Gejala alergi muncul dengan cepat dan intens. Segera muncul ruam merah halus di leher Jeongyeon dan tubuhnya mulai memanas.
Suzy takut sesuatu akan terjadi pada tuannya, jadi dia segera meminta pelayan lain memanggil dokter yang telah di siagakan oleh Mina.
Saat mencoba mendekati Jeongyeon, dia sedikit takut dan berkata dengan hati-hati, "Tuan, tolong bersabar sebentar. Dokter sedang menuju ke sini..."
Siapa yang tidak panik melihat tuannya sekarat seperti ini?
Suzy diam-diam merasa ngeri akan kegilaan dan kekejaman Mina. Jelas dia tahu jika Jeongyeon alergi udang, tapi dengan sengaja meminta koki mereka menyajikan udang untuk makan malam hanya untuk mengujinya.
Gejala Jeongyeon menjadi semakin serius, tapi dia masih bisa tersenyum dan menghibur Suzy yang sedang panik setengah mati.
"Ya, aku tahu..."
Jeongyeon melirik Suzy kemudian menoleh pada Mina dan melihat wanita itu menatapnya dengan tenang.
Matanya menyipit seperti ingin menyampaikan ribuan kata, tapi bibirnya terkatup rapat, tidak mengatakan apa-apa.
Jeongyeon tersenyum pahit, "Kau tahu aku alergi udang. Kenapa kau tidak mengingatkanku?"
Lagi pula, Mina tahu bahwa dia mengalami amnesia dan dia hanya membiarkannya memakan hidangan itu.
Kejadian ini benar-benar telah memukul Jeongyeon. Dia semakin meragukan apa yang di katakan Sunmi dan pelayan-pelayan sebelumnya.
Hubungan penuh kasih dan saling mencintai....itu benar-benar tidak mungkin.
Mina jelas sedang mengujinya.
Tapi, kenapa?
Itu mungkin karena Mina tidak mempercayainya.
Tsk!
Dia benar-benar sial karena telah masuk ke dalam tubuh ini.
Jeongyeon merasakan tubuhnya semakin tidak nyaman. Dia menekan pelipisnya dan merasakan tubuhnya semakin melemah.
Untungnya dokter segera datang bersama lima orang perawat dan memeriksa kondisinya.
Ruang makan menjadi sibuk, dokter meminta orang-orang untuk memindahkan Jeongyeon ke kamar. Dia telah menyiapkan berbagai peralatan dan obat-obatan untuk merawatnya.
Mata Jeongyeon terus mengikuti jas putih yang berkeliaran di dekatnya dan tidak terlalu memperhatikan Mina. Tapi dia selalu merasa tatapan membara terus tertuju padanya.
Setelah dokter pergi, Suzy memerintahkan para pelayan keluar bersamanya dan meninggalkan Mina di sana.
"........"
Akhirnya kamar itu sunyi dan Jeongyeon beristirahat dengan mata tertutup. Dia tidak terlalu tertarik pada Mina sekarang, tapi dia lebih tertarik pada berbagai hal di dalam kepalanya.
Mina sepertinya curiga bahwa dia hanya berpura-pura mengalami amnesia karena itu dia mengujinya dengan hal yang begitu ekstrim.
Jeongyeon gemeter memikirkan hal itu dan segera mengerucutkan bibirnya ketika pertanyaan lain muncul di kepalanya.
Mungkinkah pemilik aslinya sering berbohong kepadanya?
Hati Jeongyeon di penuhi dengan kekacauan, tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan memilah-milah pikirannya.
Setelah itu Jeongyeon merasa semakin lelah, dia menjadi mengantuk, jari-jarinya menjadi lemah dan dia akhirnya tertidur.
Di sisi lain, Mina menunggu beberapa saat sampai Jeongyeon bener-benar tertidur sebelum berjalan mendekat dan menatapnya lebih dekat. Terlalu banyak keraguan sebelumnya dan dia tidak bisa untuk tidak mengujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where am i?
FanfictionJeongyeon mengalami kecelakaan mobil hingga merengut nyawanya. Ketika dia membuka matanya lagi, dia malah terbangun di tempat lain dan menjadi suami dari seorang wanita yang dingin dan kaya raya. Untuk bertahan hidup dan menyembunyikan rahasianya, J...