44.

3.9K 500 36
                                    

JENNIE POV.

kini aku sedang di dalam ruangan, di depanku sudah ada peti mati appaku. dimana aku bisa melihat jasad appa yang kini terbujur kaku di depanku.

aku menitikan air mataku sembari mendekati tubuh appa yang kini sedang berbaring dengan stelan jasnya. dan dengan perlahan aku meraih tangan dingin appa dan menggenggamnya.

"sungguh tampan." batinku dengan sedih.

"wae appa..? apa kau sudah tidak sanggup menghadapiku..? hingga kau meninggalkanku..?." ucapku.

"kau tahu, kau benar jika aku juga membencimu karena sempat menentangku dahulu. tapi aku benar-benar sudah memaafkanmu appa. hanya hatiku yang sangat sulit di sembuhkan hingga aku masih dengan keterpurukanku.."

aku memejamkan mataku dan mencium tangannya.

"mian, karena nini sudah menyusahkan appa selama ini.." ucapku untuk terakhir kali. dan aku mulai berdiri dan perlahan mundur untuk memberikan penghormatan terakhir.

"kau tidak ingin bicara dengan grandpa..?" ucapku pada louis yang memang sedari tadi ada di sampingku.

dan aku lihat langkah kecilnya mulai maju menuju samping jasad appa. ia berlutu dan mulai menggenggam tangan appa. tapi tidak ada tangis di wajah sedihnya.

"grandpa.. aku tidak menangis, tapi louis sedih grandpa pergi. dan grandpa tenang saja, louis pria yang kuat, louis janji akan menjaga mommy menggantikan grandpa."

dan entah mengapa ucapan louis dari bibir kecilnya membuatku tenang. bukankah seharusnya aku bangga mempunyai louis. tapi karena orang itu, membuat rasa banggaku tertimbun dengan rasa benciku jika melihat louis.

"kau sudah selesai..?" ucapku saat melihatnya berbalik menghampiriku.

"nee mom." dan ia mengangguk kecil.

"baiklah. ayo kita keluar, agar appa bisa dimakamkan sekarang juga."

.
.
.

dan proses pemakaman appa telah selesai. kini semua orang masing-masing sudah meninggalkan tempat pemakaman.

tapi masih ada irene, minji dan seulgi di sampingku. hingga aku merasa irene mendekatiku dan memelukku sekilas.

"kau yang sabar nee..  dan jangan pernah berfikir kau sendiri. ada kami disini jennie.." ucap irene dengan tulus. dan aku tahu itu.

"nee miss jennie. saya senang miss jennie kembali." tambah minji.

"thank you minji.. terimakasih kau telah menjaga appa selama ini, selama tidak ada aku di dalam pekerjaanya."

"itu sudah menjadi tugasku miss.." balas minji dengan senyum kecilnya.

"baiklah jennie. mian, kami tidak bisa menginap di rumahmu malam ini. karena kami ada keperluan masing-masing. tapi jika terjadi sesuatu jangan sungkan untuk menghubungiku nee.." ujar selugi dan aku mengangguk ringan.

"nee.. terimakasih seulgi.."

"kami pulang dulu jen." ucap irene.

"kami permisi miss." minji juga membungkuk hormat kepadaku.

"hmm.. hati-hati..." hingga aku melihat kepergian mereka.

dan kini hanya tersisa aku dan louis di tempat ini.

"ayo pulang.."

"nee mom."

kami sama-sama berjalan pulang, meninggalkan tempat pemakaman appa. hingga tiba-tiba ada seseorang yang membuat langkahku terhenti. dan ....

Getting MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang