Jungkook menggeleng pelan dengan air mata yang masih mengalir. Ia lalu berkata dengan suara lirih yang terdengar begitu menyakitkan, "Ayo putus, Jimin."
Ruangan itu terasa begitu sunyi, seolah dunia di sekitar mereka berhenti berputar. "Apa?!" Jimin terkejut bukan main. Tak mungkin kan hanya karena ketahuan selingkuh sekali, Jungkook memutuskan Jimin?
"K-kamu ga serius kan? Jungkook?" Jimin menggenggam erat bahu Jungkook.
Namun Jungkook sudah terlalu muak untuk dikhianati. Hati dan pikirannya semakin hari semakin melemah. Fakta tentang Eunha, rumor yang menyelimutinya, teman yang berkhianat dan sekarang kekasihnya sendiri.
Jungkook ingin marah dan membentak Jimin, mengeluarkan semua keluh kesahnya dalam beberapa minggu terakhir. Namun suaranya tak bisa keluar. Ia terlalu lelah, ia hanya ingin pergi dari sini.
"Jungkook! Jawab aku!" Jimin merasa geram karena diamnya Jungkook. "Ga mungkin kan kamu mutusin aku cuma karena masalah sepele kayak gini?"
Jimin menggoyangkan tubuh Jungkook yang tetap diam. Jungkook menoleh, menatapnya dengan tatapan tajam.
"Kamu bilang ini masalah sepele? Kamu selingkuh dari aku Jimin!
"J-Jungkook, aku nggak bermaksud..." Jimin terisak, mencoba menggapai pria itu lagi, tetapi Jungkook melangkah mundur.
"Udah cukup, Jimin. Kamu udah ngehancurin semuanya." Jungkook memalingkan wajahnya, seolah tak sanggup lagi melihat Jimin. "Aku nggak bisa terus sama orang yang nggak bisa ngehargain aku..."
Jungkook memalingkan wajahnya, seolah tak sanggup lagi menatap Jimin. Dengan langkah berat, ia melewati Jimin yang hanya bisa terisak di tempat.
"Setelah semua yang udah aku lakuin buat kamu, kamu mau putusin aku gitu aja?!" Suara Jimin menggema di dalam apartemen yang sunyi. Nada bicaranya tidak lagi lembut seperti biasanya, melainkan penuh amarah.
Jungkook menghentikan langkahnya, ia berusaha menahan ledakan emosi yang perlahan-lahan menguasainya. Tangannya terkepal di sisi tubuh. Ketika ia akhirnya berbicara, suaranya serak. "Kamu egois, Jimin."
"Egois?" Jimin menyeringai. Ia melangkah maju mendekat, suaranya yang begitu dingin, tanpa empati sedikitpun. "Aku egois, Jungkook? Semua yang aku lakuin selama ini cuma buat kamu! Aku kasih semuanya. Waktu aku, cinta aku-bahkan kebahagiaan aku sendiri. Tapi sekarang, kamu bilang aku egois?!" Jimin menarik lengan Jungkook dengan kasar. "Cuma aku yang selama ini ada untuk kamu Jungkook! Cuma aku!! Bisa-bisanya kamu berpikir untuk pergi?!"
Jungkook menghembuskan napas berat, tangannya gemetar saat genggaman keras Jimin meninggalkan bekas di pergelangannya.
Ia tidak berani menatap Jimin. Ia tahu, jika ia melihat Jimin sekarang, semua tekad yang ia kumpulkan akan lenyap seketika. Ia mencoba menahan suaranya agar tetap tenang. "Aku tau kamu udah berbuat banyak hal buat aku Jimin. Tapi kamu udah ngekhianatin aku."
Jimin terlihat ragu. "Aku nggak khianatin kamu, Jungkook! Kamu salah paham!"
Jungkook menatap tangan Jimin yang menggenggam tangannya dengan erat. Dengan satu gerakan, ia melepaskannya.
"Kamu udah selingkuh sejak lama, Jimin. Dan aku tahu. Aku tahu semuanya."
Jimin terdiam, wajahnya mulai memucat. Jungkook melanjutkan dengan nada dingin yang membuat udara di ruangan itu terasa semakin sesak. "Kamu terlalu menganggap aku bodoh."
Ruangan itu hening, hanya terdengar napas terengah-engah Jimin yang kini mulai terisak. "Aku... aku nggak sengaja, Jungkook," bisiknya lemah, seperti memohon. "Itu cuma sekali. Tolong maafin aku sekali ini aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Bee (Jikook)/(Kookmin)
FanfictionPark Jimin, dikenal sebagai "The Queen Bee" di HYBE University, adalah sosok yang diidamkan banyak pria, terutama karena pesona dan daya tariknya yang sempurna. Namun, di balik wajah manisnya, Jimin adalah tokoh antagonis yang licik dan kejam. Apa p...