45

16 4 0
                                    


"Bima! Aku pulang bareng kamu yah!"

Aku terkejut ketika seorang gadis tiba-tiba saja menyelip di antara aku dan Bima.

Dengan lancang gadis itu menggandeng tangan Bima.

" Lepas! "

"Ihh kamu kok gitu sih" ujar gadis itu tidak terima saat Bima melepas gandengan tangan gadis itu padanya .

Wildi, nama gadis yang sedang berada di sampingku .

Siapa yang tidak mengenal dia,  gadis berambut gelombang dengan warna biru di ujung rambutnya.

Dia menyukai Bima, seisi sekolah tau itu. Tidak jarang aku melihat Wildi selalu mengikuti Bima.

Gadis itu selalu menggangu Bima.

Dia tidak ada bedanya dengan Shelia.Wildia juga suka menindas orang yang terlihat lemah.

Aku jadi mengingat Shelia,  sudah lama aku tidak melihat dia. Aku tidak tau kabar tentangnya. Apa dia baik-baik saja setelah kejadiaan waktu itu?.

Aku harap dia baik-baik saja.

Aku masih sering melihat kedua teman Shelia tapi tidak dengan gadis itu.

"Bima,, kamu jangan gitu dong,  kali ini aja aku pulang bareng sama kamu. Yah,, yah? "

Aku merasa risih mendengar nada bicara Wildi. Bisa-bisanya  Bima tahan menghadapi orang seperti Wildi setiap hari.

" Gue pulang sama dia" Bima menunjuk ku.

Tatapan sinis aku dapatkan dari Wildi.

"Ohh, jadi ini ya cewek yang sering pulang sama kamu" ujarnya menatapku dari atas sampai bawah.

"Cih, sok cantik" kata Wildi pelan.

Aku masih bisa mendengar kalimat terahir yang keluar dari mulutnya meskipun dia berujar dengan suara yang pelan.

" Sori ya,  sekarang lo harus pulang sendiri dulu soalnya Bima mau pulang sama gue"

Aku menoleh pada Bima.

"Siapa lo ngatur-ngatur dia!"  kata Bima sinis pada Wildi.

Bima menarik tangaku,  mempercepat langkah kami menjauh dari Wildi.

"Bimaaaa! Kok kamu gitu sih! "

Aku terkekeh melihat Wildi yang menatapku tidak suka.

" Kuat banget lo ngadapin cewek kayak dia tiap hari" kataku pada Bima. Bima  diam, tidak membalas perkataanku.

Dia terus mengandeng tangaku hingga kami sampai di parkiran sekolah.

"Motor lo mana? " tanyaku, aku tidak melihat motor Bima di parkiran ini.

"Di pinjam sama Zaky" jawab Bima.

"Terus pulang pake apa? "

"Itu! " tunjuk Bima pada sebuah mobil berwarna putih.

"Itu mobil siapa? "

"Zaky"

"Kalian barter? "

Pertanyaanku hanya di angguki oleh Bima.

"Woy! Bima sakti kita nebeng ya"

Aku menoleh pada Jo yang sudah berada didalam mobil, bukan hanya Jo  tapi juga ada Dika di sana.

"Tumben kalian gak bawa motor " kataku pada mereka berdua.

"Motor kita kena tahan, ketau'an ikut balapan"

Lorong waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang