Sudah update sampai part 14 di karyakarsa.
Setelah mereka selesai belanja, mereka ke hotel tempat Adelia menginap. Koper dan tas wanita itu diangkut kembali. Adelia merasa sedikit lucu, karena akhirnya ia kembali lagi ke tempat ia tersesat dalam kesadaran penuh. Namun, di balik masalah yang sedang ia hadapi ia bersyukur bertemu dengan Aron. Setidaknya ia mendapat pekerjaan lagi.
Sampai di hotel Aron, Adelia membongkar kembali isi tas dan kopernya. Lalu menyusun ulang dan menambahkan beberapa barang yang ia beli. Namun, sepertinya kopernya tidak akan cukup menyimpan semuanya.
Aron menghampiri Adelia dan menyodorkan dua koper besar. Wanita itu mendongak dan tersenyum."Maaf, aku tidak tahu harus meletakkan pakaianku di mana. Jadi, aku harus membawanya lagi."
"Oh, kupikir kau memang ingin mengenakan semuanya. Oleh karena itu kuberi koper baru. Kau bisa meninggalkan sebagian di sini. Aku tidak keberatan." Aron pergi ke lemari dan menyediakan tempat yang kosong."Simpanlah di sana."
"Lalu, seterusnya bagaimana?"tanya Adelia bingung."Kalau ada tamu lain bagaimana?"
Aron tertawa kecil."Ini kamarku, jadi tidak akan ada yang memakainya selain aku."
"Ba-baiklah, akan kusortir ulang." Adelia tertawa malu. Wanita itu tampak sibuk sekali. Ada secercah harapan di dalam hidupnya. Adelia menyimpan pakaian yang tidak terlalu ia butuhkan ke lemari. Lalu menata ulang kopernya.
Aron memesan makan malam untuk mereka berdua.
"Makanlah dulu, Adel, kau bisa melanjutkannya besok. Kau bisa kelelahan,"kata Aron mengingatkan. Ia memesan makanan dari restoran hotel dan diantar ke kamar.
Adelia menyingkirkan barangnya agar rapi. Ia menghampiri Aron."Maaf aku terlalu bersemangat."
"Duduklah, kita makan dulu."
Adelia mencium aroma makanan yang enak. Kali ini ia merasa beruntung. Bertemu dengan pria yang melakukan banyak kebaikan untuknya. Ia bahkan bisa makan enak dan istirahat di kamar mewah. "Terima kasih. Oh ya kau membelikanku buku. Kenapa kau membelikannya? Bisa saja aku tidak suka membaca."
"Tapi, kau suka membaca, kan?"tebak Aron.
Adelia mengangguk dengan mulutnya yang penuh.
"Aku bisa menebaknya dari kepribadianmu. Tapi, sulit kujelaskan bagaimana caraku menilainya."
"Aku suka membaca saat masih sekolah. Lalu, saat kuliah aku disibukkan dengan projectnya. Jadi,sudah lama sekali aku tidak menikmati waktuku dengan membaca."
"Kau bisa melakukannya mulai sekarang."
"Entah harus berapa kali aku ucapkan terima kasih padamu, Aron."
"Berterima kasihlah pada Tuhan. Karena dia yang menggerakkan hati manusia,"balas Aron sembari menyembunyikan wajahnya.
Adelia melupakan satu hal, yaitu Tuhan. Tuhanlah yang menggerakkan alam semesta dan seisinya. Maka, hanya kepada Tuhan tempat untuk meminta.
"Oh, ya, kita akan membahas sedikit mengenai kondisi di sana. Pekerja di sana kebanyakan berjenis kelamin pria. Kuharap kau bisa menyesuaikan diri."
Adelia mengangguk. Ia terbiasa punya banyak teman pria saat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Di Fakultas teknik tentu dihuni oleh mayoritas pelajar pria."Lalu, bagaimana dengan Nara? Apakah dia tetap di sana?"
"Sepertinya dia akan pergi dalam beberapa hari ini. Kudengar dia hamil. Henry adalah suaminya,"balas Aron.
"Baiklah. Apa ada hal lain yang harus kuketahui di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BURNING ESCAPE
Romance21+ Orang tua Adelia tidak bisa menerima perceraiannya. Adelia diusir dan tersesat saat ia berjalan tanpa arah. Ia hidup bersama orang-orang di dalam hutan yang sedang menjalankan sebuah misi. Adelia ikut bekerja di sana dan terlibat dalam hubungan...