Kondisi romy masih lemas, setelah sempat sadar sebelumnya dan hanya menemukan Paul yang memberinya makan dan juga obat membuat Romy mempertanyakan keberadaan Salsa.
"Salsa sama Aca nggak pernah kesini Ul?"
"Tadi datang, tapi pas aku turun setelah nelfon mama, mereka udah nggak ada" Jawab Paul
"Kayaknya Salsa lagi sibuk, aku lihat genteng rumahnya udah di perbaiki" Lanjut Paul
"Siapa yang lakuin?" Tanya Romy, dia mencoba untuk tetap tenang di antara praduganya yang membuatnya takut, takut untuk kecewa dan kalah
"Aku ngga kenal orangnya bang, orangnya tinggi, putih, rumahnya kayaknya nggak jauh dari sini, karena pas dia pulang tadi cuman jalan kaki bareng anak perempuan yang kayaknya anaknya" Paul menjelaskan yang sempat dia lihat tadi.
Romy tak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui pria yang dimaksud Paul, pasti pria itu adalah fajar dari ciri-ciri yang disebutkan Paul, Romy yakin pria itua adalah orang yang membantu memperbaiki genteng rumah Salsa
Lalu jika sudah sejauh ini, Romy harus bagaimana? Dia merasa gagal dan kalah kembali, bahkan sesederhana memberikan tempat yang nyaman untuk Salsa dan Aca, Romy belum bisa
Terbesit perasaan sedih yang dirasakan Romy, merasa Salsa se begitu bencinya dan masih enggan untuk memaafkan, bahkan dalam kondisi Romy yang seperti inipun, Salsa masih tak peduli.
Romy semakin lemas, kesakitan fisiknya tak seberapa dibanding hatinya yang benar-benar dihantam sampai merasakan perih yang luar biasa, Rasa kantuk mulai menyerang Romy kembali, entah efek dari obat yang baru saja dia konsumsi atau memang pria itu perlu istirahat untuk semua rasa sakit yang melelahkannya akhir-akhir ini.
***
Salsa baru saja keluar dari rumah, saat mendengar ketukan dari pintunya. Awalnya dia mengira itu adalah Romy, Salsa tak mau lagi hanya untuk sekedar mengobrol dengan Romy, apalagi jika pria itu memberikan harapan dan semakin dekat dengan Aca.Sakit hatinya belum terlupa sempurna, dia masih kadang mengingat bagaimana ucapan-ucapan kasar Romy, bagaimana pria itu tak mempercayainya dan bagaimana pria itu lebih memilih perempuan lain dan meninggalkannya hingga Salsa berakhir menjadi korban kejahatan di jalanan.
Tapi setelah Romy akhir-akhir ini berada di dekatnya, Salsa akui dia mulai bisa berdamai dengan masa lalu, memberikan kesempatan pada Aca untuk lebih dekat dengan Romy, bagaimanapun Romy adalah ayah kandung dari anaknya.
Namun semuanya sirna, saat pagi tadi Salsa mendengar ucapan dari mulut polos anaknya. Berfikir untuk memberikan Romy kesempatan agaknya keputusan yang Salsa sesali sekarang.
"Aca ini kakak Ara" namun teriakan suara anak perempuan membuat Salsa sadar bahwa tamunya kali ini bukanlah Romy.
Ceklek
"Tante Acanya mana? Ara mau ajak ke pasar malam" itu adalah suara Kara, anak kandung dari Fajar.
Fajar pun ada disamping anaknya, memberikan senyuman hangat pada Salsa yang baru saja membuka pintu rumah.
"Maaf Sal, ajak malam-malam gini. Tapi Ara maksa buat ajak Aca ke pasar malam" ucap fajar, mewakili anaknya memohon maaf telah mengganggu waktu istirahat Salsa
Salsa melemparkan senyum ramahnya, lalu mendekat kearah anak perempuan yang kini sudah menginjak kelas dua SD "Emang pasar malamnya dimana Ra?
"Di lapangan dekat sekolah tante" jawab Ara semangat
Diantara senyum manis Salsa, permohonan maaf fajar dan ucapan semangat dari Ara, ada Romy yang tengah memperhatikan ketiganya dari teras rumah.
Dadanya nyeri kembali, kepalanya yang tadinya pusing sekarang lebih lagi, tubuh lemasnya yang tadinya dia paksakan untuk kerumah Salsa akhirnya hanya sampai diteras rumah saat meliat Salsa yang sedang bersama fajar di depan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You