Buka aja

3.3K 346 57
                                    

Siang tadi Salsa dari Romy sudah kembali ke kediaman Romy, sepasang suami istri itu untuk sementara akan tinggal disini. Bukan tanpa alasan, sebab dirumah Salsa hanya tersedia dua kamar, untuk orang tuanya dan untuk kembarannya, lantas jika dia dan Romy tinggal disana, apakah mereka akan tidur diruang tamu? Yang benar saja, salsa jadi tidak bisa bermanja-manja dengan Romy jika seperti itu.

Salsa sedang berbincang hangat dengan mama Rosa, yang sedari tadi sangat semangat menceritakan tentang anak sulungnya itu.

Sedangkan Romy, harus kembali ke kampusnya untuk mengurus berkas coasnya, meninggalkan Salsa bersama mamanya dan Paul dirumah. Karena Pak Raka pun sudah berngkat kembali ke kalimantan

"Romy kalau tidur suka nggak pake baju lo sal" Mama Rosa tersenyum jail sembari tangannya mencolek lengan Salsa.

Bukanya malu, Salsa bahkan tersenyum salah tingkah mendengar itu "Bagus dong mah, nggak perlu Salsa bukain lagi"

Mama rosa tertawa keras mendengar ucapan menantu barunya, yang seperti ini yang dia tunggu, anak perempuan yang akan bisa diajak ngobrol dengan nyambung, juga mengerti selera humornya.

Dan Salsa tentu saja tak masalah, bahkan dia sudah dengan lancar memanggil mama rosa dengan sebutan mamah, tanpa drama salah panggil lagi, bagaimana tidak? Dia sudah berlatih itu sejak 7 tahun yang lalu.

"Kamu suka tidur disebelah kanan atau kiri?" tanya Mama Rosa entah apa maksudnya.

Walaupun heran dengan pertanyaan tiba-tiba dari mertuanya, Salsa tetap menjawab itu "Waktu tidur sama El, aku suka sebelah kanan mah karena dekat dinding"

Mama rosa lebih mendekat kearah Salsa, membisikan sesuatu tepat disamping telinga gadis itu "tapi kalau tidur bareng Romy, kamu diatas aja, biar lebih menyala"

Hening beberapa detik, hingga kedua perempuan beda generasi itu saling tatap, dan tak butuh lama hanya dengan tatapan mata keduanya tertawa terbahak-bahak.

Suara tawa mama Rosa dan Salsa terdengar sampai dikamar Paul yang berada dilantai dua, karena penasaran Paul memilih turun untuk bergabung dengan keduanya.

"Ngetawain apaan sih? Join dong" ucap Paul lalu duduk disamping mamanya.

Tawa salsa dan mama rosa belum juga reda, bahkan kehadiran Paul seolah tak dianggap disana.

"mah, kenapa sih? Ketawain apa?" tanya Paul sekali lagi

Mama rosa yang akhirya sadar kehadiran Paul mencoba meredam tawanya, begitupun dengan Salsa, gadis itu bahkan mengeluarkan air mata saking kencangnya dia tertawa.

"Kenapa nak?"

"Mamah ngetawain apa bareng Salsa?"

Bukannya menjawab, mama Rosa malah meletakkan jari telunjutknya ke bibir, memberi tanda bahwa sang anak tak boleh tau "Kamu nggak boleh tau, kamu masih kecil"

Mendengar itu Salsa kembali tertawa, apalagi melihat ekspresi Paul yang jengkel, sangat membuat Salsa puas

"Apaan kecil, Salsa bahkan lebih muda dari Paul" Protes Paul tak terima

"Yah, tapikan Salsa udah nikah, kamu belum. Makanya nikah biar bisa join pembahasan seru mama sama Salsa" ucap Mama Rosa.

"udah ah, mama mau istirahat dulu.Paul nggak usah gangguin kakak iparmu, biarkan dia istirahat " Mama rosa menuju kekamarnya, energinya habis setelah banyak tertawa tadi.

Sementara Salsa yang disuruh istirahat tadi oleh mertuanya nyatanya tak jadi, sebab Sahabat yang kini menjadi adik iparnya memaksanya untuk menemaninya bermain PS diruang keluarga.

"Ck, malas ul. Gue capek" keluh Salsa, walaupun kakinya tetap mengikuti langkah Paul yang berada didepannya.

"Capek apaan sih lu, orang dari tadi duduk doang" Paul memberikan stik PS pada Salsa, sedang yang satunya berada di tangannya

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang