Suapan pertama

2.1K 222 21
                                    

Sekitar jam dua siang, Salsa baru saja sampai di depan rumah Paul, mengetuk dengan pelan sembari mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"

Tak menunggu lama, pintu terbuka menampilkan Paul dengan wajah gelisahnya.

"Walaikumsalam, masuk dulu sal" ujarnya

Salma mengikuti langkah Paul yang terhenti diruang tamu, senyum salma mengembang kala melihat sosok Pria idamannya sedang duduk bersandar di sofa berwarna cream disana

"Siang kak Romy"

Romy hanya membalas dengan senyum tipis, bahkan sangat tipis, tapi karena itu ditujukan untuk Salsa, jelas saja hanya dengan senyum setipis itu bisa membuatnya berbunga-bunga

"Sal gue kebelet boker, gue ke WC dulu. Tunggu disini yah" Paul dengan berlari kencang meninggalkan ruang tamu, ternyata raut wajah gelisahnya sedari tadi karena menahan pembuangannya.

Salsa menempatkan dirinya, duduk disamping Romy yang masih memamerkan luka di wajah tampannya walau tak separah semalam.

"Kak Romy bagaimana keadaannya?"

Pria yang sedari tadi fokus memainkan ponselnya itu melirik Salsa sekilas "Seperti yang lo lihat"

"Cepat sembuh yah kak" Nampaknya hanya kalimat itu yang pantas dia ucapkan sekarang, respon Rony terlalu dingin baginya. Bahkan pria itu nampak sangat enggan menatap Salsa

Setelah mengucapkan itu Salsa menahan mulutnya untuk tak mengeluarkan ocehan yang dapat mengganggu Romy, tapi itu tak berlangsung lama ketika baru saja dia mendengar suara perut yang dipastikan  berasal bukan darinya.

"Kak Romy belum makan?"

Saat ini Romy sangat ingin mengumpati perutnya sendiri karena dengan berani berbunyi di depan Salsa.

"Kenapa nggak makan kak? Nanti kak Romy tambah sakit lo" Ujar Salsa memperingati.

Sial, bukan Romy tak ingin makan tapi keterbatasan tangannya sekarang yang masih lemah sekedar untuk mengangkat sendok menuju mulutnya, rasa sakit di pergelangan tangannya masih terasa. Pagi tadi Mama Rosa yang dengan telaten menyuapinya, tapi sekarang mama cantiknya itu sedang mengunjungi butik miliknya, ada sesuatu yang penting katanya.

"Aku ambilin dulu yah kak makanannya" ujar salsa yang tanpa mendapat persetujuan dari Romy, dia sudah melakukan ucapannya menuju ke dapur untuk mengambil makanan yang tersedia di atas meja makan.

Sekitar tiga menit, wanita manis itu sudah kembali keruang tamu membawa sepiring makanan lengkap dengan lauknya juga segelas air putih di tangan kirinya.

"Ini kak, Kak Romy makan yah"  Salsa meletakkannya di meja depan Romy

Tapi sayangnya hingga beberapa menit kemudian Romy nampak hanya menatap lekat sepiring makanan di meja tanpa ada niat untuk menyantapnya.

"Kenapa nggak dimakan kak? Atau kakak mau makan yang lain?" Tanya Salma bingung.

"Bentar, nunggu Paul" jawab Rony

Salma dilanda kebingungan, kenapa hanya sekedar Makan, Romy harus menunggu Paul dulu "kenapa nunggu Paul kak?"

Tak mendapat jawaban dari Romy, Salsa menelisik ekspresi Romy yang tampak datar seperti sebelumnya. Lalu pandangannya beralih pada tangan kanan yang Romy yang sedari tadi dia anggurkan sedangkan tangan kirinya disibukkan dengan memainkan handphone.

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang