"Ngomong-ngomong pacarmu itu tanggal merah begini gak libur?" tanya Leo kepada Grace. Hari ini adalah tanggal merah jadi Leo bisa berkunjung siang hari ke kafe yang ia bangun dengan seluruh tabungannya beberapa bulan lalu. "Oh iya gimana pertemuan kamu sama keluarga cowokmu itu?"
Leo dan Grace kini tengah duduk di kursi panjang di belakang counter. Suasana kafe pada saat ini belum terlalu ramai karena jam makan siang belum dimulai dan kafe pun baru buka satu jam lalu. Semakin siang, kafe akan lebih ramai terutama pada waktu sekitar jam besuk rumah sakit.
Grace menggelengkan kepalanya, wajahnya tampak muram. "Nggak, justru kalau tanggal merah gini, kata Hadja dokter-dokter yang masih pendidikan justru yang gak kebagian libur."
"Ya udah ceritain ayo ke aku gimana pas ketemu keluarganya," ujar Leo geregetan.
Grace menarik napas panjang sebelum hendak menjawab pertanyaan Leo. "Mampus aku, Leo."
Leo menautkan alisnya. "Kenapa?"
"Jadi nama pacarku itu Hadja Aldio Marji Saputro."
Perkataan Grace justru semakin membingungkan Leo, kenapa juga wanita itu tiba-tiba berkata demikian. "Maksudmu apaan sih? Emang ada apa sama namanya? Ada yang salah, kah? Atau ada sesuatu dari namanya?"
"Iya kan? Aku juga sama sekali gak kepikiran apa-apa waktu tahu namanya. Tapi Saputro ... dia itu anaknya keluarga Saputro yang punya Saputro Group itu." Grace melemaskan bahunya. Akhirnya ada seseorang yang ia rasa mampu mendengarkan sedikit kekhawatirannya.
Bola mata Leo melebar sempurna ketika mendengar fakta tersebut, mulutnya ikut melebar. Sebagai pekerja korporat, tentu saja itu adalah nama yang tak asing bagi Leo. "Serius? Dia anaknya Harold Saputro?" Leo menutup mulutnya kemudian bertepuk tangan pelan, fakta ini benar-benar mencengangkan baginya. "Gila kok bisa kamu pacaran sama dia. Ah pantes aja aura orang tajirnya kerasa banget. Terus terus gimana? Respon keluarganya gimana ke kamu?" tanya Leo, mendadak antusias.
Grace mengembuskan napasnya berat. "Kamu tahu ... waktu sampai di rumahnya, belum masuk ke dalam gerbang aja nyaliku langsung menciut, rasanya pengen puter balik saat itu juga. Tapi mengejutkannya keluarga Hadja nerima aku, walau sempat ada pembicaraan yang bikin deg-degan sama ayahnya. Katanya mereka senang karena akhirnya Hadja suka sama seseorang."
Jawaban Grace semakin membuat Leo terkejut sekaligus terkagum. "Masuk akal sih, soalnya dokter kan memang sibuknya gila-gilaa . Gak semua orang mau punya pasangan sibuk, makanya denger-denger dokter ya rata-rata sama dokter lagi. Cuma aku jadi heran aja, di saat keluarganya bisa mempekerjakan puluhan ribuan orang, kenapa dia malah milih kerjaan yang ngelayanin orang lain, terus beban dan jam kerjanya berat ya ...."
Tentang hal yang disebutkan Leo, Grace setuju. Hadja benar-benar sibuk dan nyaris tak pernah punya waktu. Jangankan untuk Grace, untuk tidurnya sendiri saja sulit. Sudah hampir satu bulan Grace berpacaran dengan Hadja tapi baru merasakan kencan yang pantas selama satu kali, dalam seminggu pun hanya bertemu beberapa kali dalam waktu yang singkat meski pun sebenarnya keberadaan mereka hanya terpisahkan sebuah jalan raya. Meskipun begitu, ternyata Grace bisa menerimanya. Selama Hadja memperlakukannya dengan baik, menerima, dan menyayanginya, Grace tak mempermasalahkan hal lain. Mungkin ke depannya Grace yang akan lebih berinisiatif untuk pergi menemui Hadja.
"Ada loker nggak gitu di perusahaan ayahnya?" tanya Leo, mencoba mencairkan suasana karena Grace melamun cukup lama.
"Hah?" Grace mengernyitkan keningnya. "Kamu udah jadi wakil manajer di perusahaan multinasional loh Leo."
Leo menyeringai sembari menggaruk-garuk kepalanya, "Soalnya aku selalu denger banyak review bagus dari karyawan di perusahaan itu. Benefit-nya juga lebih banyak dari perusahaanku. Wakil manajerku di tempat kerjaku ini kan pindah ke holding-nya Saputro Group, padahal di sana dia masih jadi supervisor. Tapi susah banget masuknya, bahkan anaknya Harold Saputro aja kan gak langsung jadi direktur, bahkan kata media sampai sekarang aja secara jabatan belum naik."

KAMU SEDANG MEMBACA
[SS] Before You
RomancePerkenalkan, The Untouchable Hadja. Keturunan konglomerat Saputro yang tampan dan jenius. Seorang dokter penderita alexythimia dan penyintas PTSD. Diam, datar, tak bisa ditebak, dan tak menunjukkan emosi, Hadja benar tak tersentuh. Jangankan mendeka...