Terhitung sudah seminggu Salsa mengistirahatkan dirinya, dia hanya semalam dirumah sakit dan selebihnya dia mengistirahatkan dirinya dirumah. Hanya fisik yang di istirahatkan karena fikirannya tetap berkelana memikirkan Romy setiap harinya
"Lagi apa Er?" Ibu Nita yang baru saja keluar kamar dan saat ini tengah menghampiri anaknya
"Lagi masak bu" jawab Salsa dengan tangannya yang masih sibuk membolak-balikan ikan berjenis Nila yang sementara ini dia goreng.
Mendengar ucapan putrinya, Ibu Nita segera mungkin mempercepat langkahnya. Bagaimana tidak? Anak bungsunya itu jika sudah di dapur pasti akan menghancurkan dapur tercintanya.
"Astagfirullah, itu ikannya udah hancur Er, kamu apa kan sih sampai hancur begini?" Ibu Nita segera mematikan kompor, mengambil alih spatula dari tangan ceroboh Salsa
"Kan kalau ibu masak, Ibu bolak balik ikan kaya gitu" jawab Salsa menjelaskan, walaupun bentuk ikan yang dia goreng sudah hampir hancur semuanya, dia tetap membela diri
Ibu Nita menaruh ikan yang di goreng Salsa kedalam piring, bentuknya yang sudah tak menyerupai ikan sepertinya sudah tak layak untuk di makan.
"Ngaco kamu, di baliknya satu kali aja, nggak keseringan kaya kamu"
Tak ingin memanjakan topik masalah ikannya yang sudah berubah bentuk, Salsa kembali sibuk mencari rantang yang biasanya ibunya taruh di lemari dekat kulkas
"Cari apa dek?" Tanya ibu Nita kembali, setelah menyadari bahwa Salsa sudah tak berada disampingnya
"Rantang bu, dimana yah?" Salsa masih mencoba meneliti setiap isi lemari yan tampak sudah lapuk itu
"Mau bawa bekal ke kampus?" Ibu nita merasa Aneh, Salsa selama ini tak pernah membawa bekal sedikit pun, terus hari ini kenapa? Apakah anak itu mengalami perubahan kebiasaan setelah dia pingsan untuk pertama kalinya.
Salsa mengangguk, walaupun sebenarnya bekal itu tujuan utamanya untuk Romy, tapi tidak mungkinkan dia mengatakan itu pada ibunya? Ibunya tidak seperti ayahnya yang memaklumi kecegilannya.
Lagipula dia kan tidak berbohong, dia yakin Romy akan menahannya untuk makan bersama, mencicipi masakan dari tangan Salsa yan dia yakini akan enak, walaupun bentuknya yang tak lolos dipamerkan di instastory
"Di rak paling atas Dek, kalau adek mau bawa bekal biar ibu masakin"
"Nggak usah bu, Er bawah hasil masakan Er aja" tolak Salsa dengan halus
Ibu Nita melirik satu piring dan satu mangkok yang ada di meja makan, mangkok nya terisi tumis kangkung yang kelebihan air dan piringnya terisi ikan yang baru saja di goreng anaknya.
"Ini, masakan menurut adek?" Tanya ibu Nita tak percaya, walaupun ikannya bisa dipastikan matang, tapi siapapun yang melihat bentuknya, ibu Nita yakin tak akan nafsu makan.
Salsa mengangguk, bahkan perempuan itu telah mengisi rantangnya. Rantang pertama diisi Nasi putih, yang kedua berisi tumis kangkung dan yang ketika berisi ikan yang sudah kehilangan beberapa dagingnya karena melengket di wajan.
Setelah mengisi dengan kotak masakannya dengan sempurna, dia mencium pipi ibunya dan berlari ke kamar untuk mempersiapkan dirinya berangkat kuliah.
***
Senyum Salsa tercipta kala seorang yang ditunggu sudah tiba, dia sengaja menunggu di parkiran fakultas Romy karena Paul tadi mengabari jika Romy mengendarai motor sendiri kekampus."Kak Romyyy" Salsa sudah berada disamping motor Romy, sedang pria itu baru saja membuka helmnya
"Ck, ngapain sih lo sampai kesini segala?" Mood Romy benar-benar berantakan pagi ini, Dia baru tidur pukul tiga dini hari untuk menyelesaikan tugasnya lalu pagi ini dia harus melihat Salsa berdiri di depannya.
YOU ARE READING
If it is You
Romance"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana hatiku akan meledak, Betapa aku menginginkanmu?" ~if it'S You