Author's pov
Hubungan Harry dan Olivia sudah berlangsung selama 3 bulan dan sampai saat ini mereka masih bertahan. Sejauh ini tidak ada gangguan maupun orang ketiga yang masuk kedalam hubungan mereka yang sedang manis-manisnya.
"Harry, kau letak dimana ponselku tadi?"
Harry yang sedang bersantai di sofa milik Oliv menoleh dan mendengus kecil.
"Coba kau lihat di meja itu, mungkin ada disana,"
Mendengar jawaban Harry pun Oliv segera berjalan menuju meja yang dimaksud Harry dan menemukan ponselnya disana.
Gadis itu mengambil lalu mengecek ponselnya. Ada 2 pesan tertera disana. Tanpa pikir panjang gadis itu membuka notifikasi pesan dan mengernyit ketika membaca pesan tersebut.
*from: unknown number.
Jauhi Harry!
*from: unknown number.
Atau kubunuh kau.
Sontak ia menutup mulut dengan tangannya ketika membaca pesan bernada tidak enak tersebut. Keringat dingin pun keluar dari pelipisnya.
"Hei, Oliv. Kau baik-baik saja,"
Dengan spontan Oliv membalikkan badannya dan langsung memasukkan ponsel kedalam saku celananya. Ia tak mau Harry mengetahui hal ini, mungkin ia akan memberitahu Harry tapi nanti diwaktu yang tepat. Bukan sekarang.
"Aku baik-baik saja, Harry," balasnya sedikit gugup.
"Benarkah? Lalu apa ini? Kau berkeringat? Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi padamu?," Harry berkata dengan tegas namun segera dibalas gelengan oleh Oliv.
"Kau tahu? Niall mengirim pesan padaku, dia bilang hari ini kami punya jadwal tambahan. Melihat itu aku langsung terkejut makanya berkeringat begini Harry," ia menjawab, berusaha untuk tetap tenang.
"Oh, baiklah kalau begitu ayo biar kuantar kau ke kampus," Harry berkata namun matanya masih terlihat mengintimidasi. Ia masih curiga.
Olivia yang mendengarnya pun mengangguk. Dengan segera ia mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah diikuti oleh Harry dibelakangnya.
***
"Kau tidak ikut masuk?" Tanya Oliv ketika mobil Harry berhenti di depan gedung kampus.
"Tidak, jadwalku kosong hari ini. Hmm aku akan menunggumu di kafe seberang. Kau tidak lama kan?"
"Tidak, mungkin hanya sekitar 2 jam. Nanti jika sudah selesai aku akan segera menyusulmu. Yasudah kalau begitu aku masuk ya," Oliv membuka pintu mobil dan berlari kecil menuju pintu utama kampus. Gadis itu tidak bohong soal ini, ia memang memiliki jadwal tambahan.
Harry yang memastikan bahwa Oliv sudah masuk kedalam pun langsung melajukan mobilnya menuju kafe diseberang kampus.
Pria itu turun dan bergegas masuk kedalam kafe. Harry mengambil tempat duduk di sudut ruangan dan memesan kopi kesukaannya. Ia sedang memainkan ponselnya saat merasakan seseorang sedang duduk dihadapannya. Buru-buru Harry mendongak untuk memastikan siapa yang ada dihadapannya saat ini.
"Kendall?" Gadis itu ternyata sudah duduk manis dihadapannya sembari membawa satu cangkir coklat hangat.
"Hai, Harry,"
"Hm, hi" balas Harry dengan canggung.
"Kenapa kau disini? Kau tidak memiliki jadwal kuliah?" Ia bertanya lagi sambil menyeruput coklat hangatnya.