13 - Berita

620 63 1
                                    

Calyn duduk menatap langit malam tanpa bintang dari balkon rumah sakit. Calyn mendapat bagian jaga malam sehingga ia tetap harus berada di rumah sakit setidaknya hingga besok pagi meskipun sebenarnya matanya terasa berat. Sepertinya Calyn akan ke kafe di depan rumah sakit untuk membeli amerikano untuk dirinya sendiri dan rekan seperjuangannya.

Ketika hendak melangkah keluar dari balkon di lantai tiga rumah sakit, Calyn merasakan ponselnya bergetar. Sepertinya ada pesan masuk. Kening Calyn mengernyit ketika melihat pesan itu ternyata dari Hadja.

Hadja : Ada cake, masih utuh. Aku bingung harus gimana dengan kue ini.

Calyn : Makanan ya kamu makan.

Calyn : Makan sendiri, makan sama orang lain, sama temen kerja, atau bawa pulang.

Hadja : Gak bisa. Lagi pula aku gak di rumah sakit. Bawa pulang ke rumah juga gak bisa.

"Oh lagi cepet banget dia balesnya," ucap Calyn dalam hati.

Calyn : Memang kamu ada di mana?

Hadja : Glece kafe, depan rumah sakit.

Calyn : Kebetulan ini aku mau ke sana. Tunggu di sana ya.

Calyn : Tungguin, jangan kemana-mana!

Setelah berkabar dengan teman jaganya yang lain, Calyn bergegas menuju kafe di seberang rumah sakit. Langkah kakinya melaju cepat menuju tempat yang dituju.

Sesampainya di kafe, Calyn langsung menghampiri Hadja yang tengah duduk sendiri di pojokkan. Mudah sekali menebak posisi Hadja akan duduk, di mana pun itu, dia pasti akan menghindari bagian tengah.

"Hadja," panggil Calyn.

"Iya," jawab Hadja.

"Apa ini, kenapa bisa ada kue tapi gak tahu kuenya mau diapain, ada yang kasih kamu kue?" tanya Calyn.

"Ck... Kamu ambil saja kuenya, ya?" Hadja balik bertanya.

"Ya udah, dimakan bareng yang lain. Tapi beneran gak apa-apa?"

"Iya ambil aja."

"Apa Hadja akhirnya menerima kue di hari ulang tahunnya?" tanya Calyn.

Hadja terdiam, dia juga bingung harus menjawab apa. Pernah beberapa kali teman dan rekan kerjanya mencoba memberikan kejutan ulang tahun, tetapi selalu Hadja tolak hingga akhirnya tidak ada lagi perayaan atau kejutan di hari ulang tahunnya.

Namun sepertinya kali ini rasa bersalah dan beban Hadja sudah banyak terangkat melihat perilakunya yang membeli kue ulang tahun sendiri. Berharap akan memakannya dengan seseorang. Dalam hati Hadja meringis, perilakunya ini sungguh impulsif, tidak logis, dan memalukan.

"Gak perlu," kata Hadja.

"Katanya gak perlu tapi kenapa kelihatan kecewa gitu?" tanya Calyn.

"Aku gak kecewa."

"Hadja ... aku udah berapa kali bilang, mukamu itu biasanya selalu datar, jadi kalau ada perubahan emosi, gampang nangkepnya."

"Kecewa karena hal lain."

"Hal lain? Hal lain apa?" Calyn bertanya penasaran.

"Udah lah. Aku pulang duluan."

"Besok jangan lupa ya ajarin aku," kata Calyn sebelum Hadja pergi meninggalkan restoran yang mulai sepi karena malam mulai larut.

***

Kembali pada siang hari tadi ketika Grace bertemu dengan Nouval untuk pertama kalinya. Walau sebenarnya Nouval mengaku ini adalah pertemuan kedua mereka karena sebelumnya ia sudah pernah melihat Grace di acara pernikahan Aishe. Ya biar saja dianggap begitu.

[SS] - Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang