33.

3.3K 385 0
                                    

lisa menatap kosong gemerlapnya lampu malam melalui rooftop bengkelnya. pikiranya berkelana seakan mencari pintu untuk keluar dari masalah yang ia hadapi. namun sayang, dua pintu pilihan itu sama-sama beresiko.

"bolehkah aku membunuhnya..?" ucap lirih lisa dengan tatapan kosong.

"hmm.. lakukanlah, dan aku akan mengirimmu ke tempat rehabilitasi sebagi tukang ingkar janji. bagaimana kau bisa samapi berfikir untuk membunuhnya..? disaat kau tahu dia lah yang menciptakan jennie dari spermanya." ujar jisoo yang kini juga ikut mendampingi lisa memikirkan masalah lisa.

lisa sudah menceritakan semua kepada jisoo. jelas jisoo ikut geram akan kelakuan tuan kim. namun bagaimana lagi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa pada tuan kim. karena ia adalah sosok yang di cintai jennie. jika mereka mengusik tuan kim, sama saja mereka akan melukai jennie.

"lalu aku harus bagaimana eonni.. kedua pilihan itu sangat berat untukku." dan jisoo seakan di paksa ikut berfikir. ia menghela nafas dalamnya.

"kau.. tidak ingin membicarakan ini semua kepada jennie..?" lisa jelas menggeleng kecil.

"dia sedang hamil. aku tidak ingin ia terbebani pikiranya dengan adanya masalah ini, aku takut terjadi apa-apa dengan bayi di dalam perutnya. apa lagi tentang fakta jika tuan kim tidak merestui hubungan kami sedari awal." dan jisoo juga sebenarnya mengerti tentang itu. ia kembali di buat ikut bingung.

"lisa, apa kau yakin jennie hamil..? siapa tahu ia sedang sakit perut mungkin karena salah makan." jisoo sedikit kurang percaya akan tebakan lisa. apalagi dengan tidak adanya bukti nyata tentang hamilnya jennie.

"aku tidak bodoh eonni.. aku jelas yakin dengan tebakanku." kendati demikian, sudah jelas jisoo condong lebih mempercayai lisa saat ini.

"nee.. kau sepertinya benar, yang bodoh disini adalah aku. kau bahkan sudah sejauh itu dengan jennie. sementara hubunganku dengan rose, hanya berujung di bibir bukan di kamar." ucap jisoo dengan rendom. yang membuat lisa seketika menatap datar jisoo.

"itu salahmu eonni. siapa yang menyuruhmu berkencan dengan anak tuhan." sindir lisa. dan jisoo mengangguk menerima.

"hmm.. dan kau juga benar, seharusnya aku berkencan dengan anak iblis seperti jennie bukan..?"

"yakk.. eonni...!! kau mengatai bayiku..!!" lisa merasa tidak terima.

"isshh.. bayi yang mempunyai bayi maksudmu.." sindir jisoo.

"nee.. bukankah itu menggemaskan.." dan kini jisoo yang di buat jengah oleh lisa.

"oke , hentikan pembahasan tidak masuk akal ini. lebih baik kau kembali memikirkan cara apa untuk menyelesaikan masalahmu. dan apa yang akan kau pilih. kau harus benar-benar mempertimbangkanya lisa. ka-"

tok.. tok.. tok..

cklekkk..

belum selesai jisoo bicara, tiba-tiba ada seseorang yang datang ke rooftop mereka. dan ia adalah seulgi.

"lisa, bisa kita bicara sebentar..?" ucap seulgi dengan to the point. jisoo dan lisa masih sama-sama diam menatap kedatangan seulgi yang tiba-tiba.

"apa yang ingin kau bicarakan seulgi..?" dan bukan lisa yang bertanya, melainkan jisoo.

"ini tentang taehyung." lisa dan jisoo saling memandang. hingga jisoo dengan segera berjalan menghampiri seulgi.

"aku akan bicara lebih dulu denganmu." ucap jisoo sembari menarik keluar tangan seulgi. membuat seulgi terheran dan bingung.

"yakk.. apa maksudmu..? aku ingin berbicara dengan lisa..! bukan denganmu kim jisoo..!" teriak seulgi yang seakan tak terima. namun jisoo tetap memaksa, tentu saja jisoo tidak ingin seulgi memperkeruh pikiran lisa saat ini.

Getting MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang