ThirtyOne. Him.

12.5K 637 4
                                    

Sorry ya lama lanjutinnya. Soalnya author kemaren-kemaren sibuk banget. Sekarang karna udah ga terlalu sibuk, jadi author lanjutin lagi deh.

"Woi lu berdua, ayok cari dress buat prom" ajak Theo.

Darra masih nggak bergerak dari posisi tidurnya. "Males ah, gua kan gak ikut prom"

Muka Theo dan Jean berubah menjadi jengkel "yaelah lebay lo, cari pasangan lain lah. Emang lo pikir disekolah kita semuanya taken?"

Darra menggeleng "pada dasarnya sih gua emang males ikut prom"

Theo dan Jean langsung menarik tangan darra "ah udah, ayok"

**

Kedua sahabatnya selalu berusaha akting ceria, karena mereka nggak mau liat darra tambah sedih. Mereka selalu berdoa, biar terjadi keajaiban yang terjadi antara darra dan kevin.

Jean melihat suatu dress yang menariknya dari kejauhan. Dia langsung menghampirinya. "DAR!" teriaknya dari jauh.

Darra langsung mendatanginya "apaansih malu-maluin aja teriak-teriak"

"Ini dressnya bagus dar, lo pake ini aja"

Dress itu berwarna putih tulang, bagus banget. Waktu darra liat harganya, dia langsung kesel sendiri. "Ini mahal Jean, jangankan ini. Beli makan aja susah gua"

Theo muncul tiba-tiba. "Eh dar, ini bagus. Ambil aja"

Darra menggeleng, "ga ah, buat lu aja na. Bagus kok"

Theo berdecak kesel "ih, udah lo aja. Gue yang bayar"

"Idih malu-maluin aja. Udah ah gausah, lu pada aja yang belanja"

Akhirnya mereka berdua menyerah. Tapi mereka tau kalo darra suka banget sama dress itu.

Setelah jalan ke boutique sana sini, mereka mampir restoran untuk makan siang. Waktu mereka lagi disana, mereka melihat Sam yang lagi jalan-jalan sama mamanya Kevin.

"Loh, itu anak ngapain jalan sama nyokapnya kevin?"

"Eh iya ya, ngapain tuh. Aduh kesel banget gue liatnya"

"Ssh, udah sih. Mendingan ngomongin yang lain, lu berdua apa ngga kesel ngomongin dia terus?"

"Ih dar, harusnya kita yang nanya. Kok lo malah lebih santai dari kita? Katanya lo sayang kevin, harusnya lo perjuangin"

Darra tersenyum lirih mendengar perkataan Jean.

"Yah iya sih. Tapi percuma, kalo gua perjuangin juga kevin nggak bakalan nengok. Biarin aja deh, kalo dia emang milih Samantha brati menurut dia Sam lebih pas daripada gua kan? Gua cinta, cinta banget. Tapi gua tau, kalo emang dia cinta sama gua pasti dia bakal balik"

Keduanya mengangguk, "iyasih. Yaudah, kita berdua selalu doain lo berdua biar balikan lagi"

**

Hari sabtu, tapi darra tiba-tiba mau pergi ke sekolah. Akhirnya dia pergi sendirian kesana. Sesampai disana, dia langsung datang ke dance studio. Udah lama dia nggak dance.

Dia duduk dilantai. Memperhatikan setiap sudut ruangan. Semua memorinya bersama kevin disana mulai terputar.

Kapan ya kita bisa dance bareng lagi?

Darra menyalakan lagu dan mulai dance, dance yang pernah ditampilkan bersama kevin. Matanya mulai berkaca-kaca. Perlahan konsentrasinya hilang.

Tiba-tiba tubuhnya jatuh ke lantai. Air matanya jatuh. Senyum masih menghias bibirnya.

Gua bukan cewe lemah. Kevin bukan segalanya dar. Wake up!

Darra termenung sejenak. Membiarkan pikirannya berjalan. Satu jam berlalu, darra langsung berjalan meninggalkan dance studio. Baru keluar dari sana, dia bertemu Samantha. Muka Samantha keliatan kesal.

"Ngapain lo disini?"

