Sorry for a long hiatus 😥
Darra's POV
Does he care about me? Of course not.
Aku berbaring diranjang dan nggak bisa tidur. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 subuh, dan aku masih sibuk mikirin Kevin. Cara apalagi yang harus aku lakuin?
Ting Tong
Aku mendengar suara bel. Ini jam 3 subuh, siapa yang datang subuh-subuh kesini? Apa aku harus buka pintunya? Gimana kalo orang jahat? Disini nggak ada orang selain aku sendiri, jonat pergi ke luar kota.
Bel nya masih bunyi. Akhirnya aku memberanikan diri. Aku bawa penggiling adonan.
Begitu aku membuka pintu, aku langsung memukul orang itu sekuat tenaga. Aku nggak peduli siapa dia.
"AW! SAKIT!"
Aku baru sadar kalau orang itu ternyata kevin.
"KEVIN?! ngapain lu disini subuh-subuh?"
Dia mengurut keningnya yang aku pukul tadi, "gue mau ambil laptop gue. Kemarin jonat minjem, terus dia lupa balikin. Jadi dia suruh gue ambil sendiri"
"Gua kira maling. Sorry ya"
"It's okay, wajar aja lo mukul. Mana ada orang dateng jam segini"
"Masuk deh, gua obatin. Gua merasa bersalah banget nih"
Akhirnya kevin masuk, "nggak usah, bukan salah lo kok"
"Ih, tetep aja. Itu parah banget kev, nyampe item, bukan biru lagi. Bengkak pula"
"Yaudah deh, gue ambil laptopnya dulu. Anterin gue ke kamarnya dong"
Aku mengantarnya ke kamar jonat, tapi dia jalan didepanku. Tiba-tiba aku baru sadar kalau aku memakai kaos putih berbahan kain yang sangat-sangat tipi. Dan buruknya, aku nggak memakai bra. Pantas saja tadi matanya sempat melihat ke arah dadaku. Aku langsung melipat tanganku menyilang didepan dada.
"Lo mau masuk juga?" Tanya nya.
"Iyadeh" aku takut dia mengambil atau melihat-lihat barang jonat sembarangan. Walaupun dia bukan orang yang seperti itu, aku tetap berjaga-jaga.
Aku duduk di kasur jonat sembari dia mencari laptopnya. Kami berada dikamar. Berdua saja. Ini gawat.
Aku akhirnya mencari kotak p3k dilemari jonat untuk mengobati kening kevin.
Tak lama, ia membawa laptop itu dan berdiri dihadapanku sambil merogoh kantong celananya. "Oh iya, lo telpon jonat dulu sana. Buat mastiin aja gue nggak nyolong" Ia menyerahkan handphonenya ke tangan ku.
Akhirnya aku menelpon jonat.
"Halo?"
"Jon, ini gua"
"Idih ngapain lo sama kevin subuh-subuh begini?"
"Lu nyuruh kevin ambil laptopnya dia?")
"Iya, kenapa?"
"Oh yaudah. Kevin cuman nyuruh gua nelpon lu supaya dia nggak dikira nyolong"
"Yaudah. Eh, nyalain loudspeakernya dong"
"Kenapa?"
"Udah nyalain aja"
Aku langsung menyalakan loudspeaker.
"Udah"
"Eh kevin"
"Apa?" Balas kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
Fiksi Remajawell,siapa yang tidak mengenal dia? Semua murid perempuan di sekolah,banyak guru kami atau siapapun yang berjenis kelamin perempuan sangat terpesona dengannya. Satu-satunya yang tidak tertarik dengannya hanyalah aku,dan tentu saja para murid laki-la...