Chapter 8

336 72 19
                                    

Malam ini, lampu di kamar Jeongyeon tidak menyala sama sekali. Dia tertidur sendirian di ranjang besarnya dalam keadaan marah setelah Mina keluar dari kamarnya.

Dia merasa kesal dan geram pada dirinya sendiri karena tidak bisa melepaskan emosinya pada Mina yang telah membuatnya seperti ini.

Belum lagi ingatan pemilik aslinya yang datang begitu tiba-tiba, menyebabkan kepalanya pusing dan terasa seperti di tusuk jarum.

Keesokan harinya, Jeongyeon bangun dan berjuang untuk melanjutkan kehidupan barunya. Rasa kesal tadi malam, belum juga hilang.

Setelah beberapa saat mendudukkan diri di tempat tidur dan menenangkan diri, dia akhirnya menerima nasibnya lalu berteriak, "Sunmi!"

Mina pasti sudah pergi bekerja, Jeongyeon berpikir sejenak dan memutuskan untuk kembali ke rumah pemilik aslinya.

Jika di pikir-pikir, ini sungguh aneh. Ini adalah hari ke lima dia berada di dunia ini dan dia belum pernah kembali ke rumah pemilik aslinya sejak kepalanya terluka.

Berita itu pasti sudah tersebar kemana-mana, buktinya wanita yang dia temui di pasar waktu itu juga mengetahui kondisinya.

Tapi, kenapa tak ada satu pun keluarganya yang datang untuk menemuinya, bahkan menanyakan kabarnya pun tidak.

Setidakpeduli itu kah mereka kepada pemilik aslinya?

Jika tidak salah, Sunmi mengatakan bahwa kedua orang tuanya masih hidup  dan dia adalah anak tunggal.

Mungkinkah pemilik aslinya itu anak yang durhaka? Buktinya, mereka sama sekali tidak peduli apakah dia baik-baik saja atau tidak.

Tsk!

Sungguh miris sekali nasib pemilik tubuh ini dan sekarang dia yang harus menjalani semuanya.

Tidak lama setelah menyampaikan keinginannya untuk pulang ke rumah orang tuanya, Jeongyeon naik ke dalam mobil yang telah disiapkan untuknya.

Sunmi mengatakan bahwa ayahnya seharusnya sedang mengikuti rapat yang di pimpin oleh Mina di perusahaan Myoui.

Mina adalah pemilik dan juga penerus dari semua bisnis keluarga yang di tinggalkan orang tuanya saat ini.

Sebelum usia 18 tahun, Mina menjalani kehidupan seperti seorang putri. Dengan status orang terkaya dan keluarga yang harmonis, tidak diragukan lagi bahwa kehidupannya saat itu sangat bahagia.

Pada usia 18 tahun, itu seharusnya usia ketika dia menikmati kehidupan remajanya dan mulai mempersiapkan diri untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tapi tiba-tiba hal seperti itu terjadi kepada keluarganya dan kehidupannya yang begitu bahagia berubah menjadi malapetaka.

Jeongyeon membuka jendela mobil dan melihat pemandangan damai nan indah di sepanjang jalan. Dia merasa lebih menghormati Mina di dalam hatinya, tapi juga menjadi lebih waspada.

Setelah ayah dan ibu Mina meninggal, beberapa orang memanfaatkan fakta bahwa dia masih muda dan cuek dengan keadaan sekitarnya.

Mereka mulai menipunya, membentuk kelompok untuk keuntungan pribadi dan bahkan berkolusi dengan perusahaan lain.

Namun Mina tidak hanya berhasil membangun pijakan yang kokoh di perusahaannya, tapi bahkan menggantikan banyak petinggi yang tidak loyal.

Jeongyeon banyak berpikir di kursi penumpang setelah mendengarkan cerita Sunmi tentang betapa hebat istrinya.

Baru setelah mobil berhenti di depan gerbang sebuah rumah mewah, pikirannya berangsur-angsur kembali.

Orang tua pemilik aslinya pasti sangat mengenal bagaimana putranya dan dia harus berhati-hati agar tidak melakukan kesalahan.

Where am i?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang