Ditinggal :(

2.1K 243 47
                                    

Seminggu cukup untuk pemulihan Romy, walaupun tidak sepenuhnya istirahat dirumah karena beberapa kali Romy memaksakan dirinya untuk ke kampus mengurus kuliahnya yang sebentar lagi akan selesai.

Pagi sekali Salsa sudah berada di depan rumah Paul, kali ini bukan untuk menjenguk Romy melainkan menjemput Paul karena kemarin Salsa membawa pulang motor milik Paul karena pria itu tak bisa mengantar Salsa pulang dan Nadila sudah pulang lebih dulu. Jadilah Paul menyuruh Salsa membawa motornya dan dia ikut di mobil Temannya.

Salsa memilih tak masuk karena Paul yang baru saja mengabarinya untuk sebentar lagi dia akan keluar.

Pintu rumah terbuka, tapi bukan Paul yang keluar melainkan Romy yang tampak buru-buru.

"Selamat pagi kak Romyyy" ujar Salsa menyapa Romy dari kejauhan.

Romy yang baru saja ingin memasuki mobilnya terhenti lalu melihat kearah Salsa yang sedang melambaikan tangan kepadanya.

Keheranan dirasakan Salsa ketika Romy tiba-tiba berjalan menujunya "Padahal gue cuman sapa aja, apa aura gue lagi menarik yah di pagi ini"

Tanpa berbasa-basi, Romy menarik tangan Salsa untuk turun dari motor dan menggantikan posisi Salsa sebelumnya, melihat itu Salsa tak terima dan mencoba untuk melayangkan protes

Tapi...

"Lo kalau mau naik, naik sekarang" ucap Romy entah menawarkan atau memberi perintah.

Tanpa berfikir panjang pun, Salsa dengan senang hati naik di motor, mendudukan dirinya di jok belakang. Bukankah ini rejeki pagi-pagi karena bisa berboncengan dengan calon imam dimasa depan.

Tak ada suara lagi dari Romy, yang ada hanya motor yang sudah melaju meninggalkan pekarangan rumahnya

"Salsaa oiiiii" itu teriakan dari Paul yang melihat dirinya ditinggalkan oleh Abangnya dan Salsa

Salsa yang masih mendengar itu, tapi bukannya menyuruh Romy menghentikan motornya, dia malah melambaikan tangannya kekanan dan kekiri disertai senyum centil miliknya.

"Sorry ul, kapan lagi gue di bonceng sama kak Romy" batinnya

Walaupun belum tau dia akan di bawa kemana, tapi jika bersama Romy, akan dia pastikan senyum bahagia tak luntur dari wajahnya.

Lalu, pikiran halusinasinya tercipta. Bagaimana kalau Romy sekarang menuju ke Kelurahan untuk mengurus berkas pernikahan mereka? Ataukah paling parahnya, Romy akan membawanya ke KUA untuk melangsungkan pernikahan secara agama mereka disana.

Salsa mendengus kesal, bahkan dia belum bertanya mengenai adat apa yang akan di pakai mereka pada saat resepsi nanti

***
Motor yang dikendarai Romy sudah sampai di tujuannya, dugaan Salsa salah besar  sebab kali ini motor itu terparkir di area parkir rumah sakit.

"Gue mau temuin dosen pembimbing dulu, lo tunggu disini aja, jangan kemana-mana" titah Romy yang tanpa persetujuan Salsa sudah meninggalkan perempuan itu masuk kedalam rumah sakit

Salsa menuruti permintaan Romy, dia memilih duduk di bangku kayu yang sudah lapuk, mengistirahatkan dirinya disana sembari menunggu kedatangan Romy.

Sekitar 30 menit Salsa masih setia menunggu Romy dengan dua botol air mineral yang sudah kosong karena diminum habis oleh Salsa

Tapi, karena kebanyakan meminum air mengakibatkan dirinya saat ini ingin buang air kecil karena ginjalnya sedang berusaha mengeluarkan cairan berlebih untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuhnya

"Aduh pen pipis, WC nya dimana yah?" Itu pertanyaan yang Salsa tanyakan pada dirinya sendiri sebab tak ada orang lain di sekitarnya

Dia berlari kecil menuju pos satpam guna menanyakan kepentingan mendesaknya.

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang