06

46 4 0
                                    


Mustahil!.

Apa ini?, apa mungkin ini mimpi atau halusinasiku saja. Aku mencubit pipiku, memastikan apa ini hanya mimpi.

"Aaduh sakit!" ringisku kesakitan.

" Jadi ini nyata? " tanyaku pada diriku sendiri.

Aku memperhatikan sekitar,tidak ada lagi poho -pohon yang rindang dan tidak ada lagi semak-semak di sini.

Tempat apa ini.

Mirip seperti lorong, dengan lantai yang di penuhi genangan air, dan dinding yang berlumut.

Anehnya, meski lorong ini tidak memiliki celah untuk di masuki oleh cahaya ,aku masih bisa melihat sekitarku walau samar.

"Gak mungkin" kata ku sedikit gemetar, mungkin karena pakaian ku yang basah kuyup atau memang aku masih merasa ketakut.

Aku mencoba berpikir positif, tapi sepertinya sia-sia saja. Ingin rasanya aku menangis lagi lalu berteriak,

'MUSTAHILLL, GAK MUNGKIN.
KAK ANGKASA SAMA KAK LANGIT PASTI BOHONG...'

Tapi suara teriakan itu aku tahan dalam hati saja.

Aku melihat kalung yang melingkar indah di leherku. Kalung berwarna biru mirip kupu-kupu itu, kini mengeluarkan bercahaya lagi.

Apa mungkin yang mereka katakan itu benar, atau ini hanya imajinasiku saja.

Aku tidak sadar bahwa sekarang kaki ku  membawaku masuk lebih jauh lagi menelusuri lorong ini. Lorong ini seperti magnet, aku merasa lorong ini seolah menarik diriku agar terus memasukinya.

Aku menghentikan langkah kaki ku, berusaha untuk tidak berjalan terlalu jauh lagi. Aku tidak tau  apa yang ada di ujung lotong ini, bisa saja lorong ini tidak memiliki ujung.

Aku takut mati kehabisan oksigen disini.

Ketika aku hendak membalik badanku kearah berlawanan, suara sesorang menghentikan langkahku.

"Sebutkan tujuan anda"

" Siapa itu? "tanyaku seraya mencari  asal suara tersebut.

" Heeii dimana kamu!, apa ada orang di sini?" ujarku, meninggikan sedikit suaraku.

"Kalung untuk adek kakak yang paling cantik, ini hadia ulang tahun kamu. Di pake ya"

"Era pikir kak Langit sama kak Angkasa bakalan kasih boneka barbie yang bisa ngomong. Era gak mau kalung, Era pengennya boneka"

" Yaudah kalo kamu gak mau, kalungnya biar sama kak Angkasa aja!"

" Emang ada laki - laki peke kalung?"

"Gak boleh gitu Era, harusnya Era bilang terimakasih sama kak Angkasa, dia udah capek buatin Era kalung ini"

"Ya udah deh, kak Angkasa sama kak langit. Makasih ya hadia ulang tahunnya Aeera suka. Tapi Aeera bakalan lebih suka kalo tahun depan kak Angkasa sama kak Langit kasi hadia boneka barbie yang bisa ngomong "

" Siap tuan putri!"

"Kasih satu permintaan sama kalung ini, kalo Aeera pengen sesuatu"

"Emang bakalan di kabulin? "

" Iya"

" Kalo misalnya Aeera pengen jadi orang kaya, apa bakalan di kabulin? "

" Bahkan kalo Aeera pengen ke planet mars pun bisa di kabulin"

"Huuu!, mana mungkin!. Kak Angkasa tukang boong!"

Lorong waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang