46

12 2 0
                                    


+62 0813xxxxxxxx

Makasih.
Gue udah pinda sekolah.

Aku menatap bingung layar ponsel milikku, ketika mendapatkan pesan dari nomor yang tidak aku kenal.

Siapa?

Shelia.

Makasih buat apa?
Kenapa lo pindah sekolah?

Gak ada,
Suka-suka gue dong!

Gak ada gunanya lo chat gue


Aku mengendus melihat jawaban Shelia pada ponselku.

Tidak ada gunanya dia menchat aku.

Lo bukan manusia kan?

Iya gue bukan manusia,
gue tuyul.

Hahahhahah😂.
Ternyata lo lucu juga.

Gue bukan badut!

Wkwkwkw.
Btw, kalung lo bagus kalo lagi ngeluarin cahaya.

Aku termenung melihat pesan yang Shelia kirim padaku. Jariku yang hendak membalas chat Shelia terhenti.

Shelia mengetahuinya?.
Bagaimana bisa gadis itu tau tentang kalungku yang dapat mengeluarkan cahaya.

Lo tau?

Enggak.
Sekali lagi makasih.

Gue gak tau lo bilang terimakasih karna apa?.

Pokonya makasih!

Sama-sama

Gue bakalan jaga rahasia lo.
Kalo sebenarnya lo itu bukan manusia!.

Aku menetap malas pesan yang Shelia kirim padaku, dan memili untuk tidak membalas pesan tersebut.

Suara bel rumah tante Kinan berbunyi. pertanda bahwa ada seseorang yang datang.

Usapan tangan tante Kinan pada rambutku terhenti ketika bunyi bel kedua terdengar.

Aku melihat jam ponselku, jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Sekarang aku berada di rumah tante Kinan. Bunda menyuruku menginap di rumah tante Kinan.

Om Arsha dan Bima tidak ada di rumah.

Tante Kinan bilang om Arsha tidak pulang malam ini karena bekerja. Sementara Bima, aku tidak tau pasti penyebab dia tidak di rumah.

"Siapa yang datang tengah malam begini? " tanya tante Kinan menatapku.

"Gak tau mommy" jawabku.

Aku merubah posisiku menjadi duduk.

" Biar Era yang buka pintunya" kataku lalu beranjak dari tempat duduk yang aku jadika tempat untuk tidur tadi.

Suara dari televisi milik tante Kinan melenyapkan keheningan di rumah ini.

"Gak usah, biar mommy aja"

"Mommy di sini aja, biar Era yang buka pintunya"

"Nanti kalo ada apa-apa langsung teriak ya"

Aku terseyum menanggapi ucapan tante Kinan.

"Iya mom, kalo nanti hatu yang datang Era pasti teriak" ucapku terkekeh, lalu pergi menuju sumber suara bel yang berbunyi sedari tadi.

"Loh kok lo disini?. Kata mommy lo gak pulang" tanyaku pada Bima yang berdiri di depan pintu yang sudah aku buka.

Lorong waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang