Diculik ?

2.8K 356 47
                                    

Dua minggu setelah kepasrahan Salsa menyerahkan diri sepenuhnya untuk suaminya, Dia merasa ada kemajuan dari pernikahannya. Walaupun belum ada kata cinta yang keluar dari mulut Romy, tapi setidaknya Romy sudah memperlakukannya dengan baik juga sudah sedikit perhatian padanya.

Tapi cukup membuat Salsa heran juga, pasalnya setelah melakukannya pertama kali, mengapa Romy selalu semangat mengulangnya lagi.

Apakah semua suami akan seperti itu? Salsa juga tidak tau.

Tapi ada yang cukup mengganggu fikiran Salsa dua minggu ini, kala Romy mengatakan belum siap untuk mempunyai seorang anak dalam kondisi dia yang masih baru menjalani coasnya. Sangat berbeda dengan Salsa yang sangat mendambakan seorang darah daging darinya dan Romy,  bukankah sangat menyenangkan punya seorang anak yang nantinya akan mewarisi fisik maupun sifatnya dengan Romy, sungguh itu keinginan Salsa.

Tapi mau bagaimana lagi, Romy belum siap dan Salma cukup terima saja, walaupun dia cukup sedih dengan keputusan suaminya itu.

Saat ini Salsa sedang berada diruang tamu bersama dengan Paul dan mama Rosa. Paul sedang belajar dengan mengerjakan soal, di bantu oleh Salsa yang berada di sebelahnya, tepatnya sih Salsa hanya menemani karena wanita itu hanya mencoret-coret kertas kosong yang ada di hadapannya dan jika ditanya oleh Paul

"Sal, ini udah bener kan jawabannya?

Salsa hanya mengangguk lalu memamerkan senyum kebanggannya "Gila, lo pintar banget Ul, gue bangga sama lo"

Itu hanya bualan, sebab Salsa saja belum melihat soalnya apalagi jawabannya, cari aman ajalah, toh Salsa juga nggak tau jawabannya walaupun sudah membaca soalnya

Berbeda dengan Salsa, mama Rosa lebih memilih menonton di aplikasi youtube tentang berbagai resep makanan yang suara handphone cukup membuat Paul terganggu karena disetting dengan volume full

"Mah, kecilin suara Hpnya. Nanti aku malah tulis masukan garam disini" protes Paul sembari menunjuk laptop yang berada di hadapannya.

Mama Rosa melirik sebentar kearah Paul, lalu melirik Salsa yang berada tak jauh darinya "Ke Mall aja yuk Sal, disini nggak asik"

Salsa sumringah mendengar ajakan mertuanya itu, jujur saja dia sudah bosan berada disini hanya melihat wajah pusing paul mengerjakan soal "Ayok mah"

Tanpa persetujuan Paul, kedua perempuan yang sudah tidak gadis lagi itu meninggalkan Paul yang masih fokus dengan soal-soal yang berada didepannya.

***
Karena merasa bosan sendiri dirumah, Paul memilih mengunjungi sebuah kafe milik teman kuliahnya yang juga akan melanjutkan jenjang pendidikan seperti dirinya, berniat bertukar fikiran untuk langkah-langkah selanjutnya.

Tapi sayangnya, baru saja dia memasuki kafe tersebut, dia mendapati pemandangan yang rasanya membakar dada.

Di depan sana, tak jauh dari posisi Paul berdiri sekarang, dia melihat Nadila dengan seorang pria yang nampaknya sangat akrab dengan gadis itu. Terlihat Nadila yang cukup nyaman berada disana, senyum gadis itu nampak tak luntur .

Paul tak bisa menahan langkah kakinya untuk mendekat kearah Nadila, agaknya perempuan tujuannya itu belum menyadari kehadirannya.

"Nad"

Nadila menoleh dan mendapati Paul yang sudah berdiri disampingnya.

"Paul"

Paul tersenyum tipis menanggapi sapaan nadila, pria itu lalu menatap pria yang berada duduk di hadapan nadila itu, seolah mempertanyakan siapa dia yang berani duduk di depan perempuannya itu.

Dan sepertinya pria itu mengerti dengan tatapan paul, dia berdiri dan menjulurkan tangannya ke arah paul "Kenalin gue Irham, pacarnya Nadila"

Nada Pria yang baru saja Paul tau bernama Irham itu cukup tenang, senyum ramah di wajahnya pun dia pamerkan, tapi dengan kalimatnya itu berhasil membuat Paul tak percaya, walaupun rasanya dia sudah lemas mendengar itu.

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang