Lembayung Senja sebentar lagi tergantikan dengan kegelapan malam dan Salsa masih berada disana, di Pantai yang menyaksikan bagaimana sedihnya dia sore ini.
Dua puluh menit yang lalu Salsa baru sadar bahwa Romy meninggalkannya, awalnya gadis itu mengira bahwa Romy hanya menepi untuk meredamkan amarahnya, dan akan kembali lagi jika dia sudah merasa tenang, tapi fikiran Salsa salah, dia ditinggalkan, lagi!
Dalam diamnya, penyesalan dari rasa bersalahnya menumpuk menghujani Salsa, walau tak ada lagi air mata tapi percayalah rasa sesaknya masih sama, bahkan lebih parah dari sebelumnya.
"Kenapa ditinggal lagi kak" Dengan kejadian ini Salsa sadar diri bahwa dia tak seistimewa itu bagi Romy
Salsa akui dia bersalah, Sangat bahkan. Tapi apakah dia benar-benar tidak bisa termaafkan, apakah dengan Romy meninggalkannya sendiri di pantai ini bisa membuat pria itu akan memaafkannya, jika benar iya? Maka Salsa akan ikhlas menerima.
Fikirannya tak setenang desiram ombak di hiasi warna jingga di langit sana, merasa bersalah sudah dia rasakan sedari tadi, pun penyesalan apalagi. Tapi dari pada dia diam sendiri disini, Salsa akhirnya bangkit dari duduknya menuju mushola terdekat untuk melaskanakan shalat maghrib.
Sebelum Salsa mendapatkan maaf dari Romy, Salsa akan meminta maaf pada sang pencipta karena telah membuat murka sang suami.
Setelah selesai melaksanakan kewajibannya, juga mengadukan bagaimana kesedihannya hari ini, Salsa memesan ojek di aplikasi onliene melalui handphonya, bukan untuk pulang melainkan ke sebuah Mall yang menjual lensa kamera yang sama dengan lensa milik Romy.
***
Sudah sekitar 15 menit, Salsa dengan tatapan sendunya menatap layar Atm yang berada di depannya, terlihat jelas nominal uang yang dia punya disana, dan sialnya benar kata Romy semua yang dia punya pun tak akan bisa menggantikan lensa milik pria itu.Tabungan yang dia kumpulkan dua tahun itu harus dia gunakan sekarang, padahal rencananya dia akan membeli gitar impiannya juga akan membelikan kado untuk Nadila ketika mereka ulang tahun nanti.
Kurang dari enam juta, Salsa akhirnya pasrah dengan hanphone kesayangannya yang sudah menemaninya selama kurang lebih tiga tahun itu, sedih sekali hatinya kala melihat lockscreen hpnya terlihat foto pernikahannya dengan Romy disana.
"Kak, minta tolong jangan langsung di jual yah, siapa tau besok saya sudah ada rejeki lagi" mohonya sesaat setelah dia menerima uang dari pembeli Hpnya.
"Saya nggak janji yah kak" jawab sang pembeli membuat Salsa tersenyum getir.
Salsa akhirnya menuju ke tujuan utamanya, tidak jauh makanya dia hanya berjalan kaki kesana, sebelumnya dia sudah kesini untuk menanyakan harga lensa yang dia maksud dan kembali lagi setelah uangnya tercukupi.
"Totalnya 16.770.000" ujar kasir tersebut, barang yang di beli Salsa dia letakkan di mejanya.
Salsa mengeluarkan semua uang yang baru saja dia dapatkan beberapa menit yang lalu, entah dia bersyukur karena uang yang dia punya cukup atau dia akan bersedih karena setelah ini dia tak ada pegangan lagi, bahkan handphone pun tak punya.
***
Salsa sedang berdiri di pinggir jalan dengan kantongan yang berisi kamera yang baru saja dia beli.Malam ini malam minggu, biasanya keadaan jalan akan ramai dengan orang-orang yang mencari kesenangan atau sekedar menghibur diri dari penatnya hari-hari sebelumnya, tapi malam ini berbeda, mungkin karena cuaca yang lumayan dingin dan keadaan langit yang cukup mendung sekarang.
Gadis dengan jilbab maroon tersebut baru saja merutuki dirinya kala dia mengingat bahwa dia tidak bisa lagi memesan aplikasi online untuk bisa pulang, sebab handphonenya sudah tak ada lagi di tangan.
YOU ARE READING
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You