Kedatangan Mama Rosa

3.1K 552 198
                                    

Seorang perempuan kisaran lima puluh tahun masuk di rumah milik Romy dengan rasa panik yang memburu

Dia tak sendiri, sebab ada sang anak yang mengikuti kemanapun langkah panik sang ibu.

Dia dalah mama Rosa, seorang ibu yang datang dengan kepanikan dan kekhawatiran setelah mendapat telfon dari paul yang mengatakan bahwa Romy sedang sakit parah dan mengurung diri dikamarnya.

Tak berfikir apapun sebab dirinya sedang dikerubuni kekhawatiran, perempuan paruh baya itu segera terbang menuju makassar dan dijemput oleh Paul dibandara.

"Itu kamar abang mah" ucap Paul sama paniknya.

Paul belum menjelaskan apapun dengan mama Rosa, disepanjang perjalanan hanya ada suara mama Rosa yang tengah mengkhawatirkan Romy juga sesekali mengomel karena sulitnya anaknya itu untuk dihubungi.

Mama Rosa dengan tergesa bahkan kopernya hanya diletakkan begitu saja diruang tamu, kakinya melangkah pada satu kamar dilantai satu yang tadi ditunjuk oleh Paul.

Ceklek

Raut wajah yang tadinya didominasi oleh kekhawatiran tentang kesehatan Romy, kini berganti menjadi keterkejutan yang membuatnya sulit untuk mengatakan apapun.

Mama rosa perlu mengumpulkan kesadarannya lagi selama beberapa menit, membuatnya hanya diam berdiri diambang pintu menatapi pemandangan yang tak pernah dia duga sebelumnya.

Bagaimana tidak? Anaknya yang nakal dan suka tak memberi kabar itu kini sedang memeluk seorang perempuan dengan manja. Jika saja perempuan itu adalah wanita lain, mungkin saat ini juga mama Rosa akan menjambak wanita yang berani-beraninya bermesraan dengan putranya itu.

Tapi wanita itu adalah Salsa, menantu kesayangan mama Rosa. Anak perempuannya yang sudah sangat dia rindukan selama ini, istri dari anaknya yang membuat mama Rosa merasakan rasa bersalah emapat tahunnya lamanya.

"Astagfirullah,, Alhamdulillah,, masyaAllah" teriaknya senang.

Paul hanya diam dengan senyuman bahagianya melihat sang ibu juga bahagia di hadapannya. Sengaja tak memberi tahu sebelumnya sebab Paul ingin memberikan kejutan.

Dan seperti yang Paul duga, mama Rosa  sangat bahagia bertemu dengan Salsa kembali.

"Dia salsa kan Paul? Istri abang kamu?" nampaknya mama rosa masih ragu dengan penglihatannya, makanya dia perlu validasi oleh putranya itu

"Iya mah dia Salsa, dia ternyata selama ini tinggal disini, rumahnya ada didepan rumah abang"

Saking senangnya, Mama rosa memeluk Paul dengan ucapan syukur yang tak hentinya dia ucapkan.

"Akhirnya, abang kamu bisa ketemu kembali dengan Salsa"

Namun baru saja mengatakan itu, mama rosa tiba-tiba mengurai pelukannya, ekspresinyapun tidak seceria tadi "Mereka udah baikan?"

"Nggak tau, tdi malam sih belum. Tapi melihat mereka kaya gitu kayaknya udah baikan deh" jawab paul melirik Salsa dan Romy yang nampak mesra di atas ranjangnya

Dan hanya mendengar itu membuat mama Rosa tersenyum puas, semoga saja apa yang dikatakan paula adalah kebenaran "Semoga aja, tapi kalaupun belum juga nggak apa-apa, Abangmu memang harus diberi pelajaran"

Setelah melihat tas tangannya yang sejak tadi dibawa oleh Paul, Mama rosa segera mengambilnya dan mencari handphonenya di dalam.

"Mama mau ngapain?" tanya Paul, cukup bingung melihat mamanya yang saat ini sedang mengarahkan handphonenya pada Romy dan Salsa.

"Sssttt, mama mau foto mereka. Lucu kan? Aduh jadi kangen papa deh"

Benar saja, saat ini mama rosa sudah mengambil beberapa foto Romy dan Salsa dari berbagai sudut, sedangkan Paul hanya bisa menggaruk wajahnya melihat tingkah ajaib sang ibu.

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang