Malam ini, sebuah pesta penyambutan mahasiswa baru digelar dengan megah di sebuah vila mewah. Cahaya lampu yang temaram menghiasi area luar ruangan yang berpusat di sekitar kolam renang, sementara suara DJ menggetarkan udara dengan dentuman musik yang memekakkan telinga. Aturan ketat diberlakukan: semua tamu harus menyerahkan ponsel mereka sebelum masuk, memastikan privasi total di acara ini.
Di salah satu sudut dekat kolam, Jimin duduk bersama teman-temannya di sofa berbentuk melingkar. Mereka sedang bermain kartu, sementara tawa riang dan obrolan berbaur dengan riuh musik. Jimin menyeringai kecil, lalu melirik ke arah Jennie di sampingnya. "Jennie, lo udah undang jalang itu kan?" tanyanya dengan nada yang sarat dengan arti.
Jennie tersenyum tipis. "Tenang aja. Semua udah diatur, seperti biasa." Beberapa pelayan datang membawa minuman, meletakkannya di atas meja. Gelas whiskey dan beberapa minuman keras berwarna merah tersaji di depan mereka-minuman yang berwarna merah mengandung narkoba yang hanya diketahui oleh segelintir orang.
"Let's have fun tonight!" Teriak Lisa di sampingnya, membuat suasana menjadi lebih meriah. Mereka bersulang dan berebut minuman merah itu, namun tidak dengan Jimin, malam ini dia sama sekali tidak boleh mabuk.
Tatapan Jimin mulai menjelajah, mencari seseorang di antara kerumunan. Pandangannya akhirnya menangkap sosok Jungkook yang baru saja tiba berdampingan dengan Eunha. Senyuman puas tersirat di wajahnya. Dengan pelan, Jimin menyentuh bahu Lisa, memberi isyarat halus.
Lisa segera bangkit dan berjalan menuju Jungkook dan Eunha yang tampak sedikit bingung di tengah ramainya pesta. "Hey, Jungkook, Eunha! Kalian udah ditunggu di sana tuh," teriak Lisa, mengatasi suara musik yang menggema di seluruh tempat.
Lisa menunjuk ke arah sofa lain di sisi kolam, tempat anak-anak hukum berkumpul. 2 tempat duduk yang telah disiapkan untuk mereka, sedikit terpisah dari meja Jimin dan teman-temannya.
"Terima kasih, Sunbae," jawab Eunha sambil tersenyum. Tanpa ragu, ia dan Jungkook melangkah menuju sofa yang ditunjukkan.
Setelah Jungkook dan Eunha duduk, seorang senior segera menyuguhkan beberapa gelas alkohol bersama minuman berwarna merah pekat yang dituangkan di hadapan mereka. Tanpa curiga, mereka mengangkat gelas dan meneguknya, membiarkan rasa manis bercampur pahit mengisi tenggorokan. Obrolan ringan segera tercipta, diiringi tawa kecil bersama teman-teman seangkatan dan beberapa sunbae dari fakultas.
Suasana malam itu begitu meriah; gelas-gelas terus berdenting, diiringi suara musik yang menghiasi ruangan. Seiring berjalannya waktu, ia mulai merasa sedikit ringan, seolah tubuhnya melayang di antara keramaian itu.
Namun, lambat laun, senyuman di wajahnya memudar. Sebuah denyutan halus mulai terasa di pelipisnya, semakin lama semakin kuat hingga berubah menjadi pusing yang berdenyut-denyut. Jungkook mengerjapkan mata, mencoba menyadarkan diri, tetapi pandangannya mulai kabur, bayangan orang-orang di sekitarnya tampak berbaur dan mengabur seperti lukisan yang tercoreng.
"Kenapa... kepala gue...," gumamnya pelan, hampir tak terdengar di tengah kebisingan pesta. Tangannya terulur ke arah meja, berusaha mencari pegangan, tapi tubuhnya malah terasa semakin berat, seakan ada yang menariknya ke bawah.
Eunha, yang duduk di sebelahnya, tampak sedikit waspada saat melihat perubahan di wajah Jungkook. "Kamu gapapa, Sayang?" tanyanya dengan nada khawatir, namun Jungkook hanya bisa menjawab dengan anggukan lemah.
Eunha memang tetap di dekatnya, tapi Jungkook merasa butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri dan melangkah ke arah kamar mandi, meninggalkan gemuruh pesta di belakangnya.
Namun, begitu memasuki area kamar mandi yang lebih tenang, suara yang tidak asing terdengar dari ujung ruangan. Suara itu samar, seperti teredam oleh dinding, tetapi cukup jelas untuk membuat langkahnya terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Bee (Jikook)/(Kookmin)
FanfictionPark Jimin, dikenal sebagai "The Queen Bee" di HYBE University, adalah sosok yang diidamkan banyak pria, terutama karena pesona dan daya tariknya yang sempurna. Namun, di balik wajah manisnya, Jimin adalah tokoh antagonis yang licik dan kejam. Apa p...
