Kala punya adik...

3.5K 558 136
                                    

Salma berserta suaminya dan juga putra mereka sedang duduk bersantai di teras rumah, karena hari ini adalah hari minggu.

Sepasang suami istri yang nampak romantis itu terlihat mengobrol hangat sedangkan sang anak tengah menikmati permainan mobil remot yang baru saja hadiahkan oleh kakeknya.

"Loh Sal, mau kemana pagi-pagi gini?"

Salma, perempuan yang tengah mengandung anak keduanya itu menyapa Salsa yang lewat berjalan kaki di depan rumanya.

"Oh ini kak, mau nitip undangan di kak fajar, soalnya aku nggak sempat hadirin kondangan dirumah ibu citra" jawab Salsa

Pas sekali, Salmapun berniat demikian, menitip undangan nikahannya pada Fajar karena diapun masih belum diizinkan oleh Rony bepergian jauh dari rumah. Sedangkan untuk Rony? Mana mau dia hadirin pesta seperti itu jika bukan kerabat dekatnya.

"Oh ya udah, kita barengan aja. Aku juga mau nitip di kak fajar" Salma menghampiri Salsa setelah sebelumnya mengambil sebuah amplop yang sudah dia persiapkan, Ronypun mengikut di belakang istrinya, rasa cemburunya masih tersisa untuk pria yang pernah membuat kesalahpahaman dirumah tangganya itu.

Posisi rumah Rony dan fajar tetap saling berhadapan, membuat mereka bisa mengawasi Kala yang tengah asik bermain dengan mobil barunya.

Mereka bertiga sampai di depan pintu fajar, Salsalah yang bertugas mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

Tak menunggu lama, Fajar sudah membuka pintunya, pria itu sudah rapi nampaknya dia memang sudah siap untuk berangkat.

"Loh, tumben rame-rame kesini? Ada perlu apa?" Tanya Fajar, sesaat setelah dia membuka pintu kamarnya

"Oh ini kak, aku mau nitip undanganku di nikahannya anaknya ibu citra. Soalnya nggak bisa hadir" Salsa mengulurkan tangannya yang berisi sebuah undangan pada Fajar.

"Aku juga kak, soalnya belum bisa bepergian. Titip yah kak, salamin sama ibu citra" kali ini Salma yang memberikan undangan yang berisi namanya itu pada Fajar.

Fajar hanya menerima, padahal tadi niatnya dia ingin mengajak Salsa untuk pergi bersama di pesta pernikahan itu.

"Kenapa nggak bisa pergi Sal?" Tanya fajar

"Eh.. anu kak.." Salsa cukup bingung bagaimana menyampaikan alasannya pada Fajar, pasalnya pria itu belum mengetahui bahwa Romy adalah suaminya. Berbeda dengan Salma dan Rony yang sudah mengetahuinya, itupun karena Salma yang bercerita.

Karena kebingungannya, Salsa hanya bisa menggaruk tekuk lehernya yang dilindungi jilbab instannya itu, namun dia perlu keberanian untuk mengungkapkan hal tersebut pada fajar, selain menghindari fitnah, dia juga khawatir jikalau saja fajar benar-benar menaruh hati padanya seperti yang diucapkan Nadila dulu.

"Kak Romy lagi sakit kak" jawab Salsa akhirnya memberanikan diri.

"Romy? Maksud kamu dokter Romy?"

"Iya, maksud saya dokter Romy"

Kali ini Fajar yang dibuat bingung, merasa tak memiliki korelasi antara Salsa yang tak bisa pergi dengan sakitnya dokter Romy.

"Ya ampun dokter Romy sakit" ujar Rony turut prihatin dengan tetangga barunya itu.

"Ayo mi, kita jenguk dokter Romy" lanjut Rony yang diangguki oleh Salma

"Boleh kan Sal?" lanjut Romy memastikan.

"Boleh kak, ayo bareng aja" jawab Salsa.

"Aku juga ikut" ada fajar yang ternyata memiliki niat yang sama, membuat semuanya berangkat dengan berjalan kaki kerumah Romy

If it is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang