Aku menyusuri koridor kampus ini untuk menuju kelas ku. Ketika aku sampai aku langsung menduduki tempat duduk favoritku yaitu bangku ketiga dibagian pojok kiri. Sebelumnya aku juga mengambil beberapa buku didalam loker ku. Kurasa hari ini aku datang lebih cepat, sambil mengisi waktu luang menunggu pelajaran dimulai aku memilih untuk membaca novel favoritku, sampai seketika seseorang menyentuh pundakku dan mengagetkan ku.
"Hai tumben sekali kau datang cepat hari ini" ucap orang itu.
"Ah Niall, kau mengagetkan ku. Kau tau jantung ku hampir saja copot" balasku ketika melihat si blonde Niall yang ternyata mengagetkan ku
"Kau lebay sekali nona, bahkan aku hanya memegang pundak mu."
"Ya tapi itu sama saja Niall, kau tau aku sendirian daritadi disini dan aku merasa daritadi ada yang mengganggu ku. Itu sangat menyeramkan." Ucapku menakut nakuti Niall. Aku tau typical Niall, dia itu sedikit penakut.
"Benarkah? Kau jangan bercanda Oliv, itu tidak lucu. Kau tau kan kalau setiap hari aku yang selalu datang paling cepat." Ucapnya dengan ekspresi takut. Lihat betapa lucu nya ketika wajahnya seperti itu. Ingin sekali aku mencubit hidungnya itu.
"Ya aku serius Ni, kurasa hantu itu akan selalu mengganggu siapa saja yang datangnya paling cepat. Apakah kau tidak pernah diganggu olehnya?" Tanyaku dengan ekspresi wajah serius yang kubuat buat.
"Ya tuhan Oliv apa yang sedang kau bicarakan! Apa kau sedang ingin bercanda dengan ku huh? Aku tidak takut sama sekali asal kau tau saja." Ucapnya memasang wajah kesal tapi aku yakin di dalam hatinya itu dia sangat takut.
Hah kena kau Niall!!
"Kita lihat saja nanti tuan Horan ha-ha"
Tanpa aku sadari, ternyata sudah banyak orang yang datang. Huh pantas saja si blonde ini tidak takut, suasana horor nya hilang ketika sudah banyak mahasiswa yang datang.
Tak lama dosen masuk dan akan memulai materi hari ini.
***
"Oliv, ayo kita ke kantin. Aku sudah sangat lapar!!!" ajak Niall dengan antusias ketika pelajaran selesai
"Woahh, santai tuan. Apa kau tadi pagi tidak sarapan? Haha" yahh selain penakut Niall itu adalah orang yang sangat mencintai makanan. Apakah aku sudah memperkenalkan siapa Niall pada kalian? Oh maafkan aku, ya Niall ada sahabat ku. Sahabat terbaik kurasa karena dia selalu ada disaat aku butuh. Aku mengenal Niall ketika pertama kali masuk Universitas. Kurasa aku beruntung memiliki sahabat seperti Niall mengingat banyak sekali gadis gadis yang mengejarnya. Bahkan tak sedikit orang yang menganggap kami adalah sepasang kekasih. Oh ayolah, aku menyanyangi Niall karena dia sahabat ku dan aku juga menganggapnya sudah seperti kakakku sendiri.
"Ah kau terlalu banyak bertanya!!" Ucapnya seraya menarik tanganku untuk mengikutinya.
Sesampainya di kantin, Niall memesan makanan sedangkan aku lebih memilih menunggunya di meja. Tak lama ku lihat Niall membawa makanan yang sangat banyak.
"Niall, apa kau gila? Aku tidak akan menghabiskan makanan sebanyak itu. Lambung ku tak akan muat untuk menampung semua makanan itu." Ucapku sambil melihat Niall yang sedang kesusahan membawa makanan makanan itu.
"Kau berisik sekali Oliv, bukankah lebih baik kau membantu ku dulu daripada kau cerewet seperti itu"
"Hmm baiklah" kataku seraya membantunya meletakkan makanan makanan itu diatas meja.
"Well, ini semua bukan untukmu. Kau boleh mengambil yang ini dan sisanya biar aku yang makan" ucapnya memberiku satu baki yang berisi satu potong sandwich, kentang goreng dan jus jeruk
"Ya tuhan, Niall. Apa kau sama sekali tidak memikirkan tubuhmu itu huh?"
"Tenang, kau bisa lihat kan tubuh ku begini begini saja walaupun aku banyak makan" katanya sembari menggigit sandwich nya.
"Ya memang bukan sekarang, tapi kau lihat saja nanti bagaimana tubuhmu ketika kau tua nanti Niall" ucapku menggeleng kepala. Dia hanya tertawa mendengar ucapanku dan melanjutkan makannya.
Ah dasar Niall.
Sorry for typos.
Vote and comment's girlsss>.<