih di depanya.

"kenapa kau masih disini..?!"

"emm.. begini tuan, tadi sebelum masuk ke ruangan tuan. saya mendapat telfon dari beberapa pemegang brand terbesar di agensi. jika mereka ingin melakukan meeting dadakan terkait masalah ini tuan."

dan rae won semakin memijat keningnya.

"kapan meeting itu di lakukan..?"

"sore nanti tuan."

"baiklah.. lakukan tugasmu dan cepat dan beri kabar untukku agar aku bisa menenangkan para pemegang brand yang lain."

"baik tuan. saya permisi.." minji membungkuk hormat dan melangkah keluar ruangan rae won.

rae won seketika menyandarkan seluruh badanya dengan lemas, karena begitu beratnya menghadapi semua masalah yang datang kepadanya.

hingga ia tanpa sengaja melihat foto di atas mejanya. dan itu adalah foto dirinya dan sang istri dara. ia mengambil foto itu dan melihat dara dengan air mata yang tiba-tiba menetes.

"dara ya.. apa kau juga marah denganku..? sepertinya aku sedang menerima hukumanku karena telah memisahkan kebahagiaan putri kita. mian.. aku terlalu egois saat itu. aku hanya ingin yang terbaik untuk nini kita saat itu. dan sekarang, justru aku menghancurkannya. bolehkah aku menyusulmu jika aku sudah tidak kuat menghadapi ini semua..? katakan aku pecundang, dan kau boleh memakiku disana nanati, aku memang ayah yang buruk dan ayah yang gagal."

Getting MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang