Bab 13

558 72 6
                                    

Sudah update sampai part 17 di karyakarsa.

Adelia masuk sembari menunduk sekali. Ada lorong yang sempit dan sedikit gelap. Namun, tidak lama kemudian ia menemukan cahaya. Tempat ini mirip seperti goa persembunyian.
Namun, ruangan di dalamnya cukup besar. Di dalam sana ada seorang pria tampan duduk di kursi. Di sisi kanan dan kirinya ada pria-pria tampan lainnya. Semua menatap Adelia dengan tajam.

Wanita itu tertunduk. Ia sempat merasa terintimidasi. Tatapan mereka seperti sedang melihat hewan buas.

Adelia berdiri dengan tangan gemetar. Tatapan mereka sangat menjatuhkan mentalnya.

"Namamu Adelia?" ucap pria yang ada di tengah.

Adelia menenangkan dirinya."Benar. Perkenalkan nama saya Adelia."

Pria itu mengangguk-angguk."Selamat datang, Adelia. Kuharap kau bisa bertahan tinggal di sini. Sekali pun kau ingin menyerah, kau hanya bisa pergi tiga bulan lagi."

Adelia meremas tangannya sendiri."Saya mengerti. Terima kasih." Adelia bertanya-tanya dalam hati. Pekerjaan apa yang akan ia jalani sampai harus menghadapi orang semenyeramkan ini.

"Namaku Reiga. Di sebelah kanan ada Rhodes, lalu di sisi kiriku adalah Altair. Aku adalah ketua kelompok di sini. Tapi, aku bukanlah pemegang kekuasaan tertinggi di sini. Kekuasaan tertinggi tetap dipegang oleh Aron." Pria bernama Reiga memperkenalkan diri.

Adelia tidak mengerti dengan penjelasan Reiga. Ia hanya mengangguk pura-pura mengerti. Nanti ia akan bertanya lagi pada Aron. Tiga pria di hadapannya membuatnya takut. Bahkan wajah tampan mereka tidak mampu mengenyahkan rasa takutnya.

"Sejujurnya kami belum merekrut orang baru. Tapi, karena Aron yang membawamu, kuanggap kau adalah orang yang spesial. Kami membutuhkan arsitek untuk desain kantor di kawasan yang sedang menjadi target kami. Untuk saat ini target belum kami dapatkan. Oleh karena itu kami mengatakan belum merekrut orang baru. Tapi, kami memang akan membutuhkan keahlianmu. Jadi, tidak apa-apa kalau kau ada di sini,"lanjut Reiga.

"Saya mengerti. Maaf jika saya datang terlalu cepat. Atau, kalian tidak perlu memberikan gaji jika saya belum memulai pekerjaan,"kata Adelia tidak enak hati. Seharusnya Aron mengatakan kalau ia belum bisa nekerja saat ini. Tapi, kenapa pria itu justru langsung membawanya ke sini. Ini sedikit membuatnya tidak nyaman.

Reiga tersenyum geli."Kau tidak perlu sekaku itu padaku. Kita akan menjadi teman. Kita semua akan menjadi teman dekat seiring berjalannya waktu."

Adelia mengangkat wajahnya dengan lega."Maafkan saya. Ini pertama kalinya saya bekerja setelah sekian lama. Saya hanya takut melakukan kesalahan."

"Kau tidak melakukan kesalahan, sayang." Aron muncul di belakang Adelia. Wanita itu merasa lega sekali. Aron menepati janjinya untuk segera menyusul.

"Aron, kau saja yang menjelaskan tentang cara kerja kita. Lalu, lusa kita akan berangkat,"kata Reiga mengingatkan.

Aron mengangguk, kemudian memeluk pundak Adelia."Bagaimana? Mereka baik, hanya saja wajah mereka terlihat jahat."

"Ya, sejujurnya aku agak takut."

Altair menghampiri."Wajah kami memang terlihat seperti ingin menerkam orang. Tapi, kami ini tampan, kan?"

Adelia tersipu malu.

Aron mendorong Altair agar menjauh."Pergilah, jangan menggodanya!"

"Dia akan segera tergoda padaku,"balas Altair yang kembali ke tempat duduknya.

"Kami hanya akan memperkenalkan diri. Setelah ini kami akan pergi,"kata Aron.

"Lalu, di mana Adelia akan tinggal?"tanya Reiga penasaran.

BURNING ESCAPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang