"Wow..."
Satu kata yang keluar dari mulutku. Karnaval ini sangat manakjubkan dan disini banyak sekali orang.
"Kau menyukai tempat ini?"
"Sangat, ini sangat mengagumkan Harry" balasku dengan wajah berbinar.
"Hey kau ini, seperti baru pertama kali ke karnaval saja"
"Kau benar, hmm biar kuulangi. Yang kedua kali" ucapku dengan mata menerawang.
"Maksudmu?" Harry menautkan alisnya bingung.
"Maksudku, ya aku pernah kesini saat aku dan Kelly masih kecil, seminggu sejak kedatangan kami kesini dan disaat itulah kami kehilangan kedua orangtua kami, di sini terlalu banyak kenangan sehingga aku jarang mau datang kesini. Dan hari ini kau mengajakku dan aku sangat menghargai itu bahkan aku sangat senang, terimakasih Harry"
"Kau gadis yang kuat Oliv, oh ayolah jangan bersedih. Kita kesini mau bersenang-senang bukan? Aku akan mengajakmu bersenang-senang malam ini".
Harry menarik tanganku mengelilingi karnaval. Disini sangat banyak wahana bermain dan itu sungguh sangat-sangat menakjubkan.
"Sejak kecil aku suka sekali ini" ucap Harry dan berhenti di tempat penjualan gulali.
"Kau mau?" Lanjutnya.
Aku menganggukkan kepalaku dan Harry membeli 2 buah gulali yang ukurannya cukup besar.
"Ini terlalu besar Harry" rewel ku pada Harry.
Harry hanya terkekeh dan mengajakku untuk menaiki sebuah bianglala.
"Kenapa kita tidak kesana dulu saja Harry?" Ucapku sambil menunjuk sebuah rollercoaster yang cukup tinggi.
"Hmm, tidak. Jika kau mau kau bisa menaikinya" balasnya dengan tenang.
"Hey, mana mungkin aku menaiki wahana itu tanpa seorang teman pun. Atau jangan-jangan kau takut ya?" Ledek ku pada Harry.
Harry membuang mukanya dan malah menarikku ke arah wahana yang kuinginkan.
"Biar ku buktikan, aku tidak takut naik ini" dia menatapku tajam.
Aku hanya tertawa melihat ekspresi Harry.
"Let's do it Styles" ucap ku saat kami sudah duduk di kereta rollercoaster ini.
Harry hanya memutarkan bola matanya dan membuang mukanya.
Kereta pun mulai bergerak. Kulirik Harry, wajahnya tampak tenang tapi agak sedikit pucat. Oh ayolah Harry, begini saja takut.
Saat kereta meluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi, dengan reflek aku menggenggam erat lengan Harry dan menyembunyikan wajahku di balik lengannya. Harry melirikku, dan sedang menahan tawanya. Ya aku tau itu.
"Bagaimana? Sekarang siapa yang takut, kau atau aku hmm?" omelnya padaku saat kami selesai menaiki rollercoaster ini.
"Huh, menyebalkan" gumamku.
"Apa kau bilang?"
Oh sial, dia mendengarnya.
"Hmm tidak, maksudku kau tampan hari ini Harry" ucapku sambil menyengir.
"Dasar, tidak nyambung" gumamnya.
"Apa kau bilang?" Balas ku.
"Lupakan" ucapnya mendahului aku berjalan.
"Dasar aneh" gumam ku lagi.
Dia berbalik dan menatapku tajam.
"Hey, aku mendengarmu nona".
Kamipun melanjutkan jalan, dan tak sengaja mataku menangkap sebuah stand yang menyediakan permainan menembak.
"Harry aku mau kesana!" Tanpa respon dari Harry aku pun menarik lengannya mendekati stand tersebut.
Penjaga stand itu tersenyum ramah dan memberikan aku sebuah pistol mainan. "Jika kau berhasil menembak salah satu dari balon itu kau akan mendapat hadiah nona", ujar penjaga stand dengan ramah.