"Gua cuman mau latian aja, udah lama nggak latian"

Sam ketawa meremehkan. "Emang lo bisa dance? Oh ya siapa yang ijinin lo kesana? Kan cuman Kevin yang bisa latian disana, dan gue"

"Gua tau ini sekolah punya nyokapnya Kevin. Gua juga tau lo anak kesayangan nyokapnya kevin. Tapi nggak ada tulisan 'dilarang masuk kecuali kevin dan samantha' jadi bukan salah gua kalo gua masuk kesana"

"Sok banget lo? Apa hak lo marahin gue? Lo cuman rakyat jelata nggak punya rumah, sekolah dibayarin, hidup numpang rumah orang, punya orang tua nggak mampu ngapa-ngapain pula, mau-"

PLAK

Darra langsung menampar pipi Sam dan mencengkram kerah bajunya.

"Jangan sekali-kali ngatain orang tua gua! Gua tau gua miskin, tapi lu gaperlu bawa-bawa orang tua gua! Sekali lagi lu hina orang tua gua, awas aja-"

"Awas apa?"

DEG.

Suara itu. Suara yang dia kenal. Dia langsung menengok ke sumber suara. Terlihat sosok yang dia rindukan. Tetapi sudah berbeda sekarang.

Sam langsung berlari ke kevin dan memeluknya. "Kevin hiks hiks aku ditampar sama dia"

Kevin mengelus pipi sam sambil melihat mata darra dengan tatapan datar dan sedikit dingin. Mata darra mulai panas.
"Ayo pulang, nanti gue obatin"

Mereka berdua memandang darra sekilas lalu pergi.

Tubuh darra menjadi lemas dalam sekejap. Apa dia benar-benar kevin? Dia nggak lebih baik dari Michael! Dia bener-bener balik ke kevin yang dulu. Yang pendiam, dingin, jahat.

**

Theo menghampir darra yang daritadi melamun dikasur. "Hey gurl, are you okay? What's wrong?"

Darra menggeleng "gapapa"

"Cerita kek, lo kenapa? Ada kejadian ga enak pas tadi lo ke studio?"

Darra menggeleng lagi

"Elah cerita kek. Lo sahabat macam apasih tertutup gitu. Kita kan udah sahabatan lama, masa lo nggak percayain gue?"

"Udahlah, gua lagi capek. Mau ngomong aja rasanya gaada tenaga"

"Gue bikinin greentea latte ya? Abis itu kita ngobrol"

Darra mengangguk pelan "yaudah"

Theo langsung membuat greentea latte dan kembali dalam waktu yang cepat. Darra bingung melihatnya.

"Ngapain sih lu lari-larian?"

"Gue kan mau denger cerita lo"

"Ck. Lebay deh" darra meminum greentea lattenya lalu menghela napas panjang.

"Jadi gini. Tadi gua kan kesekolah, terus gua ke studio. Nah pas gua keluar studio, ada sam. Terus pokoknya mulutnya itu beraksi. Sampe akhirnya dia hina orangtua gua, langsung gua tampar. Terus pas gua lagi marahin dia-"

Darra berhenti, susah mengatakan nama itu.

"Ih kok berenti?"

"Ada... ada... ke..kevin muncul"

Rahang Theo langsung jatuh, "apa? Kevin?! Kevin leovir? Cowo lo? Mantan lo? Kevin? Seriusan? Omaygat seriusan dar? Eh gila masa iya?"

Darra cuman terdiam.

"Terus gimana? Dia ngapain?"

"Sam langsung lari peluk dia, terus dia juga bales meluk. Tatapan dia bikin sakit hati banget. Tatapannya itu datar, agak dingin gitu. Rasanya kayak dia bener-bener nggak mengharapkan gua lagi na. Dia bener-bener hindarin gua"

"Ya..ya.. ga nyangka banget gue si kevin tiba-tiba muncul setelah koma terus tiba-tiba meluk sam. Kok gue jijik sih"

Darra benar-benar sedih. Kenapa banyak banget masalah yang dia hadapin? Masalah yang satu belum selesai, masalah lain datang.

"It's okay dar. Abaikan dia aja sekarang. Lo urusin masalah lain dulu. Kan lo sendiri yang bilang kalo dia sayang pasti dia balik kan? Yang terpenting sekarang bukan itu dar, masih ada yang lain"

Darra mengangguk, "iya bener. Yaudahlah. Ga penting, mendingan gua tidur sekarang. Ya gak?"

"Ck lo mah tidur mulu"

***
















Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang