Kevin's POV
Gue harus minta maaf sama darra.
Darra lagi ngobrol sama kedua sahabatnya itu. Gue langsung aja hampirin dia.
"Dar" gue tepuk bahunya.
Darra pasang muka kesel. "Apa?"
"Gue mau ngomong"
"Ya ngomong aja"
"jangan disini"
"ngomong aja disini kalo nggak mau yaudah nggak usah ngomong" rencananya sih gue mau narik dia langsung ke tempat lain kalo nggak bisa nahan emosi. Untung gue bisa tahan kali ini.
"Yaudah" kedua sahabat darra itu asik perhatiin gue sama darra. Aduh bikin risih aja.
Gue pasang muka serius "Gue minta maaf ya soal semalem. Gue kekanakan banget, masih suka gengsian juga. Jangan ngambek lagi ya?"
Raut wajahnya berubah jadi lebih lembut. Semoga gue dimaafin, kalo nggak harga diri gue udah terbang kebawa angin.
"Gua nggak yakin sama permintaan maaf lu"
Apalagi sih
"Kenapa?"
"Nggak tau"
"Terus gue harus gimana biar lo maafin gue?"
"Nanti pas istirahat, lu berdiri ditengah kantin, dua kancing baju diatas lu buka, lengan baju lu gulung, terus dua kancing baju dibawah lu buka juga, abis itu kaki bajunya lu iket terus lu keliling kantin"
Apa? Apa yang gue denger barusan?
"Apa?"
"Ya terserah lu sih. Cuman kalo mau dimaafin ya ikutin aja"
Bencana. Sangat bencana. Oke, gue harus bisa dimaafin darra. Apapun itu bakal gue lakuin. Gue pasti bisa.
**
Bencana sudah tiba.
Gue lakuin persis yang darra suruh. Mau nggak mau sih. Harga diri seorang kevin leovir udah melayang tau kemana. Demi dapet maafnya darra.
"BWAAHAHAHAHAHA GILA LU SEKSI BANGET YO"
Sialan, masih bisa apa dia ngetawain gue?
"Apaansih"
"Dih ngambek. Udah gua maafin loh"
Mungkin pura-pura ngambek nggak ada salahnya.
"Leooo kok diem sih?"
Haha sukurin lo gue usilin.
"Ih jangan marah dong leo mah kan gua bercanda doang"
Masih gue diemin.
"Leooo maafin gua ah"
Wait, jangan sampe lo biarin seorang cewek nggak bersalah minta maaf. Haha maafin gue ketawa dar.
"Bwahahaha lo lucu banget bego"
"Ah sialan" matanya berkaca-kaca gitu deh.
"Iyaiya maaf ya sayangkuuuu muach muach" langsung gue peluk sambil elus kepalanya.
Author's POV
Lu selalu bisa bikin gua bahagia yo
Darra menggandeng tangan kevin. "Leo, main yuk"
Leo mencubit pipi darra disela-sela menyetir mobil. "Mau main apa?"
"Eh nonton aja yok, kita kan belom, pernah nonton berduaaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
Fiksi Remajawell,siapa yang tidak mengenal dia? Semua murid perempuan di sekolah,banyak guru kami atau siapapun yang berjenis kelamin perempuan sangat terpesona dengannya. Satu-satunya yang tidak tertarik dengannya hanyalah aku,dan tentu saja para murid laki-la...