E16 - 🔞Sex di mobil (21+)🔞

480 24 1
                                    

"Biarkan aku memuaskan mu lagi, Sayang," bisik Jungkook dengan suara rendah, hampir seperti permohonan.

Udara di dalam mobil terasa hangat, kontras dengan dinginnya musim gugur di kota Seoul. Di kursi belakang yang sempit tapi cukup nyaman, Jimin dan Jungkook duduk berhadapan. Napas mereka memburu karena libido yang meledak-ledak.

Jimin kembali menarik Jungkook ke arahnya, jemarinya yang halus menyusuri rahang tegas pria itu sebelum berhenti di tengkuknya. Dengan perlahan, ia menarik wajah Jungkook mendekat hingga bibir mereka bersentuhan sekali lagi, kali ini lebih dalam dan lebih kasar. Jungkook mengalirkan jemari besarnya di sepanjang punggung Jimin, menelusuri setiap lekuk tubuh pria itu, membuat Jimin gemetar di bawah sentuhannya.

Tubuh mereka semakin dekat, dan Jungkook mendorong tubuh Jimin hingga pria itu terbaring di kursi belakang. Tangan Jungkook yang kokoh menopang tubuhnya, menciptakan ruang yang cukup bagi Jimin untuk merasa nyaman. Jemari mereka saling terkait sesaat sebelum Jungkook kembali mencium Jimin. Napas mereka semakin berbaur, dan suara desahan Jimin terdengar lebih jelas di sela-sela keheningan.

Saat bibir mereka berpisah, Jungkook memandangi Jimin dengan mata yang gelap penuh hasrat. Ia mendekatkan wajahnya ke leher Jimin, lalu mengecupnya pelan. Dari sana, bibir Jungkook mulai turun menelusuri kulit leher Jimin, meninggalkan jejak cupang yang kontras dengan kulit putih Jimin.

Sementara itu, jari besar Jungkook menyusuri pinggang Jimin dan berhenti di pinggiran celananya. Perlahan, Jungkook membuka resleting celananya, membiarkan kainnya meluncur turun, hingga tubuh bagian bawah Jimin polos tanpa apapun yang menutupi.

Jimin menutupi penisnya dengan kedua tangan. Pipinya memerah karena malu. Matanya melihat ke samping, mencoba menghindari pandangan lapar Jungkook yang seperti ingin melahapnya.

Jungkook tersenyum kecil. Perlahan, ia menyentuh bibir Jimin. Bibir itu membuka sedikit, lembap dan panas. Dengan hati-hati, Jungkook menyelipkan dua jarinya ke dalam mulut Jimin, membiarkan pria itu membasahi nya dengan pelumas alami. Sentuhan lidah Jimin di sepanjang jarinya terasa basah dan hangat, ia dapat merasakan bagaimana bibir tebal itu melingkar di sekitar jarinya dengan sempurna.

Setelahnya, tanpa terburu-buru, tangan Jungkook bergerak ke bawah, menyentuh lubang Jimin yang berdenyut lapar. Ia memasukkan dua jari sekaligus, membuat tubuh Jimin terangkat sedikit, dan mengeluarkan desah panjang yang tertahan. Jimin tersentak, matanya terpejam erat, dan tubuhnya menggeliat karena nikmat.

"Mmhh... Jungkook," desah Jimin tertahan. Jari Jungkook bergerak perlahan, dengan gerakan menggunting, memperlebar lubang itu dengan hati-hati. Ia mengocok lubang Jimin semakin cepat hingga tubuhnya bereaksi tanpa bisa dikendalikan.

"Ahhh, Kook, lebih cepet," Tubuh Jimin sedikit melengkung, membuat Jungkook tersenyum samar. Ia memindahkan tangan satunya ke penis Jimin yang tegang, menggenggamnya dengan lembut. Perlahan, tangannya mengocok penis Jimin, semakin lama gerakannya semakin cepat. Kedua titik sensitif Jimin dimainkan sekaligus, membuat tubuhnya bergetar tak terkendali.

"Jungkook, tunggu dulu." Tahan Jimin, berusaha melepaskan tangan Jungkook dari penisnya.

Tubuh Jimin bergetar, punggungnya melengkung tegang saat gelombang kenikmatan menyapu seluruh tubuh. Ia tak mampu menahan lebih lama lagi, hingga akhirnya menyemburkan sperma hangat yang membasahi perutnya dan tangan Jungkook. Napasnya memburu, dadanya naik turun, dan wajahnya merah padam.

Jungkook menatap hasil kerja tangannya dengan tatapan penuh rasa puas. Ia membawa tangannya yang basah oleh sperma ke bibir, menjilatnya perlahan tanpa pernah melepaskan kontak mata dengan Jimin. "Slurp..." suara itu terdengar sengaja dibuat jelas.

The Queen Bee (Jikook)/(Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang