Sudah dua hari Salsa masih dibuat kebingungan dengan semua sikap Romy kepadanya, dan dua hari itupun Romy selalu menghindari Salsa bahkan pria itu hanya pulang untuk mandi dan kembali lagi kerumah sakit.
Salsa mencoba berfikir positif bahwa tingkah Romy demikian karena khawatir dengan kondisi sang adik, Romy perlu waktu untuk menenangkan fikirannya dan mungkin menghindari Salsa adalah salah satu caranya.
Salsa baru saja sampai di rumah sakit tempat Paul dirawat, dia membawa sebuah rantang yang di isi dengan masakannya sendiri, sudah dua hari Salsa seperti itu, membawakan Romy dan Mama Rosa makanan walaupun hanya direspon seadanya oleh Romy sedangkan mama Rosa dia belum sempat temui sejak Salsa datang pertama kali , dan Papa Raka subuh tadi kembali ke Kalimantan karena ada hal yang mendesak yang harus dia urus.
Salsa berjalan menuju ruang ICU tempat Paul di rawat, diantara langkahnya, matanya sibuk mencari sosok suaminya disana. Hp Salsa belum kembali, juga dia belum berani membeli yang baru sebab belum meminta izin pada Romy
"Kamu temannya Paul yah?" Sebuah pertanyaan yang sukses menghentikan langkah Salsa, lalu berbalik melihat sumber suara yang menyapanya.
Salsa tertegun beberapa Saat, saat mendapati wanita cantik yang menyapanya tadi adalah wanita yang mirip dengan foto di instagram milik Romy beberapa minggu yang lalu. Dan Salsa ingat namanya adalah Rania.
Salsa tersenyum manis sembari batinnya terus memuji kecantikan wanita yang berada di hadapannya itu, wajah cantik dilengkapi dengan senyum manis benar-benar menjadikan wajah Rania tampak sempurna, wajar saja Romy kala itu sangat tergila-gila padanya.
"Iya kak, kakak tau?"
"Iya, kemarin Romy yang bilang sama aku kalau kamu itu temannya Paul, mau jengukin Paul yah?"
Senyum yang menghiasi wajah pucat Salsa perlahan memudar kala mendengar ucapan luna tentang Romy yang memperkenalkannya sebagai teman dari Paul, bukan sebagai istrinya.
Dia wajar kecewa kan? Walaupu itu kesepakatan mereka untuk merahasiakan pernikahan tapi sungguh tidak diakui seperti ini benar-benar menyakitkan bagi Salsa.
Lagi-lagi Salsa membalas dengan senyuman, toh dugaan Luna benar bahwa dia ingin menjenguk Paul sekarang walaupun faktanya selama tiga hari ini dia belum di iiznkan masuk ke ruangan Paul oleh Romy.
"Paul pasti sembuh, kamu doain yah" ucap Rania yang di jawab anggukan oleh Salsa
"Rom" ucap Rania kembali tapi ucapan kali ini bukan untuk Salsa melainkan sang pemilik nama yang barusan gadis itu sebut.
Salsa berbalik, mengikuti arah Pandang Rania yang berada di hadapannya, benar saja di belakangnya sekarang tengah berjalan Romy dengan jas putih kebanggannya yang semakin menambah ketampannnya menurut Salsa.
Sayangnya tatapan Romy tak pernah sedetikpun mengarah pada Salsa, melainkan gadis cantik disebelahnya. Hati Salsa cukup perih melihat itu "Apakah pemilik tatapan romantis dari Romy adalah Rania, dulu maupun sekarang"
"Ini bekalnya, gado-gado dengan sayuran yang banyak sesuai requestan kamu" Suara Rania berhasil menyadarkan Salsa yang tengah menahan kesakitan hatinya, tapi bukannya terobati malah semakin menjadi. Ucapan Rania barusan seakan memberikan fakta bahwa selama ini perempuan itu sering membawakan makanan untuk Romy, dan Romy menyukai itu.
Perlahan Salsa menyembunyikan rantang yang dia bawah, walaupun Salsa yakin itu tidak akan berhasil.
Romy tersenyum pada Rania, lalu tangannya menerima kotak makan dari perempuan itu. Ekor matanya memcoba melihat bagaimana Salsa sekarang.
Romy tersenyum sinis setelah melihat ekspresi Salsa yang menyedihkan menurutnya, bukankah ini belum seberapa dibanding Salsa yang saling memeluk dengan pria lain berdua dalam satu rumah?
KAMU SEDANG MEMBACA
If it is You
Storie d'amore"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You