E25 - 🔞NC (18+)🔞

380 16 1
                                    

Tanpa pikir panjang, Jungkook mendekat dan mencium bibir merah Jimin. Ciuman itu lembut, seolah ia ingin menunjukkan rasa cintanya yang dalam.

Di tengah ciuman itu, waktu terasa berhenti. Jimin membiarkan dirinya tenggelam dalam momen itu, dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasakan perasaan yang tulus untuk seseorang.

Jimin melepas pagutan itu dengan perlahan, bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil yang membuat Jungkook terpesona. Ia lalu berkata dengan nada lembut, "Seenggaknya kita harus merayakan hari jadian kita, kan?"

Jungkook mengangguk setuju. "Tunggu di sini," gumamnya sebelum beranjak ke meja kecil di sudut ruangan. Ia menyalakan sebuah speaker, lalu memutar lagu dengan melodi romantis yang mulai mengalun memenuhi ruang.

Namun, Jungkook belum selesai. Ia mendekati panel kontrol lampu di dinding dan menyesuaikan pencahayaan ruangan. Cahaya putih perlahan berubah menjadi redup, berganti warna menjadi merah yang menciptakan suasana panas. Pantulan lampu itu menyelimuti ruang tamu, membuat ruangan tampak seperti diambil dari sebuah adegan film.

"Apa sekarang sudah cukup romantis?" Jungkook bertanya dengan nada menggoda.

Ia lalu berjalan menuju dapur. Tidak butuh waktu lama baginya untuk kembali dengan sebotol wine terbaik yang ia simpan untuk momen-momen khusus.

Saat ia kembali ke ruang tamu, Jungkook sempat terhenti di ambang pintu, terpaku melihat Jimin yang mulai menari mengikuti alunan lagu yang diputar dari speaker di pojok ruangan. Gerakan Jimin begitu anggun, nyaris seperti sebuah tarian balet. Kaki telanjangnya menyentuh lantai marmer, menghasilkan gerakan halus yang menapak dengan ritme yang pas. Matanya terpejam, bibirnya sedikit melengkung dalam senyuman menggoda. Jungkook tidak bisa mengalihkan pandangannya, ia benar-benar tersihir oleh keindahan tarian Jimin.

Jungkook meletakkan botol wine di atas meja dengan acuh. Tanpa berpikir panjang, ia melangkah mendekat, mengikuti irama lagu yang pelan dan romantis itu.

"Tarianmu indah sekali," bisik Jungkook dari belakang, suaranya serak. Ia menyentuh pinggang ramping Jimin dengan lembut, membiarkan tangannya merasakan tekstur halus kain putih yang dikenakan Jimin.

Dengan perlahan, tangan Jungkook menyelinap masuk ke bawah kaos putih itu, menyentuh kulit Jimin yang hangat dan pucat. Sentuhan itu membuat Jimin bergidik kecil, tetapi ia tidak bergerak menjauh. Ia justru semakin menikmati tarian kecil mereka, tubuhnya bergerak selaras dengan Jungkook yang kini memeluknya dari belakang.

Jungkook menundukkan wajahnya, menyentuhkan bibirnya ke leher Jimin. Awalnya hanya kecupan ringan, tetapi kemudian berubah menjadi ciuman-ciuman kecil yang rakus. Ia mencium leher Jimin berkali-kali, seolah itu tidak pernah cukup. Hidungnya menghirup aroma tubuh Jimin. Wangi khas yang selalu membuatnya tenang sekaligus tergila-gila.

'Bagaimana bisa pria secantik ini jatuh cinta padaku?' pikir Jungkook dalam diam.

Jimin berbalik, pandangannya bertemu dengan mata gelap Jungkook yang penuh nafsu. Perlahan, tangan Jimin naik, mengalung di leher kekasihnya. Sentuhan lembut itu mengirimkan getaran halus ke seluruh tubuh Jungkook, memancingnya untuk bergerak lebih dekat.

Tanpa bisa menahan diri, Jungkook menundukkan kepala, bibirnya bertabrakan dengan bibir penuh Jimin. Sebuah kecupan singkat yang dengan cepat berubah menjadi lebih intens.

Senyuman kecil terukir di wajah Jimin di sela-sela ciuman mereka. Jungkook melumat bibir Jimin hingga sebuah lenguhan pelan keluar dari yang lebih tua. "Hmnh..."

The Queen Bee (Jikook)/(Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang