Darra's POV
This is really a bad idea. Yup, kevin memilih film horror. Aku nggak sanggup nontonnya.
"Nggak usah takut, lagi. Ini kan cuman film. Ga bakalan terjadi kok" ucapnya menyadarkanku yang sibuk mengontrol ketakutan.
Entah sejak kapan kita berjarak sangat dekat. Oh tidak, jangan bilang ini ulahku. Semua karena film ini. Sial.
Saat aku mau bergeser menjauh, nggak sengaja aku melihat ke tv dan pas banget ada adegan pemenggalan kepala. God, aku langsung lemes dan refleks meluk kevin ketakutan dan menenggelamkan kepala ku didadanya.
Aku masih belum sadar. Dia terasa seperti.. membeku? Aku sedikit menjauhkan kepalaku dari dadanya yang bidang. Aku melihat tanda yang terbentuk karena aku menangis.
Okay, aku sangat takut tadi. Sekarang aku sadar apa yang barusan kulakukan. Aku langsung menjauhkan tubuhku darinya kira-kira 1 meter jaraknya.
Kevin nggak mengeluarkan suara sejak tadi. Apa yang ada dipikirannya? Jangan sampai dia membenciku.
"Maaf, aku kira kamu cuman takut sedikit" ujarnya lembut. Tatapannya membuatku jatuh entah ke alam ke-berapa.
Aku hanya mengangguk kosong, "it's okay"
Nggak lama, jonat datang. Syukurlah dia nggak ngeliat kejadian tadi.
"Dar, lo nggak usah masak deh. Gue mau cobain restoran baru yang kemaren gue omongin ituloh"
"Oh? Oke"
"Ayok kev, lo ikut dar?"
Ikut nggak ya? Ah nggak usah deh. Nanti kevin kira aku caper sama dia.
"Ikut ajalah, kasian dia dirumah sendiri" ujar kevin.
"Nggak usah ah, males gua pengen dirumah"
"Udah ayok ikut aja, cepetan mandi sana sebelum gue siksa nih" bukan jonat namanya kalau nggak nyebelin.
"Y-yaudah bentar"
**
Author's POV
Darra duduk bersebelahan dengan Jonat dan berhadapan dengan Kevin.
"Gue udah lama nggak liburan nih" ujar Jonat.
"Makanya cari pacar. Cewe kok dimainin mulu. Emang boneka?"
Kevin terkekeh, "iya bener"
"Masa mau liburan aja harus punya cewek? Teori darimana coba?"
"Lo kalo nggak punya cewek tuh bener-bener nggak berhenti kerja. Selalu kerja. Makanya lo butuh cewe biar lo nggak kerja mulu, sekalian liburan"
"Sok tau aja lo"
"Yaampun, lu tuh ya. Kalo dibilangin ga pernah iya. Selalu ada aja alasan buat nyangkal"
"Ssst. Stop. Jangan berantem disini, bikin malu" sela kevin.
Kedua kakak beradik itu langsung diam.
"Eh iya, lu suka masakan apa kev?" Darra sedikit senang karena dia bisa masak, siapa tau dia bisa masakin Kevin.
"Ummm.. i love japanese the most, especially sushi. Tapi gue juga suka masakan korea sama prancis. Paling suka jajangmyeon sama pasta"
Darra tersenyum, "lu suka banget pasta ya?"
Kevin mengangguk, "banget. Lo mau masakin gue?" Ia sedikit tersenyum.
Darra mengangguk, "boleh, kapan-kapan bilang aja kalo mau ke rumah. Nanti gua masakin"
Kevin mengacungkan jempolnya, "sip"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
Teen Fictionwell,siapa yang tidak mengenal dia? Semua murid perempuan di sekolah,banyak guru kami atau siapapun yang berjenis kelamin perempuan sangat terpesona dengannya. Satu-satunya yang tidak tertarik dengannya hanyalah aku,dan tentu saja para murid laki-la...