37 - It's Fine If It's You

776 60 8
                                    

Halo semuanya,
Aku mau minta maaf untuk update-nya yang lama🥲🙏
Part kali ini puanjangg, semoga kalian suka, ya.
Selamat membaca❤️

***

Sesuai yang telah direncanakan, hari ini Leo, Grace, dan Tara menghabiskan waktu bersama. Waktu berselang cukup lama dari kepulangan Tara dari rumah sakit, kini ia sudah dapat kembali beraktivitas normal walau masih dalah kegiatan ringan. Oleh karena itu, hari ini Leo dan Grace sepakat untuk mengajak Tara keluar, untungnya Tara setuju meskipun harus diyakinkan berulang kali.

Setelah makan siang di rumah makan yang biasa mereka kunjungi semasa kuliah, kini mereka bertiga berada di salah satu taman kota di Jakarta. Sebenarnya Leo sendiri ingin mengajak kedua sahabatnya itu ke tempat tertutup yang lebih sepi, tetapi rupanya Tara berkata kalau ia rindu melihat ruang terbuka hijau setelah lama terkurung di rumah, sekaligus sedikit nostalgia masa kuliah.

Grace, Tara, dan Leo saat ini duduk di sebuah bangku yang ada di taman. Leo duduk di pojok kanan di samping Tara, sementara Grace duduk di samping kiri Tara. Meskipun cuaca masih cukup panas di sore hari, tetapi pepohonan memberikan keteduhan yang setidaknya cukup untuk membuat mereka betah berada di taman.

"Kangen gak sih waktu kuliah dulu? Kita sering makan dan nugas bareng kayak gini, kalau minggu pagi suka jogging bareng juga, ke CFD" kata Grace.

"Kalau momen-momen gitunya kangen, tapi kalau masa-masa skripsinya, skip." Leo menimpali.

Tara tertawa ketika Leo menyinggung perihal skripsi yang sudah lama sekali berlalu. "Karena Grace rajin, dia selesai duluan, sedangkan aku dan Leo ketinggalan satu semester." Tara terkekeh.

"Nggak kok, waktu itu kebetulan aja aku dapet pembimbing yang baik dan topik penelitianku gak terlalu susah. Kalian kan memang ada struggle masing-masing—"

"Kebiasaanmu, Grace. Denger ya Nona Grace, gak semua hal baik yang terjadi ke kamu itu karena keberuntungan. Ada yang karena kerja kerasmu, ada juga yang karena simply kamu memang deserve dapet hal itu karena semua hal baik dan usaha yang kamu lakuin selama hidup," kata Leo dengan wajah serius, "tapi ini bukan buat Grace doang, buat kamu juga, Tara. Kalian ini terlalu underestimate diri kalian," omel Leo.

Tara yang tiba-tiba dibawa-bawa namanya tersentak, matanya mengerjap-ngerjap. Dia menatap Leo tak terima, "Ngapain aku dibawa-bawa, sih!"

"Soalnya kalau kamu gak dibawa-bawa, kita gak bisa temanan bertiga gini. Ya nggak, Grace?" tanya Leo sembari tersenyum.

Grace terdiam sesaat hingga akhirnya memahami apa maksud Leo. "Iya, dulu aku dan Leo satu HMJ makanya kita bisa temenan, tapi untung aja aku kemana-mana seringnya sama Tara jadi kita bisa temenan kayak gini meskipun Tara beda jurusan. Makasih ya kalian berdua mau jadi temen terbaikku. Akhir-akhir ini, aku banyak merenung gitu, dan ternyata aku bener-bener beruntung dikelilingi orang baik kayak kalian berdua," ucap Grace, ekspresi dan nada bicaranya mendadak melankolis.

"Kita berdua doang? Yang terbaru itu nggak?" tanya Leo dengan nada menggoda kepada Grace, membuat wanita itu tersipu.

Tara yang duduk di tengah celingak-celinguk bergantian kepada Leo dan Grace, masih belum memahami maksud ucapan Leo. "Apa deh maksudnya? Aku gak paham, ada sesuatu, ya?" tanya Tara.

Leo mempersiapkan suaranya, seolah akan membuat pengumuman besar. "Jadi ... dugun dugun dugun ...." Leo menepuk-nepukkan tangannya di paha. "Nungguin, ya." Leo tertawa puas ketika melihat ekspresi penasaran Tara dań ekspresi masam Grace.

"Apa-apaan Leo, ngeselin banget kamu. Nanti jahitanku basah lagi, nih!" Tara mengancam.

"Eh iya iya ... jangan sembarangan bicara begitu dong, Tara! Ini aku kasih tau," kata Leo panik. "Grace punya pacar."

[SS] Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang