Sudah update sampai part 23 di karyakarsa.
Mereka tiba di pohon yang sangat rindang dan besar. Benar saja, di sana banyak sinar matahari. Hangatnya sinar matahari membuat perasaan mereka ikut hangat. Adelia menghampiri pohon tersebut dengan bahagia. Rumputnya juga halus. Ditumbuhi beberapa bunga kecil.
Aron membuka jaket Adelia."Sudah tidak dingin, kan?"
"Ah, benar."
Aron berbaring di atas rumput. Ia memandang ke atas.
"Kau sering ke sini?"
"Lumayan. Di dalam sana dingin, gelap, dan membosankan. Jadi, aku ke sini untuk menghibur di diri." Terkadang Aron merasa bosan dengan pekerjaan di sini. Namun, ia harus melakukan semua ini. Karena inilah pekerjaannya. Jika berhasil, ia akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Ia akan memiliki banyak tabungan yang bisa diwariakan ke anak cucu nanti.
Adelia duduk di sebelah Aron. Tubuhnya bisa merasakan sinar matahari, meskipun udara yang berembus masih terasa dingin."Di sini memang lebih indah dan berwarna."
Aron menarik Adelia agar ikut berbaring. Lalu, Aron memeluknya. Wanita itu bisa merasakan embusan napasnya.
"Kau benar-benar pergi besok?"
"Hmm..."
"Aku pasti sangat kehilangan,"kata Adelia jujur.
Aron mengecup pipi Adelia sekali lagi."Aku juga kehilangan, lalu~aku pasti merasa rindu. Aku akan segera kembali."
Adelia mengangguk. Ia menatap Aron yang kini memejamkan matanya. Tangannya bergerak mengusap pipi pria tersebut. Mata Aron terbuka, lalu mengecup jemari Adelia. Aron meraih dagu wanita itu, lalu melumat bibirnya.
"Aku tidak tahu kenapa kau terus mencumbuku. Apa yang kau lihat padaku?"
"Jika aku mengatakannya, apakah itu akan mengubah keputusanmu?" Aron balik bertanya.
Adelia tidak siap dengan jawaban Aron. Sangat memungkinkan jawaban Aron tidak sesuai dengan ekspektasinya. Itu akan membuat suasana berubah.
"Tidak perlu menjelaskan apa pun." Wanita itu tersenyum.
Adelia memiliki daya tarik yang sulit Aron deskripsikan. Ia bahkan tidak berani untuk mendeskripsikannya lebih dalam. Satu hal yang pasti, Adelia memiliki daya tarik tersendiri. Wanita itu terlihat sensual, meskipun mengenakan pakaian tertutup. Ia yakin, Reiga, Altair, dan Rhodes juga menyadarinya. Entah apa yang pria-pria itu pikirkan terhadap Adelia.
Aron menenggelamkan wajah di lekukan leher Adelia yang dingin. Sesuai dengan prediksi Altair, wanita itu memang kedinginan. Oleh karena itu ia akan memberikan kehangatan sekarang.
Aron menangkup dada Adelia. Lalu, menyingkapnya dengan hati-hati. Ia mengeluarkan dua gundukan kenyal itu dari tempatnya. Bibirnya hinggap di atas puncak kecoklatan itu. Lalu menyesapnya hingga mengeras. Lidahnya sesekali meliuk di atasnya. Wanita itu menggelinjang.
Aron melepaskan celana pendek Adelia. Wanita itu tidak menyangka jika ini akan terjadi, di tempat terbuka seperti ini. Tapi, ini memiliki sensasi yang berbeda. Ia merasa sangat bebas dan liar. Ia merasa menjadi wanita yang sangat nakal. Aron melepaskan celana miliknya. Ia mengambil pengaman dari saku celana dan mengenakannya.
Adelia mendesah saat Aron memasukinya. Pria itu membiarkan miliknya di dalam beberapa saat tanpa menggerakkannya. Ia mencium kening wanita itu.
"Jangan mengkahwatirkan apa pun selama di sini. Apa pun keinginanmu, aku akan mengabulkannya,"bisik Aron.
KAMU SEDANG MEMBACA
BURNING ESCAPE
Romance21+ Orang tua Adelia tidak bisa menerima perceraiannya. Adelia diusir dan tersesat saat ia berjalan tanpa arah. Ia hidup bersama orang-orang di dalam hutan yang sedang menjalankan sebuah misi. Adelia ikut bekerja di sana dan terlibat dalam hubungan...