Buka DM tiktok, auto hadeh!! hahahaha
Kaya yang terakhir aku bilang di updatean story tiktok, aku akan ke tempat dimana tidak akan aku temukan satu batangpun sinyal di sana dan ternyata beneran ga ada samasekali weh! wkwkwk. Jadi mohon maaf banget lil'sist-nya tertunda aga lama.
Seminggu doang sih padahal. Yang lain bahkan setahun sekali baru update kan? Kalian tuh posesif banget tau ngga? Baru beberapa hari doang kelewat udah pada gercep neror aja. Dan lagi, aku ini kayanya author paling nurut sepanjang sejarah per-wattpad-an deh. Benci kadang sama diri sendiri hahahaha.
18+ area🔞
•
•
•Happy reading!
"Terima kasih ya, Kak." ujar Shani tulus setelah ia selesai dengan billnya. Lalu buru-buru kembali pada Gracia.
"This is candlelight dinner, Honey!" Seru Shani selagi ia merapat duduk di depan Gracia.
Mata Gracia sudah berkaca-kaca selagi meyambut Shani bergabung duduk di dekat dirinya. Memberi seulas senyum sebagai bagian dari ucapan terima kasih yang jelas-jelas tidak akan pernah cukup itu.
•••
Keduanya sudah selesai dengan menu makan malam yang cukup banyak tersebut. Hanya beberapa saja yang cocok di lidah Shani dan Gracia. Beberapa yang lain mereka salah memilih menu karena bahan coba-coba.
Kini kedua mata perempuan itu menerawang jauh menatap ke luar.
Hening. Saling menikmati pemandangan masing-masing.
"Viewnya seindah itu, Ci."
"Tanpa bantahan sedikitpun." Kata Shani menopang dagu. Matanya sudah berpaling pada wajah Gracia dari beberapa menit yang lalu.
Gracia yang baru menyadari itu, menelan ludah sukar dan berkali-kali. "Pemandangannya di sana." Ia membenarkan.
"Ngga ada view lebih indah dari apa yang sedang aku lihat sekarang, Ge. Sayang baget tapi kamu ngga bisa lihat langsung. Harus lewat pantulan cermin." Matanya masih belum lepas menatap lekat side profil milik Gacia. Bulu mata lentik itu, hidung mancungnya, rahang tegasnya. Benar, tidak ada yang lebih indah dari pada ini.
Lagi, keduanya saling diam. Shani membingkai wajah samping Gracia, sementara Gracia masih enggan menoleh ke arah Shani. Ia diliputi perasaan canggung ditatap seintens itu.
•••
"Ini rangka apa, Ci?" Gracia mengalihkan. Akhirnya ia mau menoleh kembali ke arah Shani yang masih belum juga lepas dari menatap ke arah dirinya.
Shani membalas senyum. "The day it's your birthday. Hari special yang harus kita buat special. Jangan pernah anggap ini berlebihan. Semua yang aku beri untuk kamu, itu layak."
"Tapi aku bingung, Ci harus membalas semua ini dengan cara apa? Ini terlalu banyak untuk aku. Semua yang kamu kasih untuk aku selalu sesuatu yang tidak sederhana."
Sedari SMA dulu, Shani memang selalu jadi orang yang paling excited soal Gracia. Tentang hal apapun. Merayakan setiap pencapain Gracia dari yang paling sederhana. Saat Gracia mendapat nilai ulangan paling tinggi di satu angkatannya, saat Gracia lulus, wisuda. Dan perayaan yang tidak pernah ia lewatkan adalah ulang tahun perempuan itu. Perayaan yang lima kali terakhir sempat terlewat karena drama konyol yang dibuat Kevin dan Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil'sist
Ficção GeralBersama Shani, adalah jenis hubungan paling Gracia suka. Menemukan sosok saudara perempuan yang tidak ia miliki di rumah rasanya seperti ini adalah berkat dari betapa baiknya Tuhan kepada dirinya. Begitu juga sebaliknya. Memiliki Gracia di hidupnya...