Zayn's Pov
Malam ini aku berada di sebuah club yang biasa aku datangi.
Aku memang suka berada di club ini jika aku merasa sendirian ataupun ingin menenangkan pikiran ku.
Tapi jangan salah, aku juga tidak suka mabuk-mabukan seperti banyak orang yang berada di club ini.
Aku hanya minum sedikit saja ya walaupun tidak dipungkiri lagi kalau aku juga pernah mabuk. Tapi itu tidak lah sering.
Ku rasakan ponsel ku bergetar dan aku segera memeriksa nya.
Aku termenung sejenak melihat nama penelpon yang tertera di ponsel ku. Aku pun mengangkatnya.
"Hallo, Kendall?"
"Hallo, Zayn boleh kah aku berbicara dengan mu sebentar?"
"Tentu, Ken. Silahkan"
"Tapi tidak disini. Bisakah kita bertemu?"
"Baiklah, kau tunggu saja dirumah aku akan menjemputmu"
Aku pun memutuskan sambungan teleponnya.
Ada apa Kendall menelpon ku? Sepertinya ada sesuatu yang penting yang ingin ia bicarakan.
Kendall adalah teman lama ku. Dulu aku pernah menyukai Kendall dan tentu saja Kendall juga menyukai ku.
Tidak tidak, maksudku kami dulu saling mencintai.
Dan ya, lagi lagi aku merelakan gadis yang kucintai untuk Harry.
Karena apa? Tentu saja karena aku menyayangi Harry. Walaupun rasa itu masih ada di dalam hati ku sampai saat ini.
Dulu aku, Harry, dan Kendall adalah bertetangga. Pertama kali aku menyukai Kendall saat aku melihat dia sedang berdiri di depan rumah nya dan sedang menangis.
Tanpa pikir panjang aku menghampirinya dan mencoba untuk menenangkan nya.
Sejak saat itu hubungan ku dan Kendall semakin dekat.
Sampai pada suatu hari aku melihat Harry sedang bersama Kendall di sebuah taman dan disitu Harry menyatakan cinta nya pada Kendall.
Sebenarnya saat itu juga aku ingin menyatakan rasa cinta ku, tapi aku lebih memilih mengurungkan niat ku.
Aku memilih untuk merelakan Kendall demi Harry. Dan kulihat juga sepertinya Kendall juga mencintai Harry.
Aku rela melakukan apa saja demi orang yang kucintai dan kusayangi.
Pada suatu saat, Kendall datang kepada ku dan dia mengatakan bahwa dia mencintai ku.
Tapi dia sudah punya Harry, dan saat itu juga aku dan Kendall sepakat untuk mengubur dalam-dalam perasaan kami satu sama lain.
Karena setauku cinta tak harus memiliki.
Kendall's Pov
Aku sedang bersiap-siap menunggu Zayn datang menjemputku. Ya Zayn, dia adalah cinta lama ku.
Kalau boleh jujur sebenarnya aku masih mencintai nya. Tapi aku juga mencintai Harry.
Sangat sulit memang tapi itulah yang saat ini kurasakan.
Terdengar ketukan pintu dan aku segera membukanya. Kulihat lelaki yang selama ini aku cintai berdiri di depan pintu, dan dia terlihat semakin tampan.
Ya tuhan apa yang sedang aku pikirkan?
Aku tersenyum melihat pria yang sedang berdiri di depan ku ini.
"Kau sudah siap?"
"Ya"
"Ayo kita berangkat"
Aku dan Zayn memilih pergi ke sebuah restoran untuk membicarakan rencana yang sudah ku buat.
Lebih tepatnya aku meminta pertolongan Zayn.
Kami pun sampai dan masuk ke dalam restoran tersebut.
"Baik lah, apa yang ingin kau bicarakan, Ken?"
"Ehemm, begini aku ingin minta tolong padamu, Zayn"
"Minta tolong apa?"
"Mau kah kau berpura-pura menjadi kekasih ku?"
"What? Apa yang sedang kau bicarakan?!!" Pekik Zayn, terlihat wajahnya yang sangat shock.
"Tenanglah, dengarkan aku dulu. Aku melakukan ini demi Harry" ucap ku menundukkan kepala ku.
"Apa maksudmu?" Tanya Zayn menyelidik.
"Kau tau aku sedang menderita penyakit yang mematikan. Penyakit ini bisa merenggut nyawa ku kapan saja, Zayn. Maka dari itu aku ingin merelakan Harry. Aku ingin dia bahagia. Aku tidak mau Harry terus-terusan menjadi susah karena aku. Aku sangat ingin melihat dia bahagia" ucap ku meneteskan air mata.
"Tapi dia mencintaimu. Dia bahagia bersamamu"
"Tidak, dia tidak bahagia bersama ku. Aku selalu menyusahkannya. Aku dan penyakit sialan ini selalu menyusahkannya. Kau menyayangi Harry bukan?"
"Ya, aku menyayanginya"
"Maka dari itu tolong bantu aku, Zayn. Kita berdua punya misi yang sama sekarang. Kita hanya ingin membuat Harry bahagia"
"Tapi dia pasti akan semakin membenci ku"
"Kupastikan itu tidak akan lama, karena aku sudah menemukan seseorang untuk Harry. Aku tau dia mencintai Harry. Dan Harry lebih pantas bersamanya"
"Kau yakin dengan keputusan mu ini?"
"Ya, aku sangat yakin. Jadi kau mau kan membantu ku?"
"Baik lah, Ken"
"Terimakasih, Zayn" ucap ku mengenggam tangan Zayn.
Zayn juga membalas menggenggam tangang ku.
Ya, aku sudah yakin dengan keputusan ku ini. Aku ingin membuat Harry bahagia dan kurasa Zayn adalah orang yang tepat yang bisa membantu ku.
Keep vote and comment's okey:*<3