Eighteen. Prince

18.8K 961 2
                                    

Darra menghampiri kevin yang sedang berada di pinggir lapangan basket. "Yo,latian yok"

"Gue basket dulu ya"

"Sejak kapan lu jadi anak basket?"

"Udah lama"

"Oh. Kenapa lu tiba-tiba mau latian basket?"

"Gue disuruh wakilin kelas lomba buat open house"

"Gua pulang deh ya"

Darra bersiap-siap pergi keluar kelas tapi kevin menarik tangannya.

"Temenin gue basket"

"Males ah, panas"

Kevin berdecak kesal. Dia langsung menarik tangan darra dan berjalan ke lapangan.

"Kalo nggak ada lo gue nggak semangat mainnya"

Darra menghempaskan tangan kevin.

"Ish. Najis lu"

"Beneran si"

"Ya bodo"

"Tai"

Darra hendak memuju ke parkiran tapi kevin menarik tangannya lagi.

"IH! HOBI BANGET TARIK TANGAN GUA!"

Darra berteriak kesal. Kevin langung memandang wajah darra lembut. Ya mungkin semua manusia berjenis kelamin perempuan udah meleleh kemana-mana liat tatapan lembutnya itu.

"Maaf. Temenin gue ya dar?"

Kevin mengelus-elus pergelangan tangan darra yang di tariknya tadi. Tatapan kesal darra berubah menjadi tatapan pasrah. Dia menghela napas.

Yaudahlah, daripada gua gaada kerjaan dirumah. Ni manusia kenapa tampangnya berubah jadi sok lembut sih?!?!

"Yaudah"

**

Darra asik berkutat dengan laptopnya sembari menunggu kevin latian basket.

"Dar"

Darra menengok ke sumber suara.

Mungkin bener. Kevin emang cakep. Apalagi kayak gini. Keringetan gitu, rambutnya basah-basah seksi. Wesss sadar woi!

"Woi! Dipanggilin nggak nyaut. Mikirin gue lo? Gue emang seksi kok kalo lagi keringetan"

"Apaansih nggak usah ke geeran woi najis tau ga"

Sial. Tau aja dia.

"Selaw sih neng. Sensi amat"

Darra langsung membereskan laptop cepat-cepat dan berjalan meninggalkan kevin.

"Mau kemana sih?"

"Pulang lah. Udah selesai kan?"

"Gue anter aja"

"Gak usah"

"Nggak nerima penolakkan"

**

Darra turun dari motor ninja hitam itu dan hendak masuk ke rumah.

"Eh mo kemana?"

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang