Twenty. Assistant

18.1K 914 8
                                    

Kevin mencubit kedua pipi darra keras.

"Terus lo mau apa nona cantik"

"Sakit bego"

Darra langsung kembali ke tempat tadi mereka makan.

"Ngambek mulu dek. Abang capek liatnya"

"Brisik"

"Gue cium juga lo lama-lama"

Darra menajamkan matanya.

Kevin berdecak kesal."Udah ih, baikan kek"

"Yaudah"

"Terus lo mau ngapain sekarang?"

"Pulang aja udah"

Tadi diajak pulang gamau, sekarang ditanyain mau apa malah ngajak pulang.

Kevin menghela napas, mencoba meredam amarah.

"Yaudah yok"

Kevin menggandeng tangan darra dan berjalan ke parkiran.

Hari sudah menunjukan pukul 6 sore. Darra yang tadi nggak bersuara, lama-lama ketiduran.

"Dar besok kan gue lomba, lo harus jadi tukang lap keringet sama bawain minum ya"

Kevin masih menatap lurus kedepan, tapi darra nggak menjawabnya juga.

"Dar?"

Kevin menengok ke darra.

Oh dia tidur. Polos banget sih mukanya. Minta dicium deh. Tidur aja cantik apalagi nggak tidur.

Kevin mengambil jaketnya di jok belakang dan menyelimuti darra.

**

"Dar, bangun. Udah pagi. Lo mau sekolah kaga?"

Darra membuka matanya perlahan.

Lah kok gua dikamar?

"Semalem kevin gendong lu ke kamar"

"Hah?!?!"

"Udah si cepetan mandi elah gua telat"

"Iye"

**

Hari ini pertandingan basket kevin dimulai. Darra bersiap-siap menjadi asistennya nanti.

Darra berjalan mendekati lapangan basket. Dia memilih duduk jauh dari lapangan. Dia bisa melihat kevin sedang pemanasan.

Mata mereka bertemu, kevin langsung saja menyuruh darra pindah ke tempat yang lebih dekat dengannya.

"Dar, minum sama handuk gue mana?"

"Hah?"

"Minum sama handuk"

"Buat apaan?"

"Ambilin cepet"

"Iya iya"

Sabar banget gua mah jadi babu bukan assistant.

Waktu darra kembali ke dekat lapangan, pertandingan udah mau dimulai. Kelas kevin melawan kelas michael.

Darra memberanikan diri mendekati kevin.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang