Jonat menggenggam tangan darra yang dingin. Matanya bengkak karena menangis. Darra terbaring di kasur rumah sakit, belum sadar sejak kejadian 2 hari yang lalu. Dia mengalami koma karena kekurangan banyak darah, sama kayak Kevin waktu SMA dulu. Kepalanya juga retak karena terbentur jalan.
"Gue capek tau nggak sih nungguin lo disini? Kapan lo sadar? Gue juga nggak bisa fokus kerja kalo cumanlo yang bisa gue pikirin. Lo harus bangun, sebelum kevin nikah sama Sam, dan lo nggak bisa ngerusak hubungan mereka. Lo harus bangun."
Tiba-tiba seseorang mengetok pintu dari luar. "Masuk" ujar jonat tanpa menengok ke pintu.
Ternyata kevin. Dia membawa sebuah kantong plastik. "Harusnya lo bilang dari kemaren" ujar kevin dengan muka cemas.
"Lo kan mau nikah, gue nggak mau ganggu kesibukan lo buat nyelesaiin kerjaan" balas jonat.
"Nih, lo pasti belom makan" kevin menyodorkan kantong plastik yang ternyata berisi nasi goreng.
"Thanks"
Mereka berdua duduk di sofa yang ada di kamar pasien itu.
"Kok bisa sih?" Tanya kevin sambil memperhatikan darra.
"Kemaren rabu dia pergi sama Glenn malem-malem. Terus pas dia liat ada orang buta yang mau ketabrak, dia langsung nyelamatin orang itu. Akhirnya dia yang ketabrak."
"Berarti pas gue ngomong ke Sam kalo kita mau nikah."
Jonat terdiam, kenapa semuanya kayak ada kaitannya?
"Oh? Kebetulan dong."
"Gue jadi nggak enak, disaat gue bahagia, lo malah dapet masalah gini."
"Biasa aja kali, kalo rencana Tuhan ya nggak ada yang bisa hentiin"
" Terus si glenn kemana? Kok dia ngebiarin darra?"
"Glenn lagi nungguin darra di toko es krim. Jadi, gue minta darra beliin nasi goreng di restoran depan toko es krim itu"
Kevin mengangguk mengerti, "nyokap bokap lo mana?"
"Mereka lagi istirahat di rumah. Kemaren mereka yang jagain darra, sekarang giliran gue." Jonat kembali memasukkan sesendok nasi goreng itu ke mulutnya.
"Lo nggak usah takut, pasti darra cepet sadar. Dia pasti sadar kok"
"Tapi kemungkinan hidupnya cuman 60%. Gimana kalo dia gagal ngelewatin semuanya?"
"Lo harus optimis, masih ada 40% kan? Dia pasti sadar. Gue aja yakin kalo dia bakal sadar. Dia nggak bakal ninggalin lo, percaya deh."
"Iyasih, thanks bro."
"You're welcome"
Suasana jadi hening. Jonat sibuk makan, sedangkan kevin memainkan handphonenya.
"Halo?"
"..."
"Ya, saya Kevin Leovir"
"..."
"Iya?"
"..."
"Mempelai wanita? Oke oke."
"..."
"Oh, oke. Terima kasih."
Jonat daritadi mendengarkan percakapan kevin di telepon. Kayaknya berhubungan dengan pernikahannya.
"Siapa?"
"Wedding planner gue. Sorry ya, gue balik dulu. Ntar gue kesini lagi kalo udah selesai."
Jonat tersenyum tipis. Dia sedih banget. Darra sedang koma. Terus kevin, cowok yang darra kejar-kejar selama ini malah mau nikah sama cewek lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
Fiksi Remajawell,siapa yang tidak mengenal dia? Semua murid perempuan di sekolah,banyak guru kami atau siapapun yang berjenis kelamin perempuan sangat terpesona dengannya. Satu-satunya yang tidak tertarik dengannya hanyalah aku,dan tentu saja para murid laki-la...