Author's Pov
"Oliv, ada yang mencarimu. Katanya dia temanmu"
Oliv melihat Kelly yang sedang berdiri di ambang pintu.
"Maksudmu Harry?"
"Entahlah, aku lupa menanyakan namanya. Apa dia teman baru mu? Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya"
"Suruh saja dia masuk, dan soal itu aku akan menjelaskannya nanti padamu"
Kelly memutarkan kedua bola matanya sembari menghela nafas dengan malas. Lalu ia berbalik hendak menyuruh tamu yang datang itu untuk masuk.
Tak lama tampak seorang pria mengenakan kaos putih polosnya dan celana jeans hitam. Rambut keritingnya tampak berantakan dan itu semakin membuat kesan tampan makin mencolok pada dirinya.
"Hai, bagaimana kabarmu?" Tanya Harry dan duduk disamping ranjang Oliv.
"Aku sudah mulai membaik. Aku benar-benar bosan terus berada di kamar ini" balas Oliv tersenyum ke arah Harry.
"Sebentar lagi kau akan keluar dari kamar ini asal kau rajin meminum obatmu dan jangan malas makan"
Oliv menautkan kedua alisnya dengan bingung. Bagaimana Harry bisa tau kalau dia malas makan? Apa Kelly yang memberitaunya? Ah tidak mungkin, bahkan mereka baru bertemu hari ini.
"Bagaimana kau tau?"
"Tentu saja aku tau, lihatlah tubuhmu yang semakin kurus itu Oliv. Apa kau tidak kasihan dengan tubuhmu?"
Oliv kaget ketika Harry melontarkan kata-kata tersebut. Berarti benar apa yang dikatakan Niall kalau tubuhnya semakin kurus.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu mulai sekarang aku akan rajin makan Harry, untuk mu" ucap Oliv tersenyum dan tanpa sadar dia melontarkan kata yang membuat Harry bingung.
"Untuk ku?" Ucap Harry menautkan alisnya.
"Ah maksudku, untuk ku -hmm ya-hmm ah ya untuk diriku" ucap Oliv dengan sangat gugup. Ya ampun kenapa dia bisa keceplosan seperti itu.
Harry hanya tertawa pelan dan mengacak rambut Oliv dengan gemas.
"Kau memang gadis aneh, Oliv" ucap Harry terus mengacak-acak rambut panjang Oliv.
"Hey, hentikan! Kau merusak rambutku, tuan" balas Oliv menjauh-jauhkan kepalanya dari tangan jahil Harry.
"Biar saja, kurasa kau akan lebih cantik jika rambutmu berantakan" Harry terus melanjutkan aksinya mengacak rambut Oliv.
Mereka berdua tertawa bersama. Tak ada momen seindah ketika dia bisa bersama dengan Harry seperti ini.
Oliv memandang Harry dengan lekat, begitupun dengan Harry. Mereka saling berpandangan dalam durasi beberapa detik.
"Harry, matamu terlihat sembab. Ada apa? Kau sedang ada masalah?" Ucap Oliv ketika dia sadar dengan mata hijau Harry yang terlihat sembab seperti orang yang tidak sedang baik-baik saja.
"Hmm aku tidak apa-apa. Hanya masalah kecil"
"Mau bercerita?"
"Aku sedang tidak ingin membahasnya saat ini, aku akan menceritakannya padamu lain waktu"
Oliv hanya mengangguk mendengar ucapan Harry.
"Jika kau ada masalah kau bisa bercerita pada ku. Aku akan menjadi pendengar yang baik untuk mu Harry" ucap Oliv tersenyum dengan tulus.
"Terimakasih, oh ya apa kau sudah meminum obatmu?"
"Hmm siang ini belum, aku belum makan. Obat itu diminum setelah makan"
"Baiklah, tunggu disini. Aku akan membawakan makanan untukmu dan setelah itu kau harus meminum obatmu" Harry bangkit dari duduknya hendak meninggalkan Oliv.
"Harry?"
"Ya?"
"Kau juga harus makan"
"Aku sudah makan tadi sebelum aku pergi kesini, tenanglah"
Harry pun melanjutkan jalannya menuju dapur untuk membuatkan sesuatu untuk Oliv.
Oliv memandang punggung Harry dan terus tersenyum. Sungguh dia selalu ingin sedekat ini dengan Harry.
Maaf ya part yg ini pendek
Ciee Harry udah mulai deketin Oliv tu.
Tunggu kelanjutan nya ya
Aku akan buat Harry dan Oliv semakin lengket haha.
Terus baca, vote and comment okey?
Besok aku lanjutin ya guys.
Byee...