Harry berjalan menuju pintu apartemennya ketika mendengar suara ketukan yang terkesan tidak sabaran. Dengan sedikit kesal pemuda itu membuka pintu dan langsung terdiam ketika melihat orang yang mengetuk pintu yang ternyata adalah ibunya, Anne.
"Mom?"
Tanpa menjawab, Anne masuk begitu saja dan meletakkan tas jinjingnya pada sofa di ruang tamu. Kemudian matanya melirik Harry yang masih terdiam didepan pintu yang sedang mengamati gerak geriknya. Dilihatnya penampilan putranya yang begitu berantakan, terlihat dari matanya yang merah dan juga dikelilngi lingkaran hitam, rambut yang acak-acakan dan baju yang kusut. Melihat itu Anne menghela nafas berat.
"Hanya karena gadis itu, kau menjadi berantakan seperti ini, Harry?"
Mendengar perkataan blak-blakan ibunya, tanpa ia sadari tangannya terkepal dan rahangnya mengeras. Harry hanya berdiam diri ditempatnya tanpa membalas ucapan sang ibu.
"Jawab mom, Harry!"
"Apa Zayn mengadu padamu, Mom?!"
Anne terperangah ketika Harry membentaknya dengan keras. Tentu saja, pasalnya putranya itu tidak pernah berbicara kasar maupun membentak dirinya seperti ini.
"Dan hanya karena gadis itu kau berani membentak ibumu begini, Harry?!" Anne maju selangkah lebih dekat pada Harry dan kembali membentak putranya itu.
"Jangan salahkan dia, mom. Ini salahku,"
"Dari awal mom memang tidak suka pada gadis itu. Lagipula, kau sudah punya Kendall dihidupmu. Dia jauh lebih baik daripada gadis mu itu Harry,"
"Karena mom tidak tahu yang sebenarnya. Kendall yang memintaku untuk menjauhinya dan ia berpaling pada Zayn. Dan jangan salahkan aku jika kini aku mencintai orang lain," Harry berkata frustasi dan menghempaskan tubuhnya di sofa sambil terus menjambaki rambutnya.
"Kendall menyesal, nak," Anne duduk disamping Harry dan mengelus lembut bahu putra kesayangannya itu.
Mendengar itu Harry tertawa hambar, "Bagaimana mom tahu?"
Anne menghela nafas sebelum berkata "Dia yang memberitahu mom. Ia menyesal telah memintamu untuk menjauhinya. Ia melakukan itu hanya karena ia tidak mau harus selalu menjadi bebanmu. Ia mengatakan pada mom dia dan penyakitnya hanya akan membuatmu susah. Dan dia menyuruhmu untuk menjauhinya hanya karena ingin melihatmu bahagia tanpa beban sedikitpun. Zayn juga mengatakan pada mom semalam, Kendall lah yang meminta bantuan padanya untuk menjadi pacar pura-puranya. Agar kau dapat percaya bahwa Kendall tak lagi mencintaimu. Padahal sampai saat ini hati gadis itu masih untukmu, Harry. Mereka berdua hanya punya satu misi, yaitu ingin membuatmu bahagia. Bisakah mom meminta satu hal padamu? Tolong jangan membenci Zayn. Mom tahu ia begitu menyayangimu, mom bisa lihat dari sorot matanya ketika menceritakan semua itu pada mom. Dan Kendall, kembalilah padanya. Mom berkata seperti itu karena mom tahu bahwa ialah yang terbaik yang disiapkan Tuhan untukmu. Dan gadis itu, Oliv, ia hanya sebagai pelengkap sementara untukmu. Percayalah pada mom Harry. Kau pasti bisa melewati semua ini,"
Harry beralih menatap manik mata ibunya dengan matanya yang sendu.
"Jika benar seperti itu, mengapa mereka berdua tidak mengatakannya saja langsung padaku? Apakah aku harus percaya begitu saja, mom?"
Anne kembali menghela nafas, "Itu dia masalahnya. Bahkan kau saja tak bisa langsung percaya kata-kata mom, apalagi jika mereka langsung yang mengatakannya. Mom tidak berbohong Harry. Itulah fakta yang sebenarnya. Tapi baiklah jika kau masih belum percaya untuk saat ini, kau bisa memikirkannya nanti. Tapi mom minta satu hal, jauhi gadis yang bernama Oliv itu, dia tidak baik untukmu. Aku ibumu, Harry jadi aku tahu apa yang terbaik untukmu,"