Sekilas aku melirik Harry yang berada disampingku, dia melipat tangannya di depan dada sambil menaik turunkan alisnya dan menyeringai padaku. Aku memutarkan kedua bola mataku dan mulai mebidik pistolku ke arah balon.
Sial, aku gagal. Kulirik Harry yang sedang menahan tawanya.
"Mau mencoba lagi nona?" Ucap si penjaga stand.
Aku menganggukkan kepala dan membayarnya, aku mulai membidik pistolku lagi. Dan ya, aku gagal lagi. Aku terus mencoba sampai pada akhirnya aku menyerah.
"Mungkin kau harus belajar cara menembak yang benar", aku menoleh.
Harry mendekatiku dan mengeluarkan selembar uang. Ia memberikannya pada penjaga stand. Harry mengambil sebuah pistol dan memberikkannya padaku.
"Cobalah sekali lagi", ucapnya.
"Tidak, tidak aku tidak mau. Aku menyerah dan aku lelah".
Harry terkekeh dan memegang tanganku yang sedang menggenggam pistol. "Biar aku mengajarkanmu,".
Harry mengambil posisi tepat dibelakangku. Dan mendekatkan bibirnya tepat di telingaku. Posisi yang aneh menurutku.
"Pertama, kau harus fokus pada sasaranmu", ucapnya atau lebih tepatnya berbisik di telingaku. Aku merasa geli dan tubuhku kaku, aku hanya diam dan tak bisa bergerak sama sekali. Harry menggenggam tanganku dan mulai menarik pelatuk.
Kudengar ia terkekeh dan aku memejamkan mataku. Dan Harry melepaskan pelatuk tersebut.
Dorrrr!!!!....
Aku membuka mataku perlahan dan langsung membulatkan mata saat melihat salah satu balon itu pecah.
"Aaaaaaaaaa...... ye yee yee aku berhasil Harry aku berhasil, aku melakukannya!! Woww terimakasih Harry..." teriakku dengan girang. Harry menutup kedua telinganya dan tertawa melihat ekspresiku.
"Selamat nona.." ucap sang penjaga stand dan memberikan aku sebuah boneka teddy bear yang besarnya hampir sama denganku.
"Wow, apa kau bercanda? Ini terlalu besar" ucapku sembari menutup mulutku.
"Ya ini hadiah karena kau telah memecahkan balon yang paling jauh" ucapnya tersenyum.
Aku melirik Harry dan langsung mengambil boneka itu, "terimakasih.." ucapku.
Harry tersenyum lebar saat aku menoleh menatapnya.
***
Mobil yang dikendarain Harry pun mendarat di depan pekarangan rumahku.
"Terimakasih untuk malam ini Harry, tadi itu menyenangkan," ujar ku dengan semangat.
Harry menyunggingkan senyumnya dan menatapku dalam. Aku langsung kikuk ditatap seperti itu oleh Harry.
"Lain kali aku akan mengajakmu ke tempat-tempat menyenangkan yang lainnya". Aku tersenyum lebar mendengar ucapannya. "Benarkah?" Tanyaku sumringah.
Harry menganggukkan kepala sambil terus tersenyum dengan manis. Aku menahan nafas kemudian menghelanya. "Hmm baiklah, sampai bertemu lagi Harry".
Aku keluar dari mobil dan membawa boneka hadiah yang kudapatkan tadi. Aku menatap mobil Harry yang mulai melaju menjauh dari pekarangan rumahku. Aku terus tersenyum dan masuk kedalam rumah.
Hey hey heyyyy... i'm back wohooooo. Apa kabar readers? Semoga baik2 aja ya, Gmana part yg ini? Comment dong comment dong... selama ini aku males ngelanjutin karna gk ada satupun yg mau comment, aku kan butuh kritik dan saran juga, atau pendapat kalian gmana.
Plissss comment ya, eh tp jgn lupa jg tinggalin votenya, krna vote kalian sangat berharga untukku.
Ohya ini mau dilanjutin atau gak sih? Kasih saran ya gurlsss:* goodbye and see you soon...All the love. C