Chapter 3

1.2K 120 0
                                    

"Kau tidak mau kuantar?" Tanya Niall, ya kami baru saja pulang kuliah.

"Hmm kurasa tidak perlu, Ni. Aku akan naik bis saja. Aku tidak mau merepotkanmu. Lagipula kau harus mengantar ibu mu pergi ke dokter bukan? Lebih baik kau pergi sekarang. Aku harap ibu mu cepat sembuh Niall." Ucap ku pada Niall

"Kau yakin? Ah baiklah, kau sangat pengertian Oliv. Dan terimakasih atas doamu. Kalau begitu aku pergi sekarang ya. Kau yakin kan tak apa jika aku tak mengantarmu?" Ucapnya dengan nada khawatir

"Oh ayolah Niall, tak apa apa."

"Hmm baiklah." Ucapnya tersenyum sambil mengacak rambutku sebelum dia pergi.

***

Akhirnya aku sampai dirumah dan aku melihat Kelly sedang duduk sambil menonton tv dan...

"Ya tuhan Kelly! Kenapa ini sangat berantakan!" Teriakku panik ketika melihat ruang tv yang begitu berantakan seperti ini, bahkan sampah dan butir butir popcorn berserakan dimana-mana.

"Ah kau sudah pulang ternyata" jawab Kelly dengan cengirannya.

"Aku tidak mau tau Kelly, kau harus membersihkan ini sekarang juga!"

"Ya ya baiklah sist, aku akan membersihkannya. Please jangan cerewet." katanya dan mulai memunguti sampah-sampah yang berserakan.

Aku naik ke atas tanpa menggubris perkataannya. Kurasa aku butuh waktu untuk tidur sebelum aku akan pergi bekerja sekitar 3 jam lagi, aku sangat lelah. Aku membaringkan tubuh ku di ranjang dan mulai memejamkan mata.

***

"Kelly, aku akan pergi bekerja. Apakah ada yang ingin kau titipkan padaku?"

"Tidak, sist. Aku tidak akan merepotkanmu. Lagipula aku sedang tidak membutuhkan apa-apa. Kau hati-hati ya." ucapnya tersenyum padaku.

"Baiklah, jaga dirimu disini. Jika nanti aku pulang terlalu larut kau tidak perlu menungguku. Lebih baik kau tidur." balasku tersenyum juga padanya

"Oke.." dan kami pun berpelukan

***

Disini lah aku bekerja, sebagai seorang pelayan di sebuah kafe 24 jam di kota London ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam tetapi kafe ini masih ramai pengunjung. Aku melayani pelanggan dengan sebaik mungkin.

"Pelayan... kemarilah." teriak seorang pria padaku.

"Ya tuan, anda ingin memesan apa?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Aku minta kopi dan kau ingin pesan apa hun?" Tanyanya pada seorang gadis dihadapannya

"Aku minta teh saja ya" pinta gadis itu.

"Baiklah, pesanan akan datang 15 menit lagi. Permisi." ucapku menganggukkan kepala ku

15 menit kemudian akupun mengantarkan pesananku pada dua orang tadi. Ketika aku akan meletakkan kopi di meja, seseorang tak sengaja lewat dan menyenggol tanganku. Dan alhasil kopi itu jatuh tepat pada pria didepanku ini.

"Sshh, apa yang kau lakukan? Apa kau bodoh? Ini panas dan kau mengotori baju ku. Apakah seperti ini cara mu bekerja huh?" Teriaknya yang berhasil membuat beberapa orang di kafe ini melihat kearah kami.

"Ma-maaf tuan saya tidak sengaja. Sungguh tuan" kataku sambil menundukkan kepala. Ya tuhan aku benar-benar malu sekarang.

"Maaf katamu? Kau tau aku masih harus pergi menggunakan baju ini untuk malam ini. Tapi kau merusaknya, belum lagi paha ku yang terasa terbakar akibat kopi mu itu. Dasar pelayan bodoh!!" Teriaknya tepat di depan wajah ku.

"Harry, sudahlah. Dia tidak sengaja. Lagipula kau bisa mengganti baju mu di apartemen ku, bajumu banyak yang tertinggal di apartemen ku. Sudahlah sayang" ucap gadis disebelahnya seraya mengusap-usap punggungnya.

"Dan kau, lain kali kau harus berhati-hati. Maafkan harry ya." Lanjut gadis itu padaku dan menarik tangan kekasihnya untuk pergi.

Pria itu terus menatapku tajam sampai mata nya tidak menemukanku lagi.
Ya tuhan Oliv apa yang sudah kau lakukan? Beri aku kesabaran Tuhan.

Olivia [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang