"Istri?"
"Hmm..."
Jeongyeon berhenti sejenak, terbatuk ringan dan berkata dengan samar, "Kau tidak bercanda, kan?"
Setelah selesai berbicara, dia memandang wanita di depannya dengan hati-hati.
Mina memperhatikannya dalam diam, memandangnya dengan tajam dan penuh selidik, membuat bulu kuduk Jeongyeon seketika berdiri.
"A-apa...a-apa aku salah?"
Ini sudah berakhir!
Dia tidak akan ketahuan dari awal, kan?
Benar saja, dia tidak bisa berbicara sembarangan dengan wanita di depannya ini.
Melihat wajah Jeongyeon yang gelisah, Mina tersenyum hangat dan berkata, "Tidak. Kau baru saja kehilangan ingatanmu, pantas jika kau tidak mempercayainya..."
Pada saat ini, tiba-tiba ada suara di luar. Mina menoleh dan melihat. Segera seorang pelayan keluar untuk memeriksa situasinya lalu kembali membisikkan beberapa kata di telinganya.
Senyuman di wajah Mina sedikit memudar dan dia menoleh ke arah Jeongyeon, "Istirahatlah dulu, aku akan kembali lagi nanti..."
Jeongyeon mengangguk dan memperhatikan rok lipit yang berkibar ketika dia berdiri.
Gerakannya jatuh seperti bunga dan kemanapun dia pergi, tidak ada pelayan yang berani menatapnya. Meski begitu, dia masih berjalan dengan tenang, bermartabat dan anggun.
Jeongyeon memperhatikan Mina meninggalkan ruangan dan akhirnya menghela napas lega. Sekarang dia akhirnya bisa memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
Dia memutar matanya dan tiba-tiba mengangkat kepala lalu menggangguk pada seorang pelayan yang berada paling dekat dengan posisinya.
"Uhm, siapa namamu?"
Sunmi terkejut sejenak lalu berkata dengan jujur, "Tuan, nama saya Sunmi..."
"Sunmi?" Jeongyeon berkedip.
"Apa hanya Sunmi?" Sunmi tampak bingung.
"Ya..."
"Tidak ada nama keluarga?" pelayan di depannya hanya menggelengkan kepalanya.
"Oh..."
Jeongyeon berhenti melanjutkan topik pembicaraan tentang namanya dan beralih pada persoalan yang lebih penting.
"Sunmi, aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan padamu. Kau tahu kepalaku terluka dan aku tidak bisa mengingat apapun tentang masa lalu..."
"Ya, tuan..."
.
.
.
.
.
Setelah seharian mendengarkan penjelasan Sunmi, Jeongyeon akhirnya memahami dan sedikit menebak situasinya saat ini.Dia masih berada di negera yang sama dan tahunnya juga sama. Namun anehnya dia tidak tahu dimana posisinya sekarang, karena dia belum pernah mendengar kota yang disebutkan oleh Sunmi.
Yang jelas, dia adalah menantu dari orang terkaya di ibu kota ini. Namun sayang, sang ayah mertua telah meninggal sejak lima tahun yang lalu.
Ibu mertua yang saat itu sedang hamil tua tentu sangat berduka akan kepergian suaminya hingga dia melahirkan dalam keadaan lemah dan akhirnya jatuh sakit.
Tak lama setelah itu, dia ikut menyusul suaminya dan meninggalkan Myoui Sharon Mina yang berusia 18 tahun serta sang adik yang baru berusia beberapa bulan.
Untungnya, Mina sangat mampu dan memiliki kemampuan untuk mengurus semua hal yang ditinggalkan ibu dan ayahnya saat itu.
Dapat di katakan bahwa Mina telah mencapai titik ini tanpa bantuan siapa pun, termasuk Jenderal Park, orang kepercayaan ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Where am i?
FanfictionJeongyeon mengalami kecelakaan mobil hingga merengut nyawanya. Ketika dia membuka matanya lagi, dia malah terbangun di tempat lain dan menjadi suami dari seorang wanita yang dingin dan kaya raya. Untuk bertahan hidup dan menyembunyikan rahasianya, J...