Wisuda merupakan proses akhir rangkaian seluruh kegiatan akademis di perguruan tinggi, wisuda juga menjadi cara untuk menghargai kerja keras para mahasiswa yang berjuang bertahun untuk menyelesaikan kuliahnya.
Wisuda tentu saja hal merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu hampir bahkan seluruh mahasiswa, tak terkecuali Salsa dan Nadila yang saat ini baru saja turun dari mobil yang di pesan melalui aplikasi online, mereka datang didampingi oleh kedua orang tua kesayangannya.
Hampir dua bulan setelah kejadian ibu Nita yang menangis tanpa sebab, hari ini Salsa bisa menikmati senyum hangat dari peri kehidupannya itu dan sampai saat ini Salsa dan Nadilapun belum tau penyebab kejadian saat itu, yang sedikitnya dia tau bahwa beberapa kali ada yang mengirimkan surat lebih tepatnya meneror orang tuanya,
Surat yang pernah di dapat oleh Nadila ketika gadis itu baru saja pulang dari kampus, itu saja, selebihnya baik Nadila maupun Salsa tak memiliki informasi lain.
Bukannya mereka tak mencari tau, tapi ucapan ayah Abi yang selalu mencoba menenangkan bahwa semua ini baik-baik saja, ibu hanya sedikit mengingat kejadian masa lalu yang tak ada hubungannya dengan kalian, mau tidak mau Salsa dan Nadila akhirnya tak ikut campur dengan permasalahan itu.
"ibu, Er cantik nggak? Er nggak pede pake make up kaya gini" keluh seorang putri yang mengadu pada ibunya, Salsa mengenakan kebaya berwarna burgundy dengan jilbab senada, roknya yang berwarna putih tulang dengan bahan songket benar-benar menyulap gadis itu menjadi beda dari biasanya.
Kesann anggun baru saja tersematkan pada Salsa mengingat keseharian gadis itu yang hampir setiap harinya memakai celana jeans dipadukan dengan kemeja oversizenya.
Sama dengan Salsa, Nadilapun mengenakan warna baju, jilbab hingga rok yang sama dengan kembarannya itu, bedanya Nadila memakai jilbab pashmina sedangkan Salsa memakai jilbab segi empat andalannya
"Anak ibu cantik ko, cantik banget. Kakak El juga cantik, semuanya cantik jadi nggak perlu ngerasa nggak percaya diri" jawab ibu Nita memberi afirmasi positif pada kedua putrinya.
"Terima kasih ibu" ujar Nadila
"Er, itu roknya jangan diangkat terus nak" kali ini ayah yang mencoba menegur anak bungsunya yang sedari tadi setia mengangkat rok span dengan bahan songket itu
"Er susah jalan yah" adu Salsa, kali ini pada ayahnya
"Dibiasain Er makanya,nggak malu nanti ketemu nak Romy tapi kamu ngangkat rok kaya gitu, bisa batal dia ngelamar kamu" bukannya memberi masukan dengan lemah lembut seperti istrinya, ayah abi malah membawa nama Romy dan ayah abi yakin ini akan berhasil.
Betulkan, baru saaja ucapan ayah Abi terselesaikan Salsa sontak menurukan Roknya lalu merapikannya kembali, Demi Romy dia akan bersikap anggun hari ini
Berbicara tentang Romy, pria di jurusan kedokteran itupun akhirnya wisdua di priode ini juga bersamaan dengan adiknya, Paul. Romy dan paul sudah berada didalam ruangan, orang tuanya pun sudah mengisi kursi yang disediakan oleh panitia.
Papa Raka yang merupakan papa dari Romy juga menyempatkan waktunya pulang dari Samarinda untuk menghadiri acara wisuda kedua anaknya
Membahas sedikit tentang ayah Romy yang sangat jarang berada dirumah, akhir-akhir ini dia disibukkan dengan pembukaan tokoh bahan bangunannya yang berada di kalimantan, ayah Romy memiliki beberapa restorant dan cafe yang seluruhnya berada di jakarta, baru kali ini dia berani mendirikan usaha diluar kota karena usahanya kali ini bekerja sama dengan sahabatnya yang tinggal di kalimantan.
***
Paul mengangkat tangannya setinggi mungkin kala melihat Salsa yang baru saja masuk keruangan, karena dirinya dan Salsa berada di jurusan yang sama sehingga menjadikan kursinya dengan Salsa berdekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You