Spesial Story

594 88 4
                                    







"Nih, buat lo."

Jisoo sedikit mendongak, dan dapat dirinya lihat, Irene lah yang menyodorkan sekotak permen di hadapannya.

"Gue bukan anak kecil, ngapain lo ngasih permen segala?" Jisoo menatap bingung kearah gadisnya itu.

Irene lalu duduk di samping Jisoo, tangannya bergerak cepat untuk merampas se-bungkus rokok yang akan Jisoo gunakan.

"Gue udah bilang berkali-kali, jangan ngerokok lagi, Jisoo!" ujar Irene, menatap kesal pada Jisoo.

"Balikin Rene."

"Nggak bakal!"

"Irene-"

Ucapan dari Jisoo terhenti saat melihat Irene yang sudah mematahkan rokoknya menjadi beberapa bagian.

Irene menarik tangan Jisoo dan meletakkan kotak permennya. "Ganti sama yang ini. Gue nggak mau ya, sampai lo penyakitan karena keseringan ngerokok, terus lo sampai mati!"

"Gue nggak bakalan mati cuma karena rokok doang, Irene--- arghhh... Kok lo nyubit sih?!"

"Siapa suruh ngejawab terus?!"

Jisoo memutar malas bola matanya, menghadapi Irene sama seperti menghadapi adiknya, mereka sama-sama keras kepala.

Jisoo membuka mulutnya saat tangan Irene terangkat untuk menyuapkan satu permen. Kepala wanita itu lalu bersandar di bahunya, Jisoo bahkan melingkarkan tangannya pada Irene, senyumnya juga ikut terbit.

"Sesekali lo nurut dong, gue cuma mau hidup lebih lama sama lo." ucapnya.

"Iya."

"Jangan iya doang, gue serius Jisoo. Gue sayang banget sama lo meskipun tampang lo itu kaya berandalan nggak jelas."

"Jadi, gue jelek gitu?"

"Iya, jelek, jelek banget!!"

Jisoo melirik sekilas ke arah Irene yang juga tengah menatapnya. "Terus kenapa lo mau?"

"Gue cuma kasian, karena nggak ada yang mau sama lo. Daripada lo jadi jomblo karatan yang nggak laku-laku, jadi mendingan gue bantuin."

Jisoo tertawa kecil menanggapinya, mengacak pelan rambut Irene hingga membuat gadisnya protes.

"Rambut gue!!" ujarnya. "Gue baru nyalon ya!"

"Lagian, gengsi banget sih bilang kalau lo mau sama gue itu karena cinta,"

"Nggak tuh."

"Tadi lo bilang sayang."

"Nggak!! Gue khilaf doang."

"Yaudah iya. Sana balik ke kelas."

Irene lalu duduk dengan benar, menatap curiga ke arah Jisoo. "Lo mau bolos lagi ya?" tanyanya.

"Kok tau?"

"Gue aduin ya lo ke tante Yoona! Sekalian sama adik lo, biar lo kena jewer sama dia!!" ancam Irene.

Jisoo mendekatkan wajahnya pada wajah milik Irene, senyum miringnya tercetak jelas membuat Irene menahan rasa kesalnya setengah mati, dan di tambah dengan ucapan dari Jisoo selanjutnya.

"Emangnya lo berani, ngadu ke adik gue? Lo aja, sama dia nggak akur." nada menantang dari Jisoo sangat mengganggu Irene.

"Berani! Lo liat aja, kalau masalah ginian, dia pasti mau dengerin perkataan gue. Lagian juga, bukan gue yang ngibarin bendera perang sama dia, tapi dianya aja yang terlalu posesif sama lo!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OS/MS JENSOO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang