12 - Pertemuan

603 64 4
                                    

Tubuh Leo terasa sangat penat setelah bekerja, apalagi ia harus lembur. Sepertinya Leo harus mencari pelepas penat. Dia pun menyetel lagu di mobil dan mengeraskan volumenya. Suara Leo yang tidak merdu pun ikut mengiringi suara merdu samg penyanyi.

"Jijijiji bebibebibebi jijijiji bebibebibebi."

"Touch ma badeh badeh."

Dengan pengucapan yang asal-asalan dan suara pas-pasan, Leo asik bernyanyi. Tadi siang ia bertemu dengan klien yang resek. Maka dari itu, Leo dan timnya harus menambah jam kerja untuk merevisi proyek tersebut.

"Enaknya punya pacar," kata Leo ketika matanya menangkap pemandangan sepasang muda mudi yang tengah duduk di atas motor sembari berpelukan dari belakang di lampu merah.

"Aku juga mau ketemu ayang ah...."

Leo melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia memilih jalan yang sedikit jauh daripada yang berpotensi macet.  Tidak lama kemudian, mobil yang terdiri dari dua bari tempat duduk itu pun berhenti di sebuah tempat parkir.

Langkah kaki Leo bergerak menuju bagian dalam kafe. Dia pun segera pergi ke dapur untuk mencari Tara.

"Oi Tara!" panggil Leo dari pintu di dekat dapur.

"Hei," kata Tara kemudian menghampiri Leo. "Ada apa ke sini?"

"Ada apa? Gak harus ada sesuatu, kan? Pengen aja," jawab Leo.

"Maksudnya apa gak capek habis kerja langsung ke sini."

"Gak apa-apa. Grace udah berangkat, ya? Tadi siang dia ke sini nggak?"

"Aku bilang ke Grace gak usah ke sini lagi, langsung ke bandara aja."

"Padahal aku pengen anterin dia ke bandara, tapi kerja," kata Leo kecewa.

Tak lama berselang, seorang pegawai yang bertugas menerima dan mengantarkan pesanan menghampiri bagian dapur. Dia memberikan daftar makanan yang harus dibuat oleh bagian dapur.

"Aduh maaf Leo tapi restoran lagi sibuk, nih. Aku harus ke dapur lagi, kayaknya bakalan lama. Kamu pulang aja. Lagian gak ada Grace juga. Kamu pasti capek dan juga bosen."

"Oke deh, semangat," kata Leo lemas kemudian menghilang perlahan dari pandangan Tara.

Beberapa jam pun berlalu setelah Leo menghampiri Tara, kini pekerjaannya untuk hari ini sudah benar-benar usai. Jarum jam di dinding menunjukkan pukul sebelas malam dan Tara baru bisa pulang. Melelahkan sekali. Biasanya, Tara akan pulang satu atau dua jam lebih awal.

"Keren juga Grace hampir tiap hari pulang jam segini. Aku sih udah ngantuk dan capek banget," ujar Tara.

Karena tugas yang berbeda, biasanya Tara yang akan datang pertama ke kafe kemudian membukanya. Sementara itu, Grace akan menjadi orang yang pulang terakhir dan bertugas menutup kafe. Jadi kalau Grace pulang lebih akhir, Tara datang lebih awal. Kalau ada dari mereka yang berhalangan, urusan membukan atau menutup kafe akan dilakukan oleh salah satu karyawan tetap di kafe yaitu Gibram.

"Oh Gibram belum pulang?" tanya Tara.

"Iya ini baru selesai ngecek ulang, udah aman semua. Tapi di ruang istirahat ada Leo lagi tidur," kata pria sebaya Tara bernama Gibram.

[SS] - Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